"Ibu, satu pekan selepas kau dan Ayah meninggalkan rumah, suasana di sini terasa sangat berbeda."
"Benarkah? Ah~ Putriku sayang, maafkan Ibu yang sangat menginginkan kehadiran anggota baru lagi di antara kita semua."
"Aku merasa lelah, Bu. Mereka semua berisik, ternyata menjadi yang tertua itu memiliki tanggung jawab paling banyak, heol."
"Tidak apa-apa, sayang. Kau belajar saja menjadi seorang ibu, supaya nanti kau tidak terkejut jika anak-anakmu berisik."
Kim Sowon menghembuskan napas pendek. Dia menganggukan kepalanya paham, padahal ini sedang dalam posisi menelpon, mana bisa orang di seberang sana melihatnya.
"Dan Ibu, kapan kalian akan pulang? Jangan lama-lama, aku takut aku tidak bisa menjaga mereka dengan baik."
"Iya, sayang ... Akhhhh!! Yak! Aku sedang menelpon putri kita!"
"Ibu, kau baik-baik saja di sana?"
"Sowon ah, biarkan Ibumu ini mengakhiri panggilannya, ya?"
"Ibu, serius aku bertanya. Apa terjadi sesuatu di sana?"
"Sayang, matikan terlebih dahulu."
Sowon melotot.
"EONIE!!! DI MANA KAUS KAKI BERGAMBAR TAYO MILIKKU!!!!"
"EONIE!!!! DI MANA TAS BERWARNA PINK KESAYANGANKU?!!!"
"EONIE!!!! DI MANA PERALATAN MAKE UP KU?!!"
"EONIE!!!! AKU KEHILANGAN MAKANAN YANG AKU SIMPAN KEMARIN!!!"
"EONIE!!! AKU MELUPAKAN DI MANA AKU BERADA SAAT INI!!"
Teriakan penuh kebisingan itu mengalihkan segala pikiran Sowon yang melayang. Buru-buru Sowon beranjak dan mematikan sambungan dengan ibunya.
Brukh!
Andai saja tidak melamun, mungkin dia tidak akan menubruk tembok.
"Sial, apa yang mereka berdua lakukan di sana?"
Sowon mengusap keningnya yang terasa berdenyut akibat bersentuhan dengan si tembok. Dia lantas keluar dari kamar untuk menemui adik-adiknya. Inilah yang Sowon cemaskan, disaat semua adiknya kehilangan seluruh benda yang mereka butuhkan secara bersamaan.
"YERIN EONIE!!! KAU YANG MENGHABISKAN SEMUA MAKANANKU?!"
"TIDAK!!! AKU TIDAK MENGHABISKANNYA, KOK!!!"
"LIHAT!! DI TANGANMU ITU, ADA BANYAK CAMILANNYA!!!"
"Aku akan membelikannya lagi, biarkan aku menikmatinya, ya~"
"Aish, menyebalkan!"
Kim Yerin memberikan wajah penuh permohonannya kepada Kim Eunha. Di sekitaran tubuhnya terdapat banyak bekas camilan berserakan. Sowon menggeleng tak habis pikir, ingin marah tapi ada hal yang harus ia selesaikan terlebih dahulu.
Semoga Yerin dan Eunha bisa menjadi dewasa, bisa saling mengerti karena mereka berdua itukan sudah beranjak menjadi gadis dewasa.
Kim Yuju berlari dengan terburu-buru dari arah gudang, dia mengatur napasnya setelah berhasil keluar dari dunia kotor itu.
"Kau tak apa?" tanya Sowon.
"Hampir saja aku ditarik oleh kehidupan menyedihkan di dalam gudang sana, Eonie."
Sowon memasang wajah kagetnya, dia tidak pernah paham dengan perilaku Yuju. Sangat aneh dan selalu membuatnya ingin menjerit saja.
"Selamat pagi, Eonie deul~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye || Gfriend
Fanfiction[COMPLETED] There's a Good in Goodbye [16-11-21] #2 in Gfriend [29-05-21] #1 in Yumji-Sinju-Umb [10-11-21] #1 in Umji [02-06-21] #2 in Yuju