Sepulang sekolah Alden mengajak Dyana, Ratih, Fina,Gion dan Desta untuk merayakan hari jadi pertama dirinya dengan Dyana. Dan disinilah mereka sekarang tempat karaoke yang pastinya sudah di sewa selama dua jam oleh Alden.
“Wohhhooooooo akhirnya kapal kita jadi juga.. it’s time to party guys..” teriak Desta sambil memilih lagu yang akan di nyanyikan.
“Eh loe se lagu aja. Suara loe gak enak.” Tegas Gion sambil mendaratkan bokongnya di kursi samping Dyana.
“Mending gak nyanyi loe dari pada gak gue.” Sontak Desta mulai menyanyi dengan riangnya tanpa perduli orang orang yang sedang menutup telinga di belakangnya.
“Loe bener jadian sama Alden?” tanya Gion berbisik tepat di telinga Alden.
“Menurut loe?”
“Bagus deh, seenggaknya loe jangan nyakitin dia.” Tegas Gion pada Dyana yang masih terduduk dan memainkan game di hpnya.
“Sayang, kamu mau nyanyi lagu apa?” tanya Alden pada Dyana yang masih sibuk memainkan game pada hpnya.
“Gue gak nyanyi.”
Alden mengambil alih mikrofon dari Desta dan mulai mencari lagu berjudul First love Dari Nikka Costa, Alden menyanyikan lagu itu dengan sangat serius. Dyana yang mendengar lagu yang di pilih Alden pun langsung menghentikan gamesnya dan fokus pada lagu yang dinyanyikan oleh Alden.
Walaupun terkesan lagu lama, lagu yang rilis pada tahun 1983 ini sudah banyak di cover dan Dyana cukup mengerti akan makna lagu ini. Lagu yang menceritakan cinta pertama, dan ia malu untuk mengungkapkannya. Persis dengan perasaannya saat ini. Ia tidak bisa menolak pesona Alden, perlakuan Alden. Walaupun terkesan kasar dan tidak peduli Dyana merasakan perasaan itu sekarang.
Alden menyudahi nyanyiannya dengan memandang dalam Dyana yang saat ini berbalas menatapnya.
“I love you.” Ucap Alden lembut tepat di depan wajah Dyana.
“KHEEEMMMMMMM JOMBLO LEWAT…” Gion langsung merusak. Momen keuwuan mereka dengan teriakan menggunakan mic yang satunya.
“Aduh duh mata gue, tau deh yang hari pertama jadian.” Ejek Fina sambil menyenggol lengan Ratih.
“Tau nih kita mah kacang kacang.” Sambung Ratih.
“Eh eh siapa yang kacangin. Nih gue selalu ada buat loe” timpal Gion pada Ratih.
“DIH… yang mau siapa?” sewot Ratih.
“Elo dong.”
“In your Dream” tegas Ratih lalu mengambil mic dari tangan Gion dengan kasar.
Sementara itu Alden yang masih terduduk malu di samping Dyana, mencoba untuk menggenggam tangan Dyana dengan perlahan.
“Gue lagi main game. Kalah ntar.” Ucap Dyana tanpa mengalihkan pandangannya pada hpnya.
“Kamu suka game juga?” tanya Alden
“Suka. Game anak anak.” Sontak Alden melihat game yang di mainkan oleh Dyana benar saja ternyata permainan yang dimainkan adalah candy crush Saga. Alden tersenyum melihat sisi ke Kanakan dari Dyana. Dyana yang ia kenal adalah Dyana yang cuek, dingin, dan selalu hemat ngomong.
“Oh iya, kita jadi pergi kan ntar malam?” tanya Alden.
“Uda pesan tiket nya?”
“Sudah. Dandan yang rapi ya sayang nanti malam spesial first date kita. Kamu cukup rapih aja jangan cantik.”
“Kalau cantik?”
“Aku gak mau berbagi kecantikan kamu ke orang lain. Mending gak jadi pergi.” Terang Alden. Dyana yang mendengar itu menghembuskan nafasnya berat.
CERITA INI UPDATE SEHARI DUA KALI JANGAN LUPA UNTUK KLIK BINTANG DAN TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR
TERIMAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Ok Not To Be Ok
Teen FictionDyana adalah siswi pindahan yang memiliki sikap dingin dan tergolong datar. Berbanding terbalik dengan sikap Alden yang ramah dan hangat.