11. rayyan

20 10 1
                                    

hayyie! double update nih :3
lets reading!

"wing? sayap? apaansih ini?" gerutu arga dia bingung milih pembalut untuk bella.

"yang ini apa yang ini ya"

"ah semuanya aja deh" monolog arga. cowok itu memasukkan segala jenis pembalut kedalam keranjang lalu segera membayarnya menuju kasir.

"totalnya tiga ratus dua puluh ribu"

arga segera membayar belanjaannya dengan uang cash.

"buat pacar ya mas?" tanya mbak kasir setelah menghitung belanjaan arga.

"iya"

"ih sweet banget deh masnya" arga mengangguk kecil menanggapi sebelum keluar dari supermarket.

.

.

.

"nih gue gak tau lo pakai yang mana jadi gue beliin aja semuanya" mata bella membola pas ngebuka plastik ditangannya, ada berbagai jenis pembalut, cokelat, dan pereda nyeri.

"banyak banget" cicit bella

"gue ganti ya uang nya?"

"gak usah" tolak arga, cowok itu fokus memperhatikan jalanan.

tak lama kemudian, mobil milik arga berhenti dipekarangan rumah bella. arga segera turun untuk membukakan pintu. rayyan yang berada dipangkuan bella bergerak tak nyaman, balita mungil itu menenggelamkan wajah didada bella.

'yeuh si bocil tau aja tempat nyaman' batin arga

"ray capek ya?" bella mengusap kepala belakang rayyan pelan.

"mau juga dong diusepin kayak gitu" celetuk arga.

bella tak menanggapi, rayyan digendongannya beralih ke gendongan arga. "yaudah kita balik dulu ya"

"hm. hati hati" sahut bella

arga tersenyum lebar menanggapi ucapan bella.

"gak usah gr, gue bilang hati hati karna takut ray kenapa napa. bukan khawatirin lo" senyuman arga memudar

tiba tiba rayyan menangis kencang digendongan arga, cowok itu kelabakan gak bisa diemin rayyan. bella ikutan panik ngeliat rayyan yang jejeritan. "kesurupan sia boy?" tanya arga.

"bawa masuk dulu" arga menuruti perkataan bella membawa rayyan memasuki rumah gadis itu.

"aus gak dia?" tanya bella

"gak tau, cil lo haus?" tanya arga, sedangkan balita itu terus menangis.

"buang air nggak? coba cek dulu" saran bella, pasalnya rayyan gak mau lepas dari gendongan arga.

arga menurunkan rayyan dari gendongannya, lalu menurunkan celana yang rayyan kenakan.

serrr

"kampreet" geram arga. baju nya kini basah terkena air kencing rayyan. sedangkan balita itu hanya menampilkan wajah polos tanpa rasa bersalah.

bella terbahak menyaksikan hal itu, kapan lagi dia bisa ngeliat seorang arga dinistain sama adiknya sendiri.

"kamu ngerjain abang ya!" arga menggelitiki perut rayyan.

rayyan tertawa sesekali menyemburkan air liurnya, "banhh dah dah" celotehnya

- tbc🥀

SAFARGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang