Chapter 02

926 72 0
                                    

Disinilah Arka dan Aldi di tempat orang yang biasanya berbelanja untuk kebutuhan bulanan atau yang lainnya.

Arka berjalan ke kasir Minimarket dan langsung bertanya apakah ada lowongan kerja atau tidak.

"Mbak, disini ada lowongan kerja ga?" Tanya Arka ke penjaga kasir tersebut.

"Kebetulan disini lagi butuh pekerja dek" jawab penjaga kasir tersebut dengan nada yang sangat ramah, tidak lupa dengan senyuman yang manis membuat Aldi yang dipinggir Arka terpana oleh kecantikan kasir tersebut.

"Saya bisa kerja disini kan Mbak? Tapi saya bisanya pas pulang sekolah gapapa kan Mbak?" Tanya Arka senang saat mengetahui ada lowongan pekerjaan.

Penjaga kasir itu tersenyum "bisa ko dek, lagian disini yang kerja kebanyakan masi SMA sama yg kuliah"

Setelah Arka melamar kerja, Arka dan Aldi berjalan ke arah motor mereka yang diparkir tidak jauh dari Minimarket tersebut.

"Ka, cantik banget njir." ucap Aldi

"Hah? Cantik apaan?"

"Itu loh, cantik banget, manis lagi"

"Apaan si lu?!"

Aldi menggeplak kepala Arka sedikit keras membuat Arka reflek memegang kepalanya dan mengelus ngelusnya.

"Gw lagi kesemsem sama tu kasir, gilaa pas senyum manis banget anjir. Apa gw juga ngelamar kerja disitu juga kali ya?"

Arka memutar bola matanya malas, ternyata itu toh. Males banget pikir Arka dan mengangkat bahunya acuh. Menaiki motornya dan meninggal kan Aldi yang sedang kesal.

■□■

Bruk...

"Maaf saya ga sengaja." ucap orang tersebut yang telah menabrak Arka. Arka hanya menganggukkan kepalanya, lalu fokus dengan hp yang ia pegang.

Arka sampai di depan rumah mewah dengan gerbang yang menjulang tinggi. Tadi ia pergi ke taman seorang diri. Arka ke sana ingin menenangkan dirinya, kalo boleh jujur ia sangat capek dengan semua ini. Ia capek dipukuli terus oleh Ayahnya, dan juga ia bingung bagaimana caranya agar Mamah nya menyutujui agar cepat pergi dari rumah sialan itu.

Arka berjalan menuju lantai 3, ia tiba tiba kangen dengan Mamahnya maka dari itu ia menuju lantai 3. Kamar Arka berada di lantai 2 sedangkan kamar, ah ralat tapi kurungan Mamahnya berada di lantai 3.

Dian-Mamah Arka, tidak pernah keluar dari kamar karna Jaya mengurung Dian entah apa alasannya, namun yang pasti ia tidak bisa bertemu dengan Mamahnya. Arka selalu bertanya kepada Jaya mengapa Mamahnya harus dikurung. Namun bukannya mendapat jawaban Arka malah mendapatkan sebuah pukulan dari Jaya.

"Mah, Mamah udah tidur ya?" Tanya Arka pelan di balik pintu kayu ber'cat putih. Namun tidak ada jawaban, mungkin Mamahnya sudah tidur, pikirnya. Ia melihat jam tangannya, Arka menghela nafasnya pantas saja Mamahnya sudah tertidur, karena sekarang saja sudah pukul 11 malam.

Arka dan Dian memang sering mengobrol walaupun terhalang oleh pintu. Tapi mereka bersyukur karna mereka masi bisa mengobrol walau tidak bertatap muka. Arka suka menceritakan tentang ia pada saat di sekolah, tentang ia yang suka di hukum karna bolos pelajaran atau tentang ia yang suka menjaili cewek cewek disekolahnya. Atau apapun itu, ia selalu menceritakan kepada Mamahnya.

Dian yang mendengar itu hanya tersenyum kadang menasehati jika Arka selalu bolos, agar jangan membolos.

Arka masuk kekamarnya dan langsung membuka jaket berwarna biru muda, warna kesukaannya. Namun pada saat ia melepasnya ada sebuah kertas jatuh. Ia mengangkat sebelah alisnya, bingung. Perasaan ia tidak pernah mengantongi sebuah kertas.

Arka mengambil kertas tersebut dan mulai membaca isi kertas tersebut, Arka mengkerutkan dahinya saat ia membaca tulisan tersebut.

'Mati!' Itulah isi dari kertas tersebut.

Arka tidak mau ambil pusing dan langsung membuang kertas tersebut. Menurutnya itu mungkin hanya orang iseng saja atau memang orang yang tidak suka dengannya. Tapi, siapa? Ah, bukankah ia anak nakal? Yang suka tawuran, mungkin saja itu dari musuh Arka.

Arka menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan langsung memejamkan matanya. Ia hampir saja tertidur, tapi bunyi notifikasi membuat ia membuka lagi matanya dan mengambil hp-nya dinakas.

Ting!

Aldi
|Ka
|Gue liat PR Fisika dong, lu kan pinter
|Pusing banget njirr, gue mikir ampe kepala gue ngebul.

Nanti disekolah. Males gerak.

|Anjirr Ka, sekarangg!
|Kalo besok ga akan keburu, pelajaran pertama lagi. Lu juga tau kan kalo si Gundul itu masuk kelas. Sebelum bell masuk juga tu guru udah masuk.
|Ka!
|Arka!
|Anjir gk dijawab!
|Anjing lu🖕

Drtt...

Drtt...

Arka hanya membaca pesan dari Aldi dan mengacuhkan hp-nya yang sedari tadi berdering, ia tidak ada niatan untuk membalasnya. Lagian ia juga belum mengerjakan tugasnya. Arka berniat untuk mencontek dari teman sekelasnya saja besok.

..
.

Sorry for typo....
Jangan lupa vote and comen!

Terimakasih..

24 september 2020(publish)
08 Januari 2022(Revisi)

ARKANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang