Saingan

706 68 6
                                        

Sana lagi cari-cari buku di perpus. Dia mencari terus mencari dan akhirnya ketemu Aku, Kau Dan Sepucuk Ampau Merah. Bukunya berada di rak atas, Sana berusaha loncat-loncat tapi tangannya gak bisa ngeraih buku tebal berwarna agak kemerah-hitaman itu.

Dari arah belakang Sana merasakan ada tubuh seseorang yang sedikit menempel di punggungnya.

"Kalau gak bisa tuh minta tolong orang"

Reflek Sana menoleh kebelakang, dilihatnya manusia yang tak pernah ingin ia temui memegang buku dan menyodorkan kepadanya.

Sana langsung ngeraih bukunya sambil ngedumel.

"Gue bisa sendiri" jutek Sana. Dan langsung pergi setelah dapat bukunya.

"Woy! Bilang makasih apa jajanin siomay kek!" Ucap Tzuyu kesel.

Sana balik badan dan ngacungin jari tengah sambil bilang makasih ke Tzuyu.
Tzuyu terkekeh aja sama kelakuan si Sanake.

-

Sana yang lagi di toilet gak kedengaran ada tanda bel masuk jadi dia telat masuk kelas.

"Nona Minatozaki, anda telat silahkan keluar" perintah Bu Bae yang di kenal paling garang.

"Tadi saya di toilet bu dan tidak mendengar bunyi bel"

"Iya terserah kamu mau alasan apa, menurut saya 1 detik terlambat itu sudah dinamakan terlambat. Anda keluar kelas saya sekarang juga"

"T-tapi... bu"

"Anda melawan saya tambah hukuman, silahkan bersihkan halaman belakang sekolah"

Bu Bae keluar kelas diikuti Sana, dan Tzuyu yang mau ke kelas pun ikut-ikutan kena hukuman. Karena ngegoda Bu Bae, akhirnya Bu Bae memutuskan Satzu untuk membersihkan halaman bersama.

-

"Ih.. telat 5 menit aja di hukum dasar Iren mak lampir"

"Astaga Sana gak boleh getu"

"Apain sih lu ikut-ikutan!"

"Ya mana gue tau cuman bilang cantik ke Bu Bae eh malah dapat hukuman tapi gpp sih kan dihukum sama Manusia macam Bidadari"

"Ngomong gak jelas gue bacok lu" Sana marah-marah.

"Gak papalah sekali-kali kita cari keringat berdua ~ "

"Najis gue"

"Jangan marah-marah lah, kata nenek gue kalau lagi nyabutin rumput jangan sambil marah-marah nanti rumputnya tumbuh lagi"

"Mitos!" Jawab Sana ngegas.

"Tapi bagi gue itu adalah anugerah karena bisa mencabut rumput ini setiap hari bersamamu ~ "

"Lu bisa diem gak Tzu!!!"

"Bisa sayang" ucap Tzuyu.

"Sayang-sayang pala lu kepayang"

Tzuyu diem aja sambil ngelihat wajah cantik Sana. Udah 3 tahun sejak kelas 1 sampai 3 SMA  ini Tzuyu coba pdkt sama Sana. Tapi hasilnya? Ya! Nihil. Bagi Tzuyu itu, Sana adalah wanita tersempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan. Wajah cantiknya, senyum manisnya, ketawanya yang riang pokoknya nilai plus-plus lah kalau Tzuyu menilai Sana.

Dan bagi Sana, Tzuyu itu penganggu. Penganggu hidupnya selama kurang lebih 3 tahunan ini. Dimulai dari Sana yang kepanasan gara-gara mos dan tiba-tiba ada Tzuyu yang notabenenya lebih tinggi dari dia menghalangi sinar matahari ke wajah Sana. Tzuyu membantu karena kasihan ke Sana, terlihat pucat dan keringat menetes dari dahi. Tapi Sana juga kesel karena Tzuyu menutupi pandangan Sana ke arah ketua osis crushnya sejak smp. Siapa lagi kalau bukan, Mark Tuan.

TWICE ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang