05. rigel ternista

21 14 3
                                    

"bunda"

"..."

"bun jangan marah dong" bujuk arga

"..."

"arga janji gak bakalan gitu lagi"

"alah kamu bang, janji terus sama bunda nanti diingkari" sinis adhin

"enggak bun. kali ini serius, suer"

"ilih bin kili ini siriis siir. gausah percaya sama dia bun" arga mendelik menatap sang ayah- gerald yang daritadi memanas manasi bundanya.

akhirnya arga menggunakan teknik jitu untuk meluluhkan hati sang ibunda.

"bun arga minta maaf" rayu arga sambil memeluk adhin dari samping.

gerald melotot tak terima, enak saja istrinya dipeluk peluk sembarangan!

"heh lepas gak! gausah peluk peluk istri ayah" gerald menepis tangan arga

"ini bunda nya arga kok!"

"bunda kamu itu istri ayah. jadi jangan peluk peluk! kamu cari istri sana"

arga mencibir

"udah ih bapak sama anak ribut mulu. gak malu apa" tegur adhin jengah ia kembali menyuapi putra bungsunya- rayyan yang daritadi menyaksikan keributan sang ayah dan abang

"dia duluan yang. suruh siapa meluk istri aku" adu gerald

"kamu juga! inget umur dong. udah tua gak malu sama anak"

"enak aja tua. gini gini aku masih kuat, masih mampu ngasih rayyan adek lagi" kata gerald bangga sembari mencubit pipi gembil putra bungsunya

"iya kan ray? mau adek ya?" tanya gerald, sedangkan bayi usia sembilan bulan itu hanya tertawa memperlihatkan dua gigi bawahnya yang baru tumbuh.

"dih arga gak rela ya kalo punya adek lagi." sungutnya

"ayah ga nanya kamu. kok kamu yang sewot" sinis gerald

adhin menggelengkan kepalanya, "abang bunda maafin kali ini. tapi kalau kejadian ini sampe terulang, bunda ga akan maafin kamu lagi. inget?"

"siap bun."

"kalo gitu arga pergi dulu ya. mau main"

"kemana?"

"apart calva"

"hati hati"

"iya"

* * *

calva berkacak pinggang, menatap seisi apart nya yang hampir mirip dengan kapal pecah. siapa lagi pelakunya kalau bukan arigel adhitama.

"heh bagong! bersihin entar bekas makanan lo" ucap calva pada rigel yang sedang asyik main ps dengan arga. segera cowok itu mengangguk. lantas ia kembali menyandarkan tubuh disofa, memilih memainkan ponselnya.

tak lama, rigel mengumpat saat menyadari calva menoel kepalanya.

iya kepala.

tapi yang jadi masalahnya,

dia noel pake jempol.

jempol kaki!!!

"kampret" rigel menyudahi permainannya. membuat arga bersorak senang berhasil mengalahkannya

rigel membalikka tubuh, menatap calva yang asyik main hp.

"asu!!" calva mengelus jempol kakinya yang memerah sehabis digigit setan

siapa lagi pelakunya kalau bukan rigel

"apaan sih?"

"heh cebong ngapain lo ngunyah jempol kaki gue!" calva

"siapa suruh kaki lo durhaka noel kepala gue huh?" rigel bersidekap dada

"enak aja! kapan terjadi heh! gue aja daritadi anteng maen hp" ucap calva, ia bingung kenapa bocah tengik ini tiba tiba menuduhnya? dasar kampret

"terus siapa kalo bukan lo?"

"mana gue tau anjim"

"alah ga usah ngelak lo supriadi!!"

bugh! bugh!

bantal sofa mendarat mulus di wajah tampan calva dan wajah burik rigel.g

jangan tanya siapa pelakunya

karna tentu saja seonggok manusia ganas yang sedang tidur disisi sofa, persis disebelah calva- abian

"berisik."

baru saja calva san rigel ingin melanjutkan perdebatan, bian langsung menyela "yang tadi, jari jempol gue"

rigel hanya mampu mengelus dada mencoba bersabar, daripada dia memarahi bian lebih baik mengalah walau tak salah.asik untung saja rigel manusia terbaik yang senang menjadi bahan nistaan teman temannya.

rigel bi laik: asalkan kau bahagia

calva menoyor kepala rigel "ye makanya kaga usah fitnah gue ya lo" kata calva

"sorry kali. kan biasanya elu yang hobi menistakan gua" rigel mengelus kepalanya tak berniat membalas perbuatan keji yang calva lakukan.

"udah ah laper gua" rigel

"eh buset laper kata lo! lo barusan makan mie. udah nyemil pula" calva menunjuk mangkuk mie dan beberapa bungkus jajanan yang berserakan.

"order aja. gue juga laper soalnya" celetuk arga yang masih fokus mabar game online diponselnya

"iya order aja" sahut calva dibalas anggukan semangat oleh rigel

"tapi lo yang bayarin ya!" rigel menepuk pelan bahu arga dibalas gelengan

"ogah! bayar sendiri sendiri lah"

"please.." rigel beranjak duduk dihadapan arga, memasang puppy eyesnya guna merayu sahabatnya itu

"shit kalah!"

arga melirik jijik rigel yang duduk bersimpuh dihadapannya, persis kayak orang pinggiran. terlebih cowok itu memasang wajah sok imut, iwh

"noh pesen dah" arga melempar ponselnya, dengan sigap rigel menangkapnya.

"tencuu sahavat" ucap rigel alay

"stop atau gak jadi gue traktir" ancam arga pas ngeliat rigel mendekat hendak memeluk dirinya, ogah!

"iwh galak!" rigel memilih duduk disebelah calva lalu ber-highfive

.

.

.

.

.


"pesen ini aja." protes calva

"ck iya! gampang, kita pesen semuanya selagi gratis" ucap rigel cekikikan

poor dompet arga!

- tbc🥀

SAFARGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang