20

387 49 9
                                    

.












.








.









.









.

Ting nong





Suara bel rumah yang berbunyi itu menyadarkan Yana yang tengah sibuk menyiapkan keperluan yang diinginkan oleh Cahyo untuk menyambut teman - teman nya tadi.






Dia pun menghentikan kegiatan nya dan beralih berjalan ke ruang tamu, melihat siapa yang tengah bertamu itu.






Cklreeek...









Begitu pintu di buka, nampak tiga orang pria yang seumuran dengan Cahyo. Salah satu di antara mereka menantap nya mengernyit terheran. Apalagi Yana sendiri, merasa seperti sedang tertangkap basah melakukan hal tak senonoh.








Bagaimana tidak begitu, Yana sangat kenal dengan pria itu. Beliau ini adalah salah satu dosen yang mengajar nya di kampus. Dan mereka pun cukup dekat gegara beliau ini juga pengurus bagian beasiswa para mahasiswa. Yana yang dulu nya salah satu penerima beasiswa nya, tentu tidak asing bukan.








"Wisnu nya ada, dek?" tanya salah seorang dari mereka.







Cahyo memang di kenal dengan panggilan Wisnu bila di kampus. Dan untuk keluarga dan orang orang terdekat memanggil nya Cahyo.








"Ada pak di dalam. Mari silahkan masuk dulu..," jawab Yana mempersilahkan para tamu nya itu duduk di ruang tamu.






Setelah mereka menempati tempat nya, Yana pamit memanggil sang suami dan berniat membuatkan minuman untuk tamu nya.







"Itu istri nya Wisnu yang sekarang?" tanya Johan yang sedari tadi tidak lepas melirik Yana.









Dia sungguh kagum dengan istri kawan nya itu. Cantik sekali, tutur kata nya juga lembut dan sopan. Padahal terlihat jelas bahwa istri nya Wisnu itu masih muda sekali. Tapi kesopanan nya sungguh seperti sudah sangat terlatih sekali.








"Seperti nya dia memang istri nya. Lihat cincin di jari manis nya tadi. Itu sama persis dengan yang dipakai Wisnu, bukan?" sahut Eka yang tadi menyapa Yana di depan pintu.










"Jackpot mulu ya si Wisnu. Istri pertama nya dulu wanita idaman. Yang ini cantik sekali. Pengen jadi Wisnu sehari boleh gak ya..," Kata Johan cengengesan.







Memang agak luar biasa pria satu ini di banding teman - teman nya yang lain. Meski berumur dewasa, pemikiran sedikit kocak dan mbanyol.









"Ya mana bisa begitu Johan...!!! Jangan aneh aneh deh jadi orang! Inget anak istri di rumah kamu. Gak sadar umur banget, astaga!!!" tandas Eka.









"Aku tidak menyangka yang dinikahi Wisnu itu Yana. Padahal setahu ku, orang tua Wisnu itu sangat pemilih menantu." guman Bagus sendiri.








Mendengar celutukan tidak biasa sang kawan. Eka dan Johan pun menatap ke arah Bagus. Dan bertanya apa maksud nya? Yana siapa? Istri nya Wisnu tadi kah? Memang nya kenapa dia?








Senja MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang