15. sialan

21 2 0
                                    

‘‘ada kalanya kita perlu menurunkan ego untuk merealisasikan kebahagiaan‘‘

- reomchy

* * *

02.54

calva memijat pangkal hidung mancung nya. ia ikut pusing mendengar curhatan dari arga yang pembahasannya tidak jauh jauh dari mantan kekasih.

cowok sipit ini tak habis pikir, arga mendatangi apartemennya selarut ini hanya untuk menceritakan keluh kesahnya tentang bella? oh my gosh. tidak bisakah diskip hingga besok? calva benar benar mengantuk saat ini.

"gue bingung" ujar cowok itu melempar jaket kulitnya ke sembarang arah.

"gue lebih bingung" sahut calva setelahnya ia menguap lebar.

arga mengusak rambut, menyenderkan tubuh disenderan sofa. dia bingung sama sikap bella yang akhir akhir ini selalu menghindari dia.

ya emang selalu menghindar sih, tapi-

ah gitulah.

"kita cari titik terangnya besok aja dah bareng rigel ama bian. kalo udah malem gini otak gue ga bisa bekerja" calva

arga menyetujui ucapan calva barusan, lalu memejamkan mata mencoba tidur. "gue nginep sini" ujar arga

calva mendengus, 'yang punya apart emang udah ngijinin??' batin calva berteriak. ia lalu beranjak memasuki kamarnya untuk kembali tidur.

* * *

bella duduk seorang diri didalam cafe persis disamping pembatas kaca. matanya menatap keluar cafe memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang disore hari. sampai ketika netra nya menangkap sosok orang yang dikenalinya masuk kedalam cafe. bella terus memperhatikan orang itu, dan ternyata orang yang diperhatikan juga tengah menatap kearahnya.

orang itu tak lain adalah arga, orang yang akhir akhir ini ia hindari.

arga berjalan kerah bella sambil menarik kurva lengkung sudut bibirnya keatas. tanpa basa basi ia duduk tepat didepan gadis itu tanpa peduli dengan tatapan lasser yang diarahkan bella kearahnya.

"eh bella" sapa arga seolah terkejut

"kok kebetulan ya ketemu disini, jangan jangan kita jodoh lagi" sambungnya

"dih? amit amit deh" bella langsung mengetuk ngetuk tangannya ke kepala lalu ke meja berulang kali.

melihat hal itu arga lantas tertawa melihat betapa menggemaskannya gadis itu. bella sedikit cengo melihat arga yang kadar ketampanannya semakin bertambah saat tertawa.

"ngapain lo disini?" tukas bella

"gak ada. langkah gue cuman ngikutin kata hati buat jalan kesini" sahut arga. tentu saja yang dikatakannya itu bohong, karna ia mendapatkan info keberadaan gadis ini dari rigel melalui dira.

bela berdecih, "omong kosong"

bella berdiri mengambil ancang ancang untuk meninggalkan cafe. "kemana?"

"balik"

"kok balik? makanan lo belum abis"

"udah gak napsu, ada lo" sarkasnya

arga tersenyum kecut, cowok itu menekan bahu bella supaya kembali keposisinya. lalu mengeluarkan sesuatu dari balik jaket yang dikenakannya.

"besok gue ulang tahun, gue harap lo datang" ujar arga meletakkan sebuah undangan dimeja, mengacak pelan surai sang empu lalu pergi keluar cafe.

"sialan" gumam bella, dia memijit pangkal hidungnya. rambut yang diacak, kok hati ikut berantakan?

- tbc🥀

🐕.. singkat banget?

SAFARGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang