ENGGA DWI PASHA

7 7 0
                                    

satu nama yang saat ini mengganggu pikiran Dyana, lelaki itu sekarang pulang sekarang dia satu sekolah dengannya bahkan di kelas yang sama.

Engga POV
Hari ini gue pindah, ngikutin tugas papa.
Hari dimana seharusnya gue bisa ngelupain dia tiba tiba sirna gitu aja. 3 tahun berhubungan dengan Dyana, di SMP yang sama.
Pandangan teduh nan dingin yang selalu ada pada diri gadis itu seolah membuka kembali kenangan lalu.

**
"Adriyani.." sapaan khas yang keluar dari mulut Engga.
Dyana yang mendengar nama itu merasakan hal yang menggelitik dalam hatinya. Sudah dua tahun ia tidak mendengar nama itu di sebut.
Dyana menampilkan wajah datarnya.
"Rambut kamu Uda panjang ya.. aku suka." Ujar Engga sambil mengusap lembut kepala Dyana.
"Loh loh kalian saling kenal??" Tanya Desta bingung.
"Iya, dia pacar gue." Bangga Engga.
"Cantik kan?" Ujarnya lagi sambil tersenyum menatap Dyana.
Desta menganga melihat itu.
"Loh Dyana, Alden?" Tanya Ratih bingung
"Alden..!!" Panggil Dyana yang melihat Alden sudah meninggalkan kelasnya.
Tanpa ba bibi Dyana langsung mengejar Alden yang pergi begitu saja.
"Alden.. berhenti! Gak berhenti gue gak mau ngomong sama loe lagi!!" Sontak ucapan Dyana langsung membuat Alden berhenti.
"Gue mau ngomong, duduk dulu" ujar Dyana mendahului Alden untuk duduk di kursi yang berada di bawah pohon mangga sekolah.
"Loe kenapa lari?" Tanya Dyana sambil memperlihatkan muka Alden yang saat ini sudah memerah menahan Amarah.
"Jelasin." Ujar Alden dingin.
Dyana yang mendengar nada dingin dari Alden menaikkan satu alisnya, sebab baru kali ini Dyana mendengar nada dingin dari Alden.
Dyana menghembuskan nafas kasar.
"Jujur sebelum gue kenal sama loe, gue udah lebih dulu kenal sama Engga. Gue Ama Engga satu SMP. Kelas satu SMP gue ngejalanin hubungan sama dia. Kelas dua SMP dia pindah ke Bangka karena tugas papanya dan selama dia pindah gue Uda gak pernah kontak sama dia."
"Kamu suka gak sama aku?" Ujar Alden tiba-tiba.
Dyana bungkam. Bukannya ia tidak suka hanya saja ia tidak bisa mengucap.
Alden menunduk seolah tau diri.
"Kalo kamu gak suka sama aku, aku bakal berusaha untuk tahu diri. Siapa aku yang bahkan baru ngisi beberapa hari di hati kamu. Dengan dia yang bahkan Uda bertahun tahun di hati kamu." Ujar Alden.
Dyana sontak memegang tangan Alden. Memberanikan diri "Kamu memang hanya beberapa hari di hati aku. Tapi kamu sudah cukup baik untuk selalu ada. Aku emang gak bisa bilang, tapi aku bakal berusaha buat ngebalas rasa suka kamu." Dyana tersenyum
"Kamu tau gak sekarang aku Uda panggil loe dengan sebutan kamu, dan aku Uda bicara panjang. Seneng gak?" Tanya Dyana.
Alden sontak langsung memeluk Dyana.
"Aku harap kamu bisa pakai panggilan sayang."
Sontak Dyana langsung memukul punggung Alden pelan, lalu membalas pelukan hangat dari Alden.

**
"Gila sih Dyana masa pacaran sama si Enggak Enggak itu" Ujar Gion yang saat ini sedang memakan kentang gorengnya.
"Bagi woy." Ujar Desta di belakangnya.
"Elah beli ngapa sih."
"Namanya Engga woy bukan Enggak Enggak. Astaga bocah" ujar Desta mencomot kentang goreng Gion
"Lagian juga Dyana kan tertutup anaknya. Kita kan gak tau masa lalunya." Ujar Ratih
"Masa lalu biarlah masa lalu,.." senandung Gion yang masih asik mencolek kentangnya dengan saos.
"Lagian si Alden lucu sih. Cinta pada pandangan pertama ya gitu. Susah susah." Ucap Desta.
"Emang loe pernah jatuh cinta Des?" Tanya Ratih iseng.
"Babang tamvan mah lebih tamvan dari si Enggak dan pastinya suara gue lebih seksi dari si Enggak" ucap Desta membanggakan diri.
"Dih, tapi suaranya Engga luar biasa sih ngebas ngebas gimana gitu"
"Jadi loe bela dia rat?" Tanya Gion.
"Gue juga bisa kali suara ngebass kayak Si Enggak. Loe mau denger?" Tanya Gion PD.
"Masa?" Tanya Ratih penasaran.
"Loe mau denger gak?" Tawar Gion
"Enggak makasih!" Tolak Ratih
"Hahahahah sabar yeee mas Gion. Nanti babang tamvan ajarin trik menggaet cewek" ujar Desta sambil memasukkan kentang terakhir kedalam mulutnya.

Nah double up kan sengaja akunya mumpung cair jangan lupa klik bintang 🌟 guys yok konflik konflik biar gak bosen. Sabar yaaa lagi mikir konflik yang pas dan bikin erosi.

It's Ok Not To Be OkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang