21. hari ini berbeda

12 3 2
                                    

"yakin besok mau pulang, sayang? memangnya kamu udah sembuh?"

bella mengangguk yakin, tangannya aktif mencubit gemas pipi rayyan yang berada dipangkuannya.

"iya tante"

adhin mendengus kecil "padahal tante pengennya kamu lebih lama disini, arga juga kalo ada kamu lebih jarang keluar malem lagi"

bella tersenyum kecil menanggapi

"baa baa" si kecil rayyan menarik gemas rambut bella dengan biskuit lembek yang menempel di tangan mungilnya.

"yaampun ray" adhin meringis segera mengambil putranya dari bella.

"aduh maaf ya bel, rayyan suka rewel gini kalo udah ngantuk"

"ga papa tan, nanti bella cuci rambut aja ke kamar mandi"

"hmm yaudah tante bawa rayyan kedalem dulu mau boboin ray"

setelah mengiyakan ucapan adhin, bella segera beranjak ke kamarnya. ah bukan, tepatnya kamar arga. sudah dua hari ini ia menginap, dengan paksaan adhin yang khawatir dengan keadaan bella, tentunya juga atas saran arga.

tenang saja mereka gak sekamar kok, arga tidur dikamar tamu atas perintah dari adhin. dengan senang hati tanpa penolakan, arga setuju.

"mandi aja sekalian" gumam bella menyentuh rambutnya yang ditempeli oleh biskuit rayyan tadi.

setelah beberapa lama, bella keluar dengan menggunakan piyama yang sama dengan rambut yang di gulung dengan handuk.

merasa perutnya berbunyi, bella memilih beranjak ke dapur. setidaknya ia harus mengisi perutnya yang terasa lapar.

"halo ma?" bella mengapit ponsel diantara telinga dan bahunya.

"maaf baru bisa nelfon sekarang. gimana keadaan kamu, bella?"

bella tersenyum samar "udah baikan kok ma. tante adhin juga perhatian banget, sampe repot repot manggil dokter kemaren"

gadis itu meletakkan susu kotak vanilla yang ditemukannya didalam lemari es diatas meja pantry.

"oh syukur lah, lain kali jangan terlalu menforsir kegiatan kamu bella. mama khawatir kamu sakit lagi."

"iya, nggak kok. mama gimana? sehat kan?" tanya bella

"sehat, papi juga sehat. kam-"

"hmm, udah dulu ya ma. tante adhin manggil bella, bye ma" potong bella dengan cepat.

tutt

bella menggigit bibirnya, meskipun ia sudah mencoba mengikhlaskan mama nya untuk menikah lagi, tetapi masih ada rasa tak rela dihatinya saat memanggil orang asing dengan sebutan papa.

dengan segera ia meneguk susu vanilla yang barusan diambilnya. ingin cepat cepat kembali ke kamar untuk merenungi kehidupannya.

"nggak takut gemuk? minum susu malem malem?" baru saja ingin meninggalkan dapur, sebuah suara tiba tiba menginterupsinya.

"nggak" sahutnya singkat tanpa ingin meladeni arga yang kini sedang bersandar di meja pantry.

"lo laper?"

"kenapa keramas malem malem?"

"lo nggak habis itu, kan?"

tangan bella yang hendak memutar knop pintu, terhenti berbalik menatap arga kesal. "kenapa?"

demi apapun, wajah tengil polosnya itu sangat ingin bella tinju. kenapa katanya? cih, dasar menyebalkan.

"matanya biasa aja, kangen ya? seharian ini gue gak balik?"

"sorry gue ada sedikit problem, nggak selingkuh tenang aja" bella berdecih menatap arga malas

"hubungannya sama gue apa?"

"kali aja lo cemburu"

"nggak usah mimpi" ujarnya sebelum menutup pintu kamarnya dengan rapat tidak lupa menguncinya. terkesan tidak sopan memang, tapi arga kalo terus diladeni bakal makin ngelunjak.

diluar sana, arga menarik kurva lengkung bibirnya membentuk senyum. rasa lelahnya dapat berkurang saat melihat gadis itu.

"mimpi indah sweetheart"

* * *

di pagi minggu ini dengan cuaca yang tidak mendukung, arga sibuk mengajak bella untuk lari pagi.

"gue masih ngantuk" sebal bella sembari menguap, bahkan matanya masih tertutup setengah meskipun sudah mencuci wajahnya tadi.

bella yang menyandar malas di sofa ogah ogahan memakai sepatu, membuatnya terlihat semakin menggemaskan. "udah belum?"

"ck! ribet nyeker aja" bella melempar sepatunya kesal dan berjalan menuju garasi.

"ngapain?" tanya arga menaikkan sebelah alisnya menatap bella yang berdiri didepan garasi mobil

"pake mobil aja, males jalan"

"ngapain sih olahraga pagi banget?"

"namanya juga lari pagi, ya berarti harus pagi pagi" ujarnya

"ini masih jam lima arga!"

"tap-"

"iya atau nggak sama sekali?"

"okee" arga melihat awan yang semakin gelap membuatnya yakin sebentar lagi akan turun hujan.

sebenarnya olahraga pagi hanya alibi arga saja, niat sebenarnya adalah ingin menghabiskan waktu bersama bella seharian penuh.

belum lama mobil arga melintas hujan turun dengan derasnya. "hujan, mending putar balik aja deh ga"

pria itu melirik sekilas lalu menggeleng "hari ini kita ngedate"

bella hampir saja menjatuhkan rahang mendengar ucapan pria itu. mimpi apa? dulu arga paling anti sama yang kayak gituan norak.

katanya.

bella bersandar malas disisi kiri mobil, mengukir abstrak dikaca yang berembun. enggan sekedar menoleh kepada arga dikanannya.

"buka dashboard yang!" bella bergidik mendengar arga dan meliriknya sinis, "maksud lo?"

cowok itu menunjuk dengan dagu nya tanpa mengulang, dirasa bella mendengarnya dengan jelas.

"makan" suruhnya pada bella yang menatapi isi dashboard, susu dan roti.

bella menurut tanpa protes sesekali menyodorkan roti pada arga yang tentu saja dimakan dengan senang hati oleh cowok itu, "tambah enak rasanya disuapin future wife"  disela kunyahan pria itu bergurau.

- tbc 🥀

happy new year guys.

lama nggak update sori banget, padahal dua minggu ini lagi libur balik asrama.

sayangnya ide dan niat ini nongolnya telat hrr.

sampai jumpa diliburan selanjutnya. 🦁

SAFARGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang