Bab 38

20.4K 971 51
                                    

Bacanya pelan pelan aja yah🙇🏻‍♀️

Maaf minggu kemarin ga update, tapi part ini bener bener panjang kok, sampai 4000 lebih

Maaf kalau ada beberapa typo🤭

💀💀💀

Pagi ini Viya bangun dengan senyum tercetak dibibirnya, ia mendongak menatap wajah Edo yang masih terlelap begitu pulas seraya tangannya terangkat untuk mengusap secara lembut rahang tegas milik suaminya.

Well setelah semalam mereka berbaikkan, sikap Edo kembali seperti semula, tidak dingin dan sama sekali tidak mengacuhkannya seperti kemarin kemarin.

"Kak Edo bangun," bisik Viya pelan sambil menekan nekan hidung mancung milik suaminya namun hal tersebut sama sekali tidak membuat Edo terganggu dari tidurnya.

Oh jangan lupakan Edo jika sudah tertidur sangat sulit dibangunkan.

"Kak Edo bangun udah siang, kamu ga kerja?" Ucap Viya terus berusaha membuat Edo bangun. Jari yang tadi hanya menekan nekan hidung Edo kini berubah jadi memencet hidung dengan jari telunjuk dan jempol diapit Edo membuat suaminya jadi kesulitan bernapas.

"Viya apa yang kamu lakukan?" Edo menepis pelan tangan Viya agar menjauh dari hidungnya.

"Bangunin kamu, abis susah banget dibangunin." Edo mengeram pelan lalu mengeratkan pelukkan pada Viya.

"Masih ngantuk, tidurku akhir akhir ini sangat terganggu."

"Makanya seberat apapun pekerjaan kamu, jangan lupa buat istirahat yang cukup. Kamu selalu bilang ke aku untuk selalu istirahat yang cukup, tapi kamu sendiri malah ga nerapin apa yang kamu ucapin."

"Kamu cerewet sekali." Ia semakin menelusupkan wajahnya pada lekuk leher Viya, menghirup aroma tubuh istrinya seakan akan itu adalah sesuatu yang tidak boleh terlewatkan.

"Udah sana mandi, nanti telat kekantor." Viya melepaskan pelukkan tangan Edo yang melingkar pada perutnya hingga terlepas.

Mau tak mau Edo hanya mengangguk seraya menghela napas kasar sebelum dirinya masuk kedalam kamar mandi.

💀

Mereka berdua sudah rapih dengan pakaian masing masing. Edo dengan pakaian kerja sedangkan Viya hanya dengan pakaian santai dan itupun pakaian milik suaminya yang ada dimansion ini.

"Selamat pagi semua," sapa Viya ceria ketika sampai dimeja makan menyapa semua orang disana.

"Pagi Viya," jawab mereka serempak.

Edo dan Viya segera duduk dikursi masing masing dan mulai mengambil makanan yang seperti biasa, Edo selalu dilayani oleh Viya.

"Kalian masih nginep lagi disini kan?" Tanya Elina membuka suara ditengah acara sarapan mereka.

"Tidak, nanti sepulang aku dari kantor, aku akan membawa Viya pulang ke mansion," jawab Edo seraya mengunyah makanannya.

"Kenapa tidak tinggal disini saja sampai Viya melahirkan," ucap Elina seakan ingin menahan menantu kesayangannya untuk tetap berada disini.

Marriage (Not) Perfect | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang