1

12K 547 30
                                    

******

Aku membuka laptop dengan malas, iya malas..malas sekali mengerjakan pekerjaanku ini,karena pikiranku yang sedang kemana mana,tidak mood bekerja, tapi atasan menunggu laporanku,kenapa hidupku jadi begini?
Apa dosa ku dimasa lalu? sehingga masalah tidak bosan2 menerpa,mengibas,hingga menerjang hidupku yang biasa2 ini,

Apa ini ujian hidup?
Tapi kenapa tidak kunjung selesai, seakan akan hidupku terlahir hanya untuk diuji

Mengeluh??

Iya!

Aku protes, tapi mau protes kemana??
Tidak ada pilihan selain menghadapinya dengan kuat meski aku terlahir sebagai makhluk tuhan paling lemah, yang bernama wanita...

Diusia segini,harusnya aku sudah tidak lagi memikirkan hal tetek bengek begini, mengingat teman2 ku sudah hidup mapan, bahagia,menikmati jerih payah mereka

Sedang aku??
Aku masih bekerja, menjadi kuli, banting tulang dari pagi hingga malam,dengan hasil yang tak seberapa, bahkan hanya cukup untuk kehidupan sehari2,

Apa ini hukuman?

Mengingat dulu, apa yang sudah aku lakukan di masa lalu, meninggalkan orangtuaku demi seorang Pria bernama, Anton!

Dia suamiku,orangtuaku tidak merestui hubungan kami, karena latar belakang keluarga Anton yang kurang mampu,tapi penolakan orang tuaku malah membuatku menjadi pembangkang, aku tidak tau apa dulu aku benar2 mencintai Anton, atau hanya kasihan,atau karena hutang budi, atau entahlah.

Anton pria yang sangat baik,pria yang rajin, soleh, bersih dan wangi..
dia juga memperlakukan aku dengan sangat spesial, sehingga aku terlena,dan langsung menerima lamarannya kala itu, padahal kami masih sama2 kuliah semester akhir.

Tapi ternyata setelah menikah, Anton berubah,3 bulan setelah menikah anton benar2 menunjukkan jati dirinya,sangat bertolak belakang dengan apa yang aku lihat sebelum kita menikah,nasi sudah menjadi bubur, mau gimana lagi,aku tidak punya pilihan selain bertahan,karena orangtuaku sudah membuangku,namakupun mungkin sudah dicoret dari KK,

Sejak saat itu, aku pontang panting bekerja kesana kemari demi menyelesaikan kuliahku,karena aku tidak bisa mengandalkan anton,dia tidak mau bekerja,karena dia sibuk dengan kuliahnya,fokus dengan study nya, membiarkan ku berjuang sendiri mencari rupiah diluar sana,

"mas,gimana aku mau nyelesaikan kuliahku,semua uang tabunganku sudah habis untuk resepsi pernikahan kita"

"kamu berhenti aja kuliahnya, biar aku aja,lagian tugas istrikan dirumah"

"tapi ini sudah semester akhir mas, sayang kalau ditinggal"

"gimana kalau kamu pulang kerumah orangtuamu, minta maaf, pasti mereka akan memaafkanmu,dan kita bisa pindah kesana sayang"

"Mas!!  Aku ngga mungkin kesana lagi, aku sudah keluar dari rumah itu, dan memilih kamu, bisa2nya kamu minta aku kesana lagi"

"aku cuma memberi saran, kalau tidak mau ya sudah, dasar cerewet"

Samar ku ingat Obrolan kami ketika baru2 menikah dulu,Anton sangat jauh dari apa yang kubayangkan,sudah kubilang sifatnya berubah 180 derajat,hingga akhirnya aku tau,kalau itulah Anton! Sifat asli laki2 yang kupilih menjadi suamiku

Menyesal??

Tidak

Aku anggap ini bagian dari perjalan hidupku,meskipun aku sudah berdosa meninggalkan orang tuaku, tapi aku percaya tuhan menyimpan sebuah rahasia yang indah untuk hidupku,kalau memang tidak diperlihatkan sekarang,mungkin saja suatu saat nanti,

Nanti... Semua akan indah pada waktunya, atau mungkin indah pada akhirnya

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan keluh kesahku,

"Indri"

"hai Ndah" sahutnya dengan tersenyum manis,sembari menutup pintu ruanganku kembali

"kenapa? " aku langsung bertanya padanya, indri adalah rekan kerja sekaligus sahabatku, dia baik padaku,diantara semua karyawan,dialah yang paling tahu tentang hidupku,

Kami berdua masuk perusahaan ini pada perekrutan yang sama,ditahun yang sama, dan kami sama2 diterima pada divisi yang berbeda,sehingga wajar kalau kami sangat akrab

"aku mau ngundang kamu,diacara akikah athila sabtu besok,bisa kan? " ucapnya

"besok? "

"iya, dadakan banget mas ardi ngabarinnya" keluhnya

"aku bisa, jam berapa? "

"sebelum maghrib kamu datang aja ya ndah"

"ya udah, besok aku kesana ya"

"thank you Indah, aku balik keruangan yaah,see you"

Indri menutup pintu ruanganku pelan,indri memulai karirnya dari nol,meskipun mertuanya yang punya perusahaan,ia menolak dengan keras saat suaminya menawarkan nepotisme,wanita yang sangat berprinsip dan tegas,

Dia... Salah satu idolaku

Cantik,pintar,baik,dan kaya....

Sedang aku?
Hanya butiran debu di atas pintu, tidak terlihat tapi mengganggu,

Salah satu keberuntunganku adalah menjadi sahabat dari indri larasati, meskipun resikonya aku sering mendapat cibiran dari rekan kerja yang lain, yang menganggap aku mencuri kesempatan didalam kesempitan,

Ah sudahlah,biarkan mulut mereka menilai suka2,yang penting faktanya aku dan indri bersahabat dengan tulus dan bahagia, tanpa ada maksud buruk apapun.

*****

Tak terasa sudah jam tujuh malam,aku bergegas bersiap untuk pulang,karena Anton suka mengomel kalau aku telat turun,karena memang dia yang antar jemput aku bekerja selama ini,mengingat semenjak wisuda Anton belum juga mendapat pekerjaan.

Sudah banyak perusahaan yang ia datangi, namun belum juga membuahkan hasil,aku selalu mensupportnya agar tidak pantang menyerah,mungkin belum rezeki,dan aku tidak keberatan jika harus jadi tulang punggung sementara anton menganggur,

Gajiku sebenarnya lebih dari cukup kalau hanya untuk menghidupi kami berdua,hanya saja kami masih menumpang tinggal dirumah mertuaku,jadi semua pengeluaran aku yang menanggungnya,mengenai hal ini, aku sudah berulang kali minta untuk pindah mencari kontrakan,tidak masalah cuma sepetak asal nyaman dan tidak merepotkan orang lain,

Anton merupakan anak sulung dari 3 bersaudara, adiknya yang kecil masih sekolah SMA, sedang yang kedua baru saja lulus,dan orang tuanya hanya pekerja lepas,jadi untuk biaya sehari2 sangat tidak cukup,gajiku lah yang mencukupinya,bahkan aku tidak bisa menabung untuk hal itu,

Tapi Anton tetap kekeh dengan pendiriannya,dia tidak ingin pindah, karena merasa bertanggung jawab atas keluarganya,bapaknya sudah tua, jadi saatnya dia yang menanggung beban keluarga, itulah alasan yang berulang kali aku dengar, hingga aku hapal luar kepala,dan sudah lama sekali aku tidak pernah membahas untuk pindah lagi meski aku sangat Ingin. Bahkan ini sudah tiga tahun pernikahan kami.

Untuk saat ini, Jalani saja yang ada...

TBC

RIDICULOUS (GXG) HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang