"Yuju eonie."
Yuju mengerjap dengan perlahan, tidurnya terusik saat seseorang memanggilnya. Menyesuaikan pandangan yang memburam karena baru bangun.
"Yuju eonie."
"Sinb yya?"
Begitu bangun dan menganggap orang yang memanggilnya Sinb, Yuju terdiam. Dia melihat Umji yang ternyata duduk di sana.
"Yerin eonie bilang, kita akan pergi menemui Sowon eonie."
"Sinb belum ketemu?"
Umji menggelengkan kepalanya.
"Sebenarnya dia pergi ke mana? Kenapa dia tidak memberikan kabar walau itu menyatakan dirinya baik-baik saja!"
Umji menunduk, ia pun menghampiri Yuju dan memeluk Yuju. Hal itu membuat Yuju merasa sakit, hingga pada akhirnya ia pun terisak.
"Kenapa? Kenapa dia selalu seperti ini? Dia selalu saja membuat kita semua cemas, kenapa?"
Umji semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku tidak mengerti lagi dengan sikapnya. Dia selalu marah tanpa alasan, dia selalu bersikap dingin, apa dia tidak tahu itu membuatku tidak nyaman?"
"Yuju eonie, tenangkan dirimu, ya ... "
"Tapi aku membencinya! Dia berani sekali meninggalkan aku! Beraninya dia membuatku takut kehilangan!"
"Eonie, aku juga takut kehilangan ... Aku tidak mau Sinb eonie pergi, kita sama."
Yuju merenggangkan dekapan itu. "Aku tidak akan memaafkannya jika dia berani meninggalkanku, sungguhan!"
"Yuju eonie, jangan seperti ini. Sinb eonie tidak meninggalkan siapa pun, dia mungkin sedang menenangkan dirinya."
Eunha masuk ke kamar Sinb, semalam Yuju dan Umji tidur di sini. Sepertinya mereka merasakan apa yang namanya kehilangan.
"Ayo kita bersiap, kalian mau menemui Sowon eonie, bukan?"
"Tapi Sinb ... "
"Tidak apa, dia akan kembali karena aku yakin dia tidak pergi jauh dari sini," ucap Eunha yakin.
"SINB!!!"
Suara Yerin mengalihkan segalanya, memanggil nama itu membuat mereka bertiga spontan berlari ke sumber suara.
"KIM SINB!!!"
Berlari dengan penuh semangat, bersiap untuk memberikan pelukan rasa rindu. Gadis itu berdiri di ambang pintu, kakinya masih menyentuh lantai, pakaiannya masih lengkap, seluruh tubuhnya pun masih utuh.
"Berhenti," tahan Sinb dengan nada beratnya.
Spontan ketiganya berhenti di samping Yerin, seseorang yang sejak awal berdiri di sana.
"Kenapa? Kami merindukanmu," ucap Yuju parau.
"Sinb eonie," panggil Umji.
"Sinb yya," panggil Eunha.
Sinb tersenyum miring. "Kenapa? Jangan mendekatiku."
Sinb berlalu begitu saja, mengabaikan saudari-saudarinya yang mencemaskan kabar kehilangannya. Tubuh itu spontan berbalik, menatap kepergian Sinb yang tertuju pada kamarnya.
Berhenti di ambang pintu, Sinb berbalik dan menatap empat orang di sana dengan tatapan sinis. Bibirnya menyungging seulas senyuman picik.
"Kau pergi ke mana saja, Sinb?" tanya Yerin, ia mencoba untuk tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye || Gfriend
Fanfiction[COMPLETED] There's a Good in Goodbye [16-11-21] #2 in Gfriend [29-05-21] #1 in Yumji-Sinju-Umb [10-11-21] #1 in Umji [02-06-21] #2 in Yuju