.3/6/21
.
.
.
Udara malam semakin menusuk. Namun seperti nya Yana masih enggan beranjak dari tempat nya termenung. Menatap kosong redup nya langit malam tanpa bintang itu. Seakan alam ikut merasakan betapa kosong nya hati dia saat ini. Rasa sakit yang ia derita kini seakan berubah mati rasa. Hingga hanya kehampaan yang ia rasa.
Laras yang melihat itu semua menjadi ikut sakit hati juga. Kenapa Yana harus merasakan semua ini?
Ia menjadi tidak tega membiarkan nya begitu saja. Ia tahu, Yana pasti merasa hancur atas ketidakadilan yang ia terima dari keluarga suami nya yang bahkan suami nya sendiri acuh terhadap dia.Laras tidak tahu sepelik apa hubungan Yana dan Cahyo hingga menjadikan nya seperti ini. Padahal yang ia tahu dulu, mantan menantu nya itu seorang suami yang sangat menyayangi istri nya. Irina, putri nya itu selalu di manja dengan berbagai hal. Lalu kenapa dengan Yana tidak? Mereka berdua sama sama istri nya bukan.
Dan dari apa yang ia tahu pun, Cahyo menikahi Yana atas kemauan nya sendiri. Tidak ada orang yang memaksa nya. Namun, kenapa pria itu sampai dengan tega mengabaikan keberadaan Yana di sisi nya.Kenapa mereka begitu tega terhadap sosok rapuh yang terlihat sangat ringkih ini?
Apalagi sampai kejadian ini terjadi. Yana dipaksakan menggugurkan kandungan nya setelah dua kehamilan sebelum nya keguguran. Gegara Gitayu yang tidak mau memiliki cucu dari nya. Jika tidak mau, Yana disodorkan surat perceraian. Yang pada akhirnya Yana memilih menandatangani surat perceraian itu dan pergi dari rumah ketimbang kehilangan anak nya. Sungguh miris ia mendengar cerita itu.
Padahal setelah ia mengenal Yana, ia paham betul sosok Yana itu seperti apa. Orang nya penyabar dan penurut, lagi penyayang. Tidak mungkin cucu nya bisa terawat begitu baik, jika Yana bukan lah orang yang penyayang. Lalu dari segala kebaikan yang telah dilakukan nya, kenapa hal buruk malah menimpa nya? Betapa malang nya nasib dia.
Tanpa sadar air mata nya menetes membayangkan itu semua. Dengan perasaan kesal, ia berjanji akan membantu Yana agar bisa bangkit dari keterpurukan nya itu? Yana tidak boleh terlarut dalam kesedihan karena mereka yang tidak bertanggung jawab. Bukan kah ini juga waktu yang tepat sebagai cara nya balas budi terhadap orang yang dengan kasih sayang nya merawat cucu satu satunya itu dengan baik.
"Yana.., sudah malam, nak. Ayo masuk rumah. Jangan diluar mulu, nanti masuk angin loh. Gak baik juga buat anak kamu." kata Laras menghampiri Yana.
"Iya, Bu. Sebentar lagi.., aku masih betah di sini." jawab Yana tersenyum kecil.
"Enggak, ayo masuk sekarang! Kamu sudah terlalu lama di luar. Ibu gak mau kamu kenapa napa." Paksa Laras menarik lengan Yana agar mau beranjak dari tempat nya.
Yana yang tak enak hati itupun akhirnya mau menurut. Dan mengikuti langkah Laras yang membawa nya ke ruang tengah.
Laras sudah cukup tahu apa saja yang selama ini telah terjadi di dalam rumah tangga mantan menantu nya. Itu karena kedekatan nya dengan Yana. Membuat nya sedikit demi sedikit mengetahui hal hal yang semula di sembunyi kan pemuda itu dari orang lain. Menjadi bocor kepada dia. Ia malah bersyukur dengan hal itu, karena Yana tak lagi tertutup terhadap dia.
Dia juga dengan senang hati menerima kedatangan Yana hari ini. Malah ia akan menjadi sangat khawatir apabila Yana tidak meminta pertolongan nya kali ini. Ia tidak bisa bayang kan apa yang akan terjadi terhadap Yana di kota besar seperti ini sendirian. Apalagi dalam keadaan hamil muda. Dan tidak punya apa apa. Hanya beberapa lembar uang yang tak seberapa nominal nya itu yang menjadi pegangan nya. Apa bisa digunakan bertahan?
Alasan Yana bisa berada di rumah orang tua Irina hari ini tak lain tak bukan karena Yana tak tau harus kemana lagi. Ia tak punya tempat tujuan dan juga kenalan selain mereka. Dan lagi sejak awal pun mereka memang baik terhadap nya yang menjadikan tidak sungkan untuk meminta pertolongan darurat. Seperti tempat tinggal sementara, setidak nya semalam atau dua malam sebelum ia mencari tempat tinggal nanti. Mencari tempat tinggal itu tidak mudah kan, apalagi dengan budget pas pas. Jadi ia pikir ini pilihan terbaik untuk nya.
Tak mungkin ia kembali ke kampung halaman nya untuk saat ini. Karena keadaan nya yang tengah hamil. Orang tua nya pasti nanti akan syok melihat keadaan nya. Sebab Bapak, Ibu nya hanya mengetahui bahwa selama ini ia sedang menempuh pendidikan di kota dengan harapan nanti nya apabila telah lulus kuliah, bisa merubah nasib nya menjadi lebih baik dari sebelum nya.
Belum lagi, ia takut penolakan orang tua nya terhadap ia yang sekarang. Dia memang terlahir tidak sepenuh nya laki laki. Tapi orang tua nya telah membesarkan nya sebagai laki-laki. Orang orang pun tahu nya ia laki-laki. Dengan keadaan nya yang seperti ini, jelas pasti ia akan membuat malu keluarga apabila kembali ke rumah. Lebih baik ia pulang nanti setelah anak nya telah lahir. Meskipun tetap menjadi buah bibir, ia yakin tidak akan separah apabila ia pulang sekarang.
TBC
Halo, Up pertama di tahun baru ini. Semoga memuaskan 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Merah
Fanfiction"Saya butuh kamu lebih dari yang saya kira sebelum nya ternyata" Warning!!! Hj!uke!bott!sub No bad comment dear❤ 14agus20-7okto20