JADIAN?

25 7 1
                                    

“Jadi gimana perkembangan perasaan loe sama Dyana? Masih sama?” tanya Desta pada Alden yang sedang duduk memainkan hpnya.

“Ya masih lah, loe kira mudah buat lupain Dyana?” ketus Alden.

“Terus nembak kapan?”

“Iya kan Uda, cuman di tolak.” Lesu Alden memelankan suaranya.

“Di tolak atau tanpa jawaban? Perasaan gue Dyana gak pernah bilang ‘gak mau’”. Terang Desta.

Alden berpikir mengingat ngingat apa yang sudah ia lalui dalam masa PDKT bersama Dyana.

“Iya loe bener, terus Dyana aneh juga akhir akhir ini.”

“Nah tembak lagi aja.”tawar Desta.

“Kalo di tolak?” tanya Alden meragukan.

“CK loe suka beneran Ama Dyana?” tanya Desta ragu.

“Ya iyalah.” Tegas Alden.

“Nah jangan berpikir ditolak lah, berpikir aja kalo loe bakal diterima. Gitu pasti semangat.”

“Loe Uda pernah ngejar cewek?” tanya Alden meragukan.

“Jangan salah gue Uda pernah nidurin cewek malah.” Bisik Desta di telinga Alden.

“Astaga telinga gue butuh rukyah.” Sontak Alden mengelus telinganya dengan kasar.

“Hahahahhaahhaaha. Kayak loe baru kenal gue aja.”

“Tobaaattt besok kiamat..”ujar Alden.

**

Siang ini Alden telah berada di parkiran sekolah, hari ini Alden membawa mobil hitamnya. Akan ada kejutan yang akan diberikan pada Dyana.

Ting

Alden

Rat, sorry nih gue ganggu loe boleh ajak Dyana ke parkiran?

Tidak berselang lama pesan Alden pun terbalas.

Ting

Ratih

Gak loe suruh juga gue sama Dyana kan pulang lewat parkiran.

Ting

Alden

😂

Ya udah gue tunggu. Makasih Ratih.

Setelah membalas pesan Ratih, Alden dengan cepat keluar dari mobilnya menunggu kedatangan Dyana.

“Dyana..!!” panggil Alden sambil mengangkat tangannya.

Dyana yang mendengar panggilan itu seketika ingin berbalik, namun segera ditarik oleh Ratih menuju mobil Alden

Alden tersenyum saat melihat Dyana berada di hadapannya.

“Dyana gue harap sekarang loe gak marah sama gue.” Ucap Alden lembut seraya membuka bagasi mobil nya.

Mobil hitam keren milik Alden, seketika lenyap saat Alden membuka bagasinya. Terlihat indah dan cantik kumpulan bunga warna merah, dan pink menghiasi  bagasi mobil Alden. Dyana yang melihat perlakuan manis Alden terdiam tanpa suara.

Alden mengambil satu bucket bunga yang telah di siapkan ya.

“Gue minta maaf karena ngelakuin ini disekolah.” Ujar Alden yakin.

Sontak Dyana mengedarkan pandangannya melihat anak anak yang masih berada di depan kelasnya melihat mereka.

“Tapi gue gak akan nyerah buat jadiin loe milik gue.” Sambung Alden.

Sontak anak anak yang melihat itu langsung teriak. “TERIMAA TERIMA” di iringi dengan tepukan tangan.

“Perasaan gue tulus buat loe Dyana,  loe mau kan jadi pacar gue.”

Dyana yang mendengar ungkapan hati Alden langsung memutar bola matanya jengah. Dyana Hendak meninggalkan Alden namun dengan cepat tangannya ditahan.

“Seenggaknya loe jawab iya atau gak.” Lirih Alden.

Dyana yang melihat tangan Alden memegang pergelangannya dengan cepat memberikan tatapan tajam pada Alden, Alden yang melihat itu, ciut lalu melepas pegangannya.

“Gue bakal jawab lewat chat.” Putus Dyana lalu pergi meninggalkan Alden.

**

Malam harinya di apartemen milik Alden. Desta dan Gion sedang duduk santai sambil menunggu kabar keputusan Dyana yang akan diterima Alden melalui chat.

Sore tadi setelah mandi Alden dengan sigap memandang hpnya, menunggu pesan notifikasi dari Dyana namun pesan itu hingga sekarang tak kunjung datang.

Gion dan Desta yang melihat tingkah Alden memandang hpnya dengan sigap memiliki ide cemerlang untuk menjahilinya.

Sontak hp Alden berbunyi dengan lantang dan mengagetkan si empunya.

Dengan cepat Alden mengambil dan mengecek ponselnya. Setelah mengecek ponselnya, sungguh panas hati Alden saat tau Gion yang mengerjainya. Sontak Alden melayangkan pukulan kearah Gion.

“Hahahahahahaha, Sans Broo lagian kalo jodoh gak kemana.” Terang Desta.

Ting

Alden dan Gion yang masih dalam acara kejar kejaran pun sontak berhenti terutama Alden yang langsung berlari mengambil hpnya.

Alden membaca pesan dari Dyana dengan sedikit gemetar.

Satu detik, dua detik, tiga detik. Setelah membaca pesan Dyana Alden terdiam membuat Desta dan Gion gemas.

“Gimana? Ditolak lagi?” khawatir Gion.

Alden masih terdiam di tempatnya.

“Ya uda lah di tolak lagi pasti.” Tebak Desta putus harapan.

Sontak Alden berteriak lalu memeluk kedua sahabatnya dengan senang sembari loncat kegirangan.

“GUE DITERIMA…..!! GUE DITERIMA GUE GAK DITOLAK..”

“HAH SERIUSSS LOE SERIUSSS…” sontak Gion mengecek hp Alden dan melihat balasan Dyana.

Sontak mereka bertiga langsung mengikuti Alden meloncat loncat gembira mendengar kabar baik ini.

“Selamat bro selamat. Akhirnya loe bisa mengurangi populasi jomblo.” Ujar Desta sambil loncat kegirangan di kasur Alden.

CERITA INI UPDATE SEHARI DUA KALI JANGAN LUPA UNTUK KLIK BINTANG DAN TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR.
TERIMAKASIH

It's Ok Not To Be OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang