2

5.5K 463 10
                                    

******

"Mama, pahh... Indah kangeen... "

Lirih tapi terdengar jelas ditelinga

Nayna Indah,wanita Cantik berkulit putih bersih,Matanya bulat tapi sendu, namun tak mengurangi keindahannya,bibirnya tidak tipis namun tidak pula tebal, hidungnya mancung dengan gurat wajah oval kecil,sekilas dia mirip artis korea, apalagi dengan poni membuat dia kelihatan imut, meski di usianya yang ke 26 tahun,

"Nayna Indah! Sekali kamu keluar dari rumah ini demi lelaki itu,detik itu juga hubungan darah kita berakhir" lelaki paruh baya itu,melapalkan kalimatnya dengan berat,amarahnya masih ia tahan dengan tidak memakai kekerasan terhadap anak semata wayangnya yang keras kepala,sifat keras kepala yang jelas didapat dari gen nya

"Tapi indah mencintai Anton pah, apa salah kalau indah ingin menikah dengan orang yang indah Cintai"

"sayang, buka mata kamu, Anton bukanlah lelaki yang baik untuk kamu, sadarlah" sang mama membujuk indah dengan melas,

"mama ngga tau apa2 tentang anton mah,indah yang tau banget anton! Stop nyuruh indah buat sadar" bentaknya, membuat wanita 40 tahunan itu mundur mendekap sang anak,jujur saja ia merasa tidak mengenali anaknya lagi,apa yang salah darinya dalam mendidik indah,indah diperlakukan dengan sangat baik,kehidupan yang layak, semua inginnya dipenuhi,apa benar dia sudah salah didik?
Indah anaknya yang cantik,lembut dan sangat mencintainya, sekarang berubah demi seorang laki2 yang baru ia kenal,

"Terserah kamu Indah,yang penting mama sudah mengingatkan kamu, dan mama tidak bisa menentang keputusan papamu, semua keputusan ditangan kamu sayang,dan mama harap kamu tidak menyesali apapun nanti"

"Maafin indah mah,tapi Indah pilih Anton"

Indah sudah menikah dengan Anton tepatnya tiga tahun lamanya,namun sayangnya mereka belum dikaruniai seorang anak,tidak jarang ia mendapat sindiran dari mertuanya tentang hal itu,tentu saja membuat ia jengah,

semua usaha sudah dilakukannya,namun apa daya nampaknya tuhan masih belum mempercayai ia dan suaminya.

Anton berulang kali mengajaknya untuk adopsi anak,konon katanya hal itu sebagai pemancing agar indah bisa hamil,namun indah menolak keras hal itu, mengingat kondisi keuangan mereka yang sangat kurang,boro2 mau ngasih makan anak,untuk diiri sendiri saja masih kurang,baginya memiliki anak bukanlah hal yang mudah, ada tanggung jawab yang besar didalamnya,ada beban moral terhadap masa depan sang anak,bukan hanya tentang status punya anak,tapi tentang tanggung jawab akan masa depan si anak kelak.

Ditambah lagi Anton juga belum bekerja,mau dikasih makan apa nanti anaknya, kadang ia tidak mengerti jalan pikiran suaminya,hanya bisa berpendapat tapi tidak memikirkan solusi,sangat egois dan keras kepala.

"Mah... Indah minta maaf.. Hiks"

Ditangannya tergenggam erat sebuah bingkai poto yang melukiskan dirinya dan kedua orang tuanya,sudah lama sekali ia tidak mengetahui kabar orang tuanya, bukannya ia tidak mau tahu, hanya saja ia tidak berani dan merasa sangat malu menunjukkