"Yerin ah, kau sudah mengecek seluruh keadaan saudari-saudarimu?"
"Ah, terima kasih karena telah mengingatkan, Ayah. Aku akan segera mengambil darah mereka untuk memastikan."
"Jangan sampai terlambat, ya."
"Iya, Ayahku yang bawel~ Omong-omong, Ibu ada di mana?"
"Dia ada, dia ada di sini."
"Ibu ... Sedang tidur, ya?"
"Hmmm, begitulah. Ibumu kelelahan, kau tahu sendiri, bukan?"
"Baiklah, aku harus pulang karena ini sudah larut."
"Hati-hati di jalan, putriku ... "
"Kirimkan salamku pada Ibu."
"Baik ... Sampai jumpa."
"Ya."
Yerin mematikan panggilan sepihak, ia lantas membuka jas putih kebanggaannya. Mengambil tas yang tersimpan di atas meja, menaruh ponselnya ke dalam sana.
"Aku harap mereka semua baik-baik saja," gumam Yerin penuh harap.
Pintu ruangan terbuka sebelum Yerin keluar untuk meninggalkan ruangan. Tentu saja tatapan tidak bersahabat Yerin langsung saja terlihat, saat rekan kerjanya itu masuk tanpa mengetuk pintu.
"Lupa caranya mengetuk pintu?" tanya Yerin.
"Tidak usah membicarakan sopan santun, karena yang aku tahu ... Kim Sowon adalah kriminal."
"Apa maksudmu? Sangat tidak jelas sekali."
"Pantas saja Jisoo eonie selalu kelayapan, ternyata dia dihasut oleh gadis sok bijak dan sok ramah itu!"
Yerin menghampiri Jennie, menyudutkan Jennie yang kini menempel pada tembok.
"Apa yang sedang kau bicarakan?"
"Kim Sowon ... Buronan bandar narkoba, dia sekarang sedang berada di persidangan, kemungkinan besar dia akan dipidana."
Yerin terdiam menatap Jennie yang kini tersenyum penuh kemenangan. Tangannya yang semula mengepal menahan amarah, terlepas karena lemas.
"A-apa kau bilang?"
"Pulanglah, Eonie yang kau banggakan itu seorang bandar narkoba. Ck, tidak habis pikir ... "
"Sialan!!"
.
.
."Eonie~"
"Umji yya, kau baik-baik saja?"
Umji menganggukan kepalanya. "Sowon eonie, bantu Sowon eonie~"
Yerin menghembuskan napas panjang, ia mengusap kening Umji yang berkeringat hebat. Melepaskan Umji, Yerin berjalan menghampiri Eunha dan Yuju yang tengah duduk di bangku panjang.
"Dia belum keluar?" tanya Yerin.
"Masih diperiksa," jawab Eunha.
Yerin lagi-lagi menghembuskan napas panjang, ia menarik rambutnya ke belakang. Dia menggelengkan kepalanya, merasa tidak habis pikir kalau Sang kakak tertua seperti ini.
Pintu ruangan pemeriksaan dibuka, keempat gadis tersebut langsung saja mendekat.
"Sowon eonie!!" panggil Yerin cemas.
"Yerin ah, syukurlah kau sudah pulang. Jaga adik kita baik-baik, ya?"
Yerin menggelengkan kepalanya. "Sowon eonie, kau akan baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye || Gfriend
Fiksi Penggemar[COMPLETED] There's a Good in Goodbye [16-11-21] #2 in Gfriend [29-05-21] #1 in Yumji-Sinju-Umb [10-11-21] #1 in Umji [02-06-21] #2 in Yuju