Edilson High School.
Ara berjalan di koridor sekolah menggendong tas ransel nya dengan ekspresi yang sangat bahagia bahkan tercetak senyum manis.
"Hallo."
"Pagi."
Sapaan Ara pada siswa siswi yang ia lewati.
"Eh, udah nongkrong aja lo Jamal." Sapa Ara pada temen kelas sebelahnya.
(Nongkrong nya yaitu maen di depan kelas ya gaes)
"Kudu beraktivitas Raa." Sahut Jamal sambil mengacungkan jempol.
"Aktivitas mah nih olahraga, lah ini di depan kelas malah meng gibah." Ucap Ara lalu berjalan kembali.
Kini Ara berdiri di depan pintu, melihat Alel yang memandangi cermin untuk melihat keadaan kepalanya.
"Wihh, si Alel model wig nya baru lagi?." Ucap Ara pada Alel yang menggunakan model rambut baru nya.
"Bukan wig Raa, ini ori cap kampak, eh salah cap badak." Jawab Alel memegang rambutnya.
"Hahahaha." Ucap Ara seolah tertawa.
"Gak lucu, maaf banget garing." Lanjut Ara dengan wajah datar.
Alel menampilkan ekspresi yang menurut Ara sangat lucu.
"Hahahah, bercanda kali gue. Lucu kok lucu, sampe gue pen nangis." Lanjut Ara.
"Parah sii Ara, kerasukan apa sih Lo?." Alel dengan wajah di teluknya.
"Kerasukan bidadari cantik dari kayangan, bye." Ucap Ara langsung masuk ke kelas nya.
"Stress." Ucap Alel.
"Paaaaaaaagiiiiiiiiiiiiii." Sapa Ara, sepertinya bukan menyapa tetapi membuat kuping orang panas.
"Raa, lo kerasukan?." Tanya salah satu teman kelas Ara.
"Enggak." Ara menggelengkan kepalanya menuju meja nya.
"Annyeong." Sapa Ara pada Anna dan Arlan.
"Raa? Lo masuk?." Anna bangun dari bangku nya menempelkan tangannya di jidat Ara.
"Engga Naa, gue sehat." Ara duduk di bangku nya menggantungkan tas di samping meja nya.
"Bukan nya lo harus di rawat?." Tanya Anna yang masih bingung.
"Kemaren malem gue balik ke rumah, ga betah." Jawab Anna santai.
"Jangan bilang kalau lo balik dari rumah sakit karena mau ikut pre test?." Tanya Arlan seolah mengerti pikiran Ara.
Ara mengangguk mantap.
"Stress lo, ga ngerti gue otak lo isinya apaan." Arlan menggeleng-geleng kepala.
"Kalau gue jadi lo, mending gue di rumah sakit ga pusing-pusing mikirin Fisika." Lanjut Arlan.
"Yee, orang pinter beneran sama orang pinter yang tidur di kelas mah beda." Sahut Anna menatap Arlan tajam.
"Emang lo pinter?." Tanya Arlan pada Anna.
"Pinter lah." Ucap Anna tegas.
"Pinter bikin orang baper yaa." Arlan mengedipkan sebelah matanya seolah menggoda Anna.
Anna seperti ancang-ancang ingin menerkam Arlan, saat itu juga Arlan kembali ke meja nya.
Anna baper? Seperti nya...........
Bu Ani ternyata sudah berada di meja nya, artinya pre test akan segera di mulai.
"Assalamualaikum anak-anak, hari ini kita akan mengadakan pre test untuk bab ke 3 yaitu materi vektor." Ucap Bu Ani.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. EXEL (ON GOING)
Teen FictionKisah seorang Exel Emerland yang sedikit rumit untuk di kupas lebih rinci, bertemu dengan seorang Kinara Zakhira Pratama. Dendam yang menyelimuti hatinya, namun tertutup oleh sikap manis yang selalu ia perlihatkan. Pertemuan nya cukup singkat, pend...