jurusan hidup.

559 75 4
                                    

"Sana.." panggil Tzuyu.

"Hmm.." Sana jawabnya berdehem malas.

"Nanti lanjut S2 mau ambil jurusan apa? Apa mau lanjut hukum atau apa?" Tanya Tzuyu.

"Mau ambil psikologi.."

"Gak nyambung deh"

"Ya terus kenapa?" Jawab Sana dengan muka betenya.

"Lha kamu S1 hukum S2 psikologi.."

"Ya biarin.."

"Iya Terserah kamu deh.." Tzuyu ngalah.

"Ya terserah aku wong nanti yg ngejalanin aku bukan kamu.."

"Kamu akhir-akhir ini jahat banget sih sama aku.."

"Hm, rasanya aku pengen bunuh orang"

"Pacar aku serem deh,."

"Kamu sayang sama aku gak Tzu?"

" Iya lah!!"

"Cinta gak sama aku??"

"Iya Lah jelas!!!"

"Pacar kamu sapa??" Tanya Sana.

"Sana.."

"Sana siapa?"

"Minatozaki Sana"

".mmmmm gemes deh" Ucap Sana sambil unyel-unyel pipi Tzuyu.

"Kamu mau ngelakuin semua hal buat aku gak Tzu??"

"Selagi buat kamu bahagia aku mau."

"Yaudah ambilin pisau di dapur dong"

"Buat apaan San?"

"Bunuh orang,. " Jawab Sana. Tangannya mulai bergerak pelan di bahu Tzuyu.

"Ehh.. ehh" Jawab Tzuyu panik.

.
.
Ini uwu nya Sana kemana sih kok jadi garang gini. Batin Tzuyu.

Sana yang liat wajah panik Tzuyu langsung ketawa ngakak.

"Hahaha.... Kamu ngegemesin banget sih Tzuuu..." ucap Sana terus meluk Tzuyu.

"Mana ada aku bunuh kamu, pacar ku tersayang, tercinta,.. "

Aduh Tzuyu udah melambung tinggi.

"Tapi aku gak suka kamu keluar sama mantan kamu! " ucap Sana melepaskan pelukannya.

Waduh ketauhan nih kalau kemarin gak sengaja ngobrol sama Nancy.

"Kemarin itu aku cuman kebetulan ketemu sama mantan kok sayang" jelas Tzuyu.

"Beneran??? Tapi kamu megang pipi dia" Sana cemberut.

"Eh.. itu ada sesuatu di pipinya aku coba ambil"

"Kalau bohong beneran besok di rumah kamu ada karangan bunga"

Ya allah jahat e

"Iya.. Ngapain sih aku bohong, ngomong-ngomong kenapa kamu mau ambil keluar jalur dari jurusan kamu?"

"Biar tau sesuatu" jawab Sana.

"Misalnya..??? Tanya Tzuyu.

"Aku mau mastiin kalau ucapan aku mencintaimu yang selalu kamu ucapin setiap hari ke aku bener-bener tulus, makanya aku mau belajar psikolog, karena disitu kan ada ilmu yang menjelaskan apakah seseorang itu tulus gak bilangnya bisa terlihat dari raut mukanya.. "

Tzuyu speechless.

"Ya ampun kamu gak percaya? Kalau aku ngomong gitu tulus?? "

"Percayalah!!!"

"Lha terus kok gitu.."

"Aku cuman mau mastiin Tzuyu..."

Tzuyu merengkuh tubuh Sana. Memeluknya erat.

" I Love You Sana..."

" I Love You more Tzuyu..."













END ya. Bye.

TWICE ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang