halo kaum rebahan! terimakasih atas kunjungan kalian di cerita aku. sebelum kalian lanjut membaca, aku ingin mengklarifikasi beberapa hal berikut.
01. semua unsur yang terdapat dalam cerita ini merupakan fiktif belaka. so, jangan sampai dibawa ke real life
02. cerita ini murni merupakan hasil dari pemikiran serta imajinasi author sendiri bukan copy paste dari cerita lain.
03. apabila ada kesamaan nama tokoh, cerita, dll. itu adalah ketidak sengajaan.
04. jika kalian menemukan cerita yang sama persis dengan cerita safarga kalian bisa ngasih tau aku dengan cara nge dm akun wattpad @reomchy-eo supaya hal ini dapat segera di tindak lanjuti
05 author bukanlah penulis profesional. hanya menulis untuk menuangkan hobi. jadi mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan serta banyak kata yang sulit untuk kalian pahami.
06. untuk scedule pengupdate an tidak menentu, update tidak berjadwal
07. cerita ini mengandung unsur dewasa sesuai kebutuhan cerita.
08. apabila kalian menyukai cerita ini kalian bisa share ke teman teman
09. berikan apresiasi kalian, seperti vote dan komen serta suport kalian karna hal itu akan sangat membantu.
10. diharapkan untuk tidak menuliskan kalimat kasar dan menjatuhkan pada kolom komentar, terimakasih.selamat membaca
- prologue -
pandangan arga tak lepas dari seorang gadis yang baru saja masuk kedalam cafe, gadis itu berjalan sedikit tergesa menghampirinya. ia tampak menawan dengan dress selutut tanpa lengan berwarna peach, dengan make up natural.
"maaf ga, udah nunggu lama ya?" tanya gadis itu sembari duduk dihadapannya
"engga kok. ini juga baru sampai"
"oh oke" gadis itu mengangguk kikuk
"waiters" arga mengangkat tangannya
seorang wanita datang menghampiri mereka, "iya mas mau pesan apa?"
"espresso nya satu, kamu mau apa?"
"ice matcha latte"
"maaf saya ulangi, espresso satu, dengan ice matcha latte, sudah itu saja mas?" ulang waiters tersebut
"iya"
"oke. terimakasih, mohon ditunggu pesanannya mba mas"
arga membuka ponsel pintarnya, sepertinya isi ponsel itu lebih menarik dibanding gadis yang duduk seperti patung dihadapannya.
hening.
gadis itu memainkan jemarinya, menunggu arga untuk berbicara tetapi sang empu terlampau asik dengan dunia nya sendiri. bahkan minuman yang dipesannya tadi sudah tinggal setengah.
"ga" arga mengalihkan atensinya dari ponsel lalu menatap gadis itu- bella.
"hm?"
"mau ngomongin apa sih? daritadi diem doang" sungut bella
arga terlihat seperti ingin menyampaikan sesuatu, tetapi ia terlihat ragu "oh.. gak ada"
"serius?"
"hm"
arga menghembuskan nafasnya kasar, cowok itu memejamkan matanya sebentar lalu menatap bella intens.
"kita putus aja ya"
ucapan arga barusan sontak membuat bella terkejut. putus? padahal hubungan mereka baik baik aja selama 3 bulan berpacaran. tapi kenapa cowok itu tiba tiba mengajaknya putus?
"huh? kenapa"
"ck, gue bosen"
mata bella tiba tiba memanas, ia segera
plak!
masa bodo dengan para pengunjung yang menatap mereka aneh. ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya. gadis itu segera berlari meninggalkan cafe
"bella! tunggu" arga meraih lengan bella tapi langsung ditepis kasar olehnya
"aku anter balik" arga
bella terkekeh sinis, ia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah dihadapan cowok brengsek ini.
"peduli apa lo?"
arga tersentak mendengar panggilan bella yang kini sudah berubah menjadi lo-gue, ada rasa tak terima mendengar hal itu. anggaplah ia egois.
"cewek ga baik pulang sendirian"
bella berdecih, "simpan rasa simpati lo buat diri lo sendiri. karna saat lo ngelepasin gue, lo gak akan pernah bisa masuk lagi kedalam kehidupan gue" ujar bella sebelum pergi meninggalkan cafe
- tbc🥀
.
.
.note: selamat membaca, jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya
cover by ClaudineLaura
started :
05 mei 2021©® : reomchy-eo
n: hai gais ini cerita kedua ku eheh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFARGA [ON GOING]
Random"ternyata putus cinta itu nggak sakit, yang sakit itu kalo udah putus tapi masih cinta." - safarga ©® : reomchy-eo