Bab 3

48.3K 2.1K 19
                                    

"Eh guys, Viya kemana ya?"Tanya Ana saat menyadari Viya tidak ada di tempat yang mereka duduki tadi. Mereka kembali ke meja tempat duduk mereka tadi setelah puas dari lantai dansa, saat mereka kembali Ana orang pertama yang menyadari ketidakadaan Viya disana.

"Gue gatau deh, perasaan tadi dia masih ada," jawab Tama.

"Mungkin aja dia lagi kekamar mandi?" Jawab Mahesa.

"Kalo gitu gue coba kekamar mandi dulu, mau liat ada ga Viya disana atau engga," Itu jawaban dari Rani dan setelah mengatakan hal itu Rani segera bergegas pergi kekamar mandi yang ada di club. Saat sudah memeriksa disana, nyatanya Viya tidak ada lalu Rani segera kembali ke para sahabatnya yang tengah menunggu.

"Woi Viya gaada disana."

"Serius?" Jawab Mahesa dan Rani hanya mengangguk.

"Terus dia kemana kalau ga kesana? masalahnya dia juga gatau tempat ini," ujar Ana khawatir.

"Atau mungkin Viya udah pulang duluan?" Timpal Tama.

"Bisa jadi, coba deh gue telpon Viya dulu," Ana langsung mengeluarkan ponsel miliknya dan mencari nama Viya.

Ia mencoba menghubungi Viya tapi panggillan itu tidak terjawab walau tersambung, panggilan pertama tidak terjawab begitupun panggilan kedua.

"Ga diangkat." Mereka berempat terdiam, masing masing memikirkan kemana perginya Viya.

"Viya mungkin aja udah dirumah terus tidur? tapi gue gayakin," ujar Mahesa berfikir.

"Terus sekarang gimana nih?" Tanya Rani cemas.

"Oke gini aja, Ana sama Rani tetap disini biar gue sama Tama nyari Viya sebentar disekitar club," usul Mahesa tegas dan dianggukki oleh mereka semua.

Mahesa dan Tama berpencar mengelilingi club untuk mencari Viya, selama beberapa menit mereka berdua tidak menemukan keberadaan Viya dimana pun. Akhirnya kini mereka telah berkumpul lagi ditempat tadi.

"Gimana? Viya ketemu ga?" Tanya Ana ikut khawatir.

"Ga ketemu,sekarang mending kita pulang aja deh. Masalah Viya gaada, kemungkinan dia udah pulang, dari awal kan dia ga mau kesini, salah kita juga maksa dia," jawab Tama membuat yang lain menganggukkan kepalanya namun tidak dapat dipungkiri mereka semua tetap merasa khawatir.

"Yaudah sekarang pada pulang aja? Dan besok baru kita ke rumah Viya?" Ucap Rani.

"Yaudah, sekarang juga udah jam 2 malam mending kita balik, takutnya orang tua kita malah khawatir lagi," jawab Ana.

"Untung bokap nyokap gue lagi ke luar kota jadi bebas hahaha" Rani menjawab omongan Ana dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya.

Mereka semua akhirnya keluar dari dalam club dan menaiki kendaraannya masing masing, sedangkan Viya? Tadi ia berangkat bersama dengan Rani dan mereka semua berpikir bahwa saat ini Viya bisa saja pulang dengan menggunakkan taksi.

"Semuanya hati hati," ujar Tama sebelum masuk kedalam mobilnya.

Mereka semua pergi meninggalkan club, mereka  pulang kerumah masing masing, tanpa tahu dimana keberadaan Viya sebenarnya.

Marriage (Not) Perfect | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang