Sudah tiga hari Jaya-Ayahnya sudah tidak pulang kerumah, dan itu adalah keberuntungan bagi Arka dan Dian.
Karna biasanya mereka hanya bisa mengobrol dengan terhalang oleh pintu, namun 2 hari ini Arka dan Dian bisa bertemu tanpa terhalang oleh pintu lagi.
"Yang banyak makan nya, sayang" ucap Dian tersenyum sambil mengelus kepala putranya yang sedang makan dengan lahap.
Arka tersenyum kepada Dian dan mengangguk. Sungguh, Arka sangat senang, karna telah sekian lama ia tidak pernah memakan masakan mamah nya lagi dan sekarang ia bisa merasakan masakan mamahnya lagi.
Arka berharap jika Ayahnya tidak pulang lagi. Agar ia dan ibunya bisa bahagia.
"Sayang, gimana sekolah kamu?" Tanya Dian dengan nada lembut dan senyuman.
"Emm yaa gitu gitu aja." Cengir Arka dan melanjutkan makan. Dian tersenyum lagi, dan mengelus rambut putranya.
Dian yang awalnya tersenyum cerah berubah menjadi tersenyum sendu ke arah Arka yg masih makan dengan lahap. Ia ingin seperti ini terus apakah bisa? Dian benar benar berharap. Semoga saja.
"Ohh iya Mah, tau ga? Aku lagi suka sama seseorang loh kkkkk."
"Biar Mamah tebak. Pasti Disya kan?"
Arka mengangguk.
"Kok Mamah tau?"
"Taulah orang kamu setiap hari selalu cerita tentang Disya" Dian tertawa kecil saat melihat tingkah Arka.
Karena memang sebelum sebelumnya saat mereka mengobrol pasti selalu ada nama Disya yang disebut.
"Nanti kamu ajak Disya makan malam aja disini. "
"Oke Mah" ucap Arka, lalu meminum air putih.
"Yaudah, aku berangkat sekolah dulu ya Mah." Arka berdiri dari duduk nya dan menyalimi tangan Dian.
"Hati hati, jangan ngebut ngebut ngendarain motornya"
Arka menaiki motornya dan langsung menjalankannya ke arah rumah Disya yg tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Arka melihat Disya yg sedang berdiri di depan pager, sepertinya sudah dari tadi menunggunya datang.
Arka memberhentikan motornya dan meng-gas kan motornya di depan Disya.
Disya sontak menutup telinganya dengan kedua tangannya karna suara bising dari knalpot Arka.
Arka tertawa di dalam helm full face nya "yok berangkat." memberikan helm ke arah Disya.
Disya mengambilnya dan langsung memakainya.
"YOKK BERANGKAT" Teriak Disya dengan ke dua tangan diangkat.
Arka melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Sesampainya di sekolah ia memakirkan motornya. Disya turun dari motor Arka dan melepas helm nya di ikuti oleh Arka.
Mereka berjalan berdua di koridor membuat beberapa pasang mata melihatnya, karna Arka termasuk jajaran orang orang ganteng di sekolahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA [Completed]
Teen FictionBagaimana saat seseorang yang sangat kau sayangi ternyata penyebab semua yang telah terjadi? Bukan cerita bl. Udah di revisi tapi maaf kalo Masi berantakan. [Cerita ini untuk dibaca bukan untuk ditulis ulang.] WALAU SUDAH END TETEP WAJIB VOTE!! #2 a...