[25] Don't Say Goodbye

846 143 30
                                    

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Bisikan lirih yang membuat Yerin semakin takut akan hal buruk terjadi, ia lantas mendekap Sinb lebih erat dari sebelumnya. Sowon beranjak, dia merasa ada yang tidak beres dengan panggilan Yerin barusan.

Eunha berjalan dengan kasar, dia menarik Yerin dan membuat dekapan itu lepas dalam hitungan detik saja. Sinb bersusah payah menahan tubuhnya yang sulit diseimbangkan, pandangannya memburam dan membuatnya merasa sangat pening.

"Apa yang kau lakukan?!" Yerin marah, dia menghempas Eunha kasar.

Eunha menatap Yerin tajam. "Dia itu keras kepala! Dia itu selalu seenaknya!"

"Dan apa yang kau lakukan itu bukan hal yang seenaknya?"

"Tapi dia—"

"Pikirkan bahwa hubungan kalian itu sedarah! Kalian bersaudara, sekarang kalian itu harus mendekat, kita kehilangan Ibu dan Ayah. Kalian semua mendengarkan aku? KITA KEHILANGAN IBU DAN AYAH KITA!" Yerin berteriak lantang di akhir kalimatnya.

Sowon menatap darah yang terus diusap oleh Sinb, dia ingin menggapai tapi rasa sakit akan dibohongi malah membuatnya kesal. Umji juga melihat darah yang selalu Sinb usap berkali-kali.

"TAPI KITA KEHILANGAN MEREKA KARENA—"

"APA KAU TIDAK PERNAH BELAJAR BAHASA MANUSIA, KIM EUNHA?!" sentak Yerin tak terberantakan.

"HENTIKAN!!!!" teriak Sowon pada akhirnya.

Mereka menunduk bersamaan, apabila Sowon sudah memberikan peringatan, maka mereka harus bisa menahan diri mereka. Bisa-bisa mereka mendapatkan hal buruk, kemarahan Sowon itu seperti kemarahan yang meluap-luap.

PRANK!

Suara sesuatu yang pecah mengalihkan segalanya.

"Yu-yuju?!"

Berlari menuju ke kamar Yuju, mereka semua tak akan tinggal diam saja.

"KIM YUJU!"

"KIM YUJU!"

"AYO BUKA PINTUNYA!"

"KIM YUJU!"

"EONIE!"

BRAKH!

Secara bersamaan mendorong pintu tersebut, kunci duplikat dipegang oleh orang tua, mereka tidak tahu apakah disimpan atau justru dibawa pergi. Kemungkinan disimpan, tapi tidak tahu di mana tempat menaruhnya.

"YA TUHAN!!!"

Mereka langsung berlarian menghampiri Yuju, seseorang yang kini memegangi kepalan tangannya. Berlumuran darah, pecahan kaca juga berada di sekitarnya, dia mengangkat kepalanya dan tertawa miris. Tawa disertai air mata.

Hahahahaha!

Yuju tertawa seperti orang hilang akal.

Aaaarrrgggghhhh!

Yuju menjerit semakin kehilangan warasnya.

Sowon langsung saja mendekati Yuju, mendekap Yuju dan mengusap-usap punggung Yuju menenangkan. Bukan tenang, Yuju malah semakin menangis sambil memegangi tangannya yang berlumuran darah.

"Apa itu berarti ... Aku juga boleh menyelesaikan hidupku?" tanya Umji.

"Jangan bodoh!" kata Yerin dingin.

Umji tersenyum miris. "Aku mau berakhir saja, aku tidak mau jika Ibu dan Ayah pergi hanya berdua, aku mau ikut."

"Jangan pernah kau bicara hal buruk tentang dirimu, Kim Umji!" Eunha memberikan peringatan paling menakutkannya.

Don't Say Goodbye || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang