MURID BARU

154 13 1
                                    

Happy Reading..

“Pak,, tunggu jangan tutup gerbangnya..” teriak Dyana berlari menuju gerbang sekolahnya. “Saya telat 1 menit 2 detik saya boleh masuk ya  pak?” Tanya nya sambil menarik nafas dalam  karena lelah berlari.
“Murid baru ya?” Tanya pak satpam sambil melihat dan  memperhatikan  penampilan Dyana. “Iya pak,” jawab Dyana sambil membetulkan  rambutnya yang sedikit berantakan karena berlari. “Iya udah silahkan, lain kali jangan  terlambat lagi.”
“Terimakasih pak” ucap Dyana lalu terburu buru menuju ruang guru.
**
“Selamat pagi semuanya, hari ini adalah hari pertama kita sekolah, ibu harap kalian bisa mengikuti kelas di semester ini tanpa kegaduhan, dan ibu harap nilai kalian di semester ini lebih baik dari sebelumnya” ucap ibu Santi selaku  wali kelas X-3.
Ting
Gion Aulion
“Wali kelas kita dari mukanya nyebelin banget pasti pelit nilai, setau ku dia juga kepala sekolah”
Ting
Alden Surya P.
“ Masa? Kalo gitu hati-hati kalo mau bolos, kalo ketaun tamat kita.”
Ting
Gion Aulion
Iyup, gue mau ke kelas Desta ntar habis ini, ikut gak lu?”
Ting
Alden Surya P.
Wokeh berangkat….”
**
“Eh iya katanya sekolah kita ada murid baru, cewek cantik, lagi” ucap Fina sambil bercermin merapikan  poni kudanya.
“Oh iya siapa? Masuk kelas ini gak?” Tanya Desta dengan semangat.
“Elo tau cecan aja semangat, yang disebelah loe gimana, dilirik kagak?” Tanya Ratih sambil memberikan  tatapan tajam pada Fina.
“Siapa? Elo? dih. Ogah kalaupun cuman  tersisa elo cewek satu satunya dimuka bumi mending gue kagak pacaran seumur hidup gue sekalian!!” ucap Desta lalu duduk di samping Fina yang sedang merapikan  poninya. Fina yang melihat gerakan Desta hanya bisa diam  sambil menstabilkan degup jantungnya yang saat ini mulai melebihi kapasitasnya.
“Selamat pagi semuanya..” sapa pak Novi dengan  membawa penggaris kayu dibelakangnya, dengan sigap semua siswa yang tadinya terpencar dengan cepat menuju tempat duduk meraka masing masing.
“Hari ini kita kedatangan murid baru gaesss..” ucap pak Novi dengan gaya mengikuti bahasa gaul sekarang.
“Murid baru silahkan masukkkkk,, “ seru pak Novi bersemangat.
Dengan perlahan Dyana mulai memasuki kelas X-4. “Jadi guys ini murid baru di kelas kita bapak harap disini jangan ada yang cinta pada pandangan  pertama ok..!!!” 
“Ahhh pak, aku  gak bisa memendam  perasaan  ini” rengek Desta yang dibalas sorakan oleh teman sekelasnya.
“Kamu silahkan  perkenalkan diri kamu  nak” ucap pak  Novi ramah.
“Selamat pagi, nama aku Dyana Reskilar Adriani, kalian boleh panggil aku Dyana” ucap Dyana dengan tersenyum.
“Saya punya pertanyaan…!!” lagi lagi Desta berulah “ Gue mau nanya dong selain gue bisa panggil lo Dyana, gue bisa panggil loe masa depan gue gak?” Tanya Desta ngawur dan lagi lagi di jawab oleh sorakan teman sekelasnya.
Pak Novi yang mendengar itu hanya bisa tertawa kecil dan mempersilahkan Dyana duduk di samping Ratih.
“Dyana kamu  bisa duduk disamping Ratih, kalau ada apa apa kamu bisa Tanya dia, dia ketua kelasnya.”
