Chapter 06

471 46 8
                                    

"ARKAA AYO SARAPAN NAK" teriak Dian sambil menata makanan yang cukup banyak dengan rapi di meja makan.

"Iya mah." balas Arka. Seperti Dian, ia juga berteriak sambil melangkahkan kaki ke anak tangga dengan larian kecil.

Arka berjalan ke arah meja makan di mana Dian sedang menuangkan air kedalam gelas.

Ia pun duduk di sebelah Dian yang masih menuangkan air untuk dirinya, karna yang tadi untuk Dian sendiri.

Dian mengusap kepala Arka lembut "makan yang banyak, supaya kamu kuat di sekolah"

Arka tersenyum, lalu mengangguk kan kepalanya. Walaupun kalimat itu seperti untuk menyemangati anak TK, tapi Arka senang mendengar kalimat itu karna, sebelum belumnya ia tidak pernah mendengar kata kata tersebut saat akan berangkat sekolah.

Dian dan Aldi memakan makanannya dengan suasana hening sebelum Arka memulai pembicaraan yang membuat Dian terdiam.

"Mah, kenapa kita ga pergi dari sini aja? Mumpung Ayah ga ada dirumah"

Dian cukup terdiam lama membuat Arka menaikan sebelah alisnya bingung.

"Tidak bisa Arka kita harus tetap di sini."

Mendengar itu Arka ingin membalas perkataan Dian namun Dian terlebih dahulu mengucapkan yang membuat Arka terdiam.

"Karna Mamah mencintai Ayah mu, dan Mamah pun akan membuktikan kalau kamu memang benar anak kandung darinya".

■▪■▪■

Arka berjalan di koridor sekolah dengan lamunannya sehingga beberapa kali ia menabrak orang, namun ia tidak peduli dengan semua itu, karna pikirannya hanya tertuju pada ucapan sang Mamah pada saat sarapan tadi.

Bruk.

"Aduhh Ka, lo kalo jalan liat liat dong nih bokong gue sakit." Disya mengusap bokongnya sesekali meringis.

Arka yang meliat itu langsung membantu Disya berdiri "maaf gue tadi lagi banyak pikiran" Arka cengengesan.

"Pikiran apa lo? Kaya orang tua aja banyak pikiran"

"Mikirin lo sama nanti masa depan kita." ucap Arka dengan kedua alis yang dinaik turun kan.

"Gombal mulu lo ah, tapi ga papa deh neneng Disya mau kok sama A'a Arka" ucap Disya mengedipkan sebelah matanya lalu pergi.

"MAU KEMANA LO?"

"KE PERPUS."

Arka yg mendengar jawaban itu geleng geleng kepala gak nyangka aja Disya ke Perpus, walaupun dia gak terlalu lama temenan sama Disya tapi Arka bisa tau kalo Disya itu orang yang malas baca buku. Orangnya aja tengil gitu.

Arka tekekeh, namun kemudian wajahnya kembali datar saat mengingat perbincangan ia dan Mamah nya.

■▪■▪■

Arka memarkir kan motornya di garasi. Ia membulatkan matanya kaget saat melihat mobil Ayahnya terparkir rapi di samping motornya yang baru disimpan.

Ia langsung membuka helmnya dan langsung masuk ke dalam rumah nya dengan berlari.

Ia syok saat melihat Mamah sedang berlutut dengan badan yang bergetar. Arka berlari menuju Mamah nya dan langsung memeluknya. Ia sempat melihat darah di sudut bibir mamahnya dan juga pipi mamahnya yang memerah.

Arka melepaskan pelukannya dan langsung berdiri berhadap ke Ayahnya.

Bugh...

Oke, Arka benar benar marah saat ini, ia masa bodoh dengan apa yang akan terjadi selanjutnya nanti.

Jaya memegang rahangnya yang terasa nyeri, ia menyeringai lalu menatap anak nya yang sudah kurang ajar. Menurutnya.

"Kamu sudah berani memukul saya?!" Ucap Jaya dingin.

Arka masa bodoh dengan kata kata Ayahnya ia lebih memilih memeluk Mamahnya yang menangis.

"Kita keluar dari Rumah ini aja!" Ucap Arka dingin. Dian yang mendengar itu menatap wajah anaknya dan menggeleng.

Arka yang melihat itu akan berbicara namun sebelum itu ada sebuah tangan besar menarik rambutnya dengan kasar.

Bugh

Bugh

Bugh

Jaya mengatur napasnya setelah memukul anaknya dengan bertubi tubi. "Kau dan jalang ini tidak akan pernah bisa keluar dari rumah ini!" Ucap Jaya dengan suara yang keras.

Ia memerintahkan anak buah nya untuk membawa Dian ke kamar. Arka yang melihat itu berlari ke arah Mamahnya yang sedang di seret secara tidak manusiawi. Ia benar benar marah sekarang ia ingin memukul orang yang berani beraninya memperlakukan Mamahnya seperti itu.

Namun belum sampai ke arah mamahnya ia sudah di pegangi oleh Ayah nya. Ia merasakan ada sesuatu yang menyentuh kulitnya dan setelahnya semuanya gelap.

■▪■▪■

Hai gaiss, apa kabar?

Maaf banget kalo aku lama banget updatenya🙏

Dan mohon di maafkan jika ada kesalahan kata atau kata kata yang membingungkan. Soalnya saya masi pemula😥

13, Mei 2021

ARKANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang