Hari ini Arka berangkat sekolah lebih awal, setelah sampai disekolah Arka tidak langsung kedalam kelas, namun ia berbelok kearah UKS.
Ya, Arka sebenarnya berangkat lebih awal agar ia bisa tidur di UKS sebentar.
15 menit sebelum bell Arka langsung ke kelas, ia masuk kedalam kelas dan menemukan Aldi dan Disya sedang mengobrol. Tapi, yang membuat Arka penasaran adalah mereka seperti mengobrol kan sesuatu yang benar benar penting? Arka mengangkat bahunya, ia tidak akan bertanya apa-apa. Toh bukan urusannya juga.
"Woii lagi pada ngomongin apa nih?" Kaget Arka. Ia sebenarnya menanyakan ini untuk hanya basa basi saja.
Aldi dan Disya melonjak kaget, dengan kekuatan penuh Disya memukul bahu Arka membuat Arka yang dipukul mengadu kesakitan.
Disya yang tadi menatap Arka dengan tatapan tajam, langsung berubah dengan tatapan khawatir. Melihat wajah Arka yang lagi lagi penuh lebam. Namun Disya tidak bereaksi apa apa, ia memilih diam.
"Sakit njir, Sya lu cewek kan?!"
"Ya iyalah!"
"Kok gw ragu ya, soalnya tenaga lu kuat banget."
Disya yang mendengar perkataan Arka menjadi kesal, lalu ia memukul Arka bertubi-tubi, tapi tidak sekeras tadi.
Sedangkan Aldi hanya diam melihat pertengkaran Disya dan Arka, ia sedang memikirkan tentang obrolan ia dan Disya.
Apakah yang diucapkan Disya benar? Haruskah ia mempercayainya?
•••
Arka dan Disya sepulang sekolah mereka mampir ke cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah.
"Ada apa Sya?" Tanya Arka setelah mendudukkan pantatnya ke bangku. Tadi Disya saat istirahat ia mengucapkan bahwa sepulang sekolah ia ingin mengatakan sesuatu.
"Emm pesen minum dulu aja deh, biar lebih santai ngobrolnya." jawab Disya dengan kekehan diakhir kalimatnya.
Arka mengangguk, setelahnya ia mengangkat tangan kanannya bermaksud untuk memanggil pelayan. Setelahnya tidak berapa lama pesanan mereka berdua sudah datang.
Disya meminum sambil melirik kearah Arka yang sekarang juga sama dengannya, sedang meminum minuman yang mereka pesan.
"Em gini Ka,"
Arka mengangkat alisnya menunggu perkataan selanjutnya dari Disya.
"Sebelumnya gw mau bilang minta maaf, tapi gw cuma mau bilang kalo lu lebih baik pergi dari rumah lo."
Arka yang mendengar perkataan Disya mengerutkan keningnya bingung. Apakah Disya mengetahui masalahnya? Aldi memberitahu Disya?
"Bukan Aldi yang ngasih tau gw." Ucap Disya seakan bisa membaca pikirannya.
"Lalu?" Tanya Arka, wajahnya sekarang berubah datar.
"Gw emang tau semuanya, termasuk permasalahan keluarga lu yang lu gatau." Tekan Disya.
Arka terdiam, maksudnya apa? Ia benar-benar tidak mengerti dengan perkataan Disya.
"Lu siapa memangnya?"
"Gw, gw--- pokoknya gw tau semuanya! Dan lu. Lebih baik pergi dari rumah itu!"
"Gw gabisa!" Jawab Arka cepat.
"Kenapa? Karena mamah lu?!" Arka mengangguk.
"Bodoh lu Ka, mamah lu itu sebenernya ga sebaik yang lu kira."
Arka yang mendengar itu menjadi emosi dan menatap tajam Disya "lu siapa sih? Kenapa tiba tiba jadi gini? Gw jadi curiga sebenernya lu sama Aldi sekongkol. Lu berdua yang neror gw selama ini kan? Terus maksud lu nuduh mamah gw apa hah?"
Setelah nya Arka berdiri dan meninggalkan Disya yang terdiam karena kaget dengan perkataan Arka, dan juga nada ucapannya yang seperti membentaknya.
Arka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, pikirannya masi teringat dengan perkataan Disya tadi. Siapa sebenarnya Disya? Dan, mamahnya tidak sebaik yang ia kira? Arka benar benar dibuat bingung dengan semua ini. Kenapa hidupnya seperti ini?
Ya tau, ini cerita makin aneh.
Tapi makasih banyak yang masi mau baca dan vote🤧Btw, ini alurnya ak cepetin biar cepet tamat juga 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA [Completed]
Teen FictionBagaimana saat seseorang yang sangat kau sayangi ternyata penyebab semua yang telah terjadi? Bukan cerita bl. Udah di revisi tapi maaf kalo Masi berantakan. [Cerita ini untuk dibaca bukan untuk ditulis ulang.] WALAU SUDAH END TETEP WAJIB VOTE!! #2 a...