“Baik pak terimakasih.” Ucap Dyana dan mulai berjalan menuju bangkunya.
“Gue Ratih dan yang di depan elo itu Fina, gue ama dia sahabat dari kecil. Salam kenal ya.” Ucap ratih ramah, Dyana melihat kearah  Fina yang duduk tepat  di depannya.  Dyana memberikan senyum manisnya pada fina.
“ASTAAGAAA GULA LEWAT” teriak Desta yang memperhatikan Dyana sejak tadi sampai Dyana tersenyum. Sontak satu kelas melemparkannya sampah kertas.
**
Jam Istirahat pertama berbunyi, Gion dan Alden dengan cepat menuju kelas Desta bertemu sahabatnya yang sedikit tidak waras. Saat pertama masuk ke kelas Desta Gion dan Alden merasa ada sesuatu yang baru yang menyegarkan di ruang kelas Desta.
“Desta……!!!!!” teriak Gion mengagetkan Desta yang saat ini sedang tertidur dengan posisi duduk dan menyilang kan tangan di dadanya.
“ASTAGA DRAGON..!! Loe mau jadi malaikat pencabut nyawa atau bagaimana heh Gionn!!” kesal Desta sambil memegang dadanya dramatis.
“Lebay loe.. makan kuy  kantin..!!” ajak Gion
“Kayaknya  ada sesuatu yang lebih segar dari minuman kantin” ucap Alden sambil memperhatikan Dyana yang sedang membaca buku di samping jendela, dan angin bertiup meniup rambut Dyana yang tergerai  indah.
“Ya Tuhan jodoh ku uda lahir.” Dalam hati Alden sambil memegang dadanya merasakan degup jantung tercepat yang belum pernah  ia rasakan.
“Desta elo tau kalo dia satu kelas sama elo tapi  lo gak ngasih tau gue, sahabat macam apa lo??” ucap Alden tanpa berpaling dari wajah Dyana
“Siapa? Dyana?” Tanya Desta. Sambil melihat arah pandang Alden.
“Nama nya Dyana? Namanya bagus ya?” Tanya nya pada Gion.
“Cantik juga, gue embat ah..” ucap Gion menggoda
“Jangan berani ngambil Jodoh gue…!! “ tatapan sinis ditujukan pada Gion, Alden menuju bangku Dyana dengan ragu berniat untuk berkenalan mencuri start dari Gion.
“Ha-ha –hai” sapa Alden dengan gugup. Dyana yang merasa ada yang menyapanya menoleh sebentar.
“Hai.” Jawab Dyna tanpa ekspresi.
Alden mengulurkan tangannya gugup dan gemetar. “ Ke kenalin aku Alden dari X3” ucap alden dengan gugup sambil berusaha untuk sedikit tersenyum walaupun susah, karena tertutupi oleh perasaan gugupnya.
Dyna yang melihat uluran tangan  itu menyambut dengan senang hati.
“Dyana” ucapnya singkat lalu melepaskan tangannya, dan mulai kembali fokus pada buku  yang ada di mejanya.
Alden yang saat ini berdiri di sampingnya merasa canggung dengan respon Dyana yang cukup singkat dan dingin.
“Emm—maaf  kalo gak keberatan kita bo..leh berteman? “ Tanya Alden ragu.
“Ya ok.” Jawab Dyana singkat.
Alden yang melihat respon Dyana pun  mundur satu langkah “Kalo gitu sampai ketemu nanti di kantin ya..” ucap Alden dengan senyuman lalu pergi meninggalkan Dyana yang masih asik dengan bukunya.
Gion dan Desta yang melihat sahabatnya pergi pun menyusul untuk menanyakan apa yang sebenarnya ia tanyakan kepada Dyana karena tanpa di pungkiri rasa penasaran  terhadap masa PDKT adalah sesuatu yang mengasikkan.

*CERITA INI AKAN UPDATE SEHARI DUA KALI. JANGAN LUPA UNTUK KLIK BINTANG DAN TINGGALKAN JEJAK MEMBACA*

It's Ok Not To Be OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang