Chapter 08

296 37 10
                                    

Disya sekarang berada dirumah Arka, tidak menunggu lama ia langsung memencet bell nya. Dan tidak lama pintu tersebutpun terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya.

"Maaf bu, apa ada Arkanya?" Disya bertanya kepada wanita paruh baya yang sudah membukakan pintu rumah ini. Ia baru tau jika Arka mempunyai seorang pembantu, karna pada saat makan malam bersama itu, ia tidak melihat ada pembantu.

Wanita paruh baya itu terlihat kebingungan "emm den, den Arkanya lagi, lagi keluar!"

Disya mengerutkan keningnya bingung, ia memincingkan matanya, membuat wanita itu, Inam, melirik kearah lain karna gugup ditatap seperti itu oleh Disya.

"Bi, kenapa saya tidak percaya ya? Saya yakin Arka ada dirumah apalagi dengan muka bibi yang terlihat jelas sekali berbohong." Disya mengangkat sebelah alisnya.

Inam yang mendengar perkataan Disya, menjadi semakin gugup dan melirik kesana kemari, untuk mencari jawaban yang tepat. Namun matanya melihat mobil hitam yang masuk membuat ia tanpa sadar menghela nafas lega. Tuan nya pulang.

Jaya menghampiri kedua wanita yang sedang berada didepan pintu itu, terlihat juga Inam yang melihat dirinya seperti tatapan bingung?

"Ada apa ini bi?" Tanya Jaya dengan nada yang tegas.

Disya yang mendengar itu langsung menengok kearah Jaya. Jaya menatap Disya agak lama hingga suara Disya menyadarkan Jaya.

"Maaf om, saya disini mau ketemu sama Arka. Arkanya ada om?"

Jaya menggeleng, "tidak ada, lebih baik kamu pergi dari sini!" Tegas Jaya.

Lalu Jaya masuk kerumahnya dan juga Bi Inam, menutup pintu itu dengan rapat. Disya yang dapat perlakuan seperti ini menjadi kesal dan berlalu dari rumah Arka.

"Gila tu orang, ternyata bener sikapnya arogan pantes aja gampang dibodohi!"

•••

Hari ini Arka sudah kembali lagi bersekolah setelah seminggu ia absen dengan alasan izin.

Arka duduk disamping Disya yang sedang menelungkupkan kepalanya, sepertinya sedang tertidur.

"Oii Ka, lu kemana aja njerr." Aldi memukul punggung Arka pelan.

"Biasalah."

Disya yang mendengar suara Arka langsung mengangkat kepalanya, setelah beberapa hari tidak sekolah, Arka hari ini sudah masuk sekolah.

"Yaampun Ka, lu darimana aja sih?!"

"Habis ngurusin buat pernikahan kita." Arka menaik turunkan alisnya.

Disya yang mendengar perkataan Arka hanya memandang Arka datar. Sungguh ia sangat kesal dengan orang yang dihadapannya ini, bagaimana bisa dia bercanda sedangkan dirinya sangat khawatir dengan keadaan nya?

"Gw lagi ga bercanda Arka." Tegas Disya.

"Gw juga lagi ga bercanda Disya."

Disya yang mendengar jawaban Arka menjadi emosi sendiri, ia lalu menggebrak meja melampiaskan rasa kesalnya lalu pergi keluar dari kelas meninggalkan Arka yang tengah kebingungan dengan sikap Disya.

"Bego lo Ka, tau gasih lo kalo selama ini Disya uring uringan nyariin lo karna setiap dia kerumah lo, dia selalu diusir sama bokap lo." ucap Aldi yang sedari tadi mendengar obrolan mereka.

•••

"Si Disya bener bener gabalik lagi kekelas?" Pertanyaan Aldi yang sebenarnya tidak di jawabpun sudah tahu jawabannya.

Karena, Disya yang tadi keluar kelas, hingga jam istirahat tibapun tidak balik lagi kekelas membuat Arka yang sebenarnya sedaritadi memikirkan gadis itu, menjadi khawatir sendiri.

Suara decitan kursi yang disampingnya membuat Arka langsung menoleh karna ia yakin bahwa yang baru saja duduk adalah Disya. Dan ya, benar saja itu Disya dengan wajah datarnya seperti tidak biasa yang wajahnya selalu ceria.

"Dis, lo kenapa dah?" Bingung Arka dengan sikap gadis di sebelahnya.

Disya tidak menjawab, bahkan menoleh ke Arka pun tidak. Arka yang melihat itu benar benar kebingungan.







Jangan lupa vote! Hehe
Masi adakah yg menunggu cerita ini lanjut? TwT

Jujur, aku sebenernya udah buntu banget sama cerita ini, tapi aku tetep berusaha buat cerita ini sampe tamat.

Maaf kalo misalnya makin sini makin aneh ceritanya🙏

Makasih yang masi mau baca cerita ini. Love you guys <3

ARKANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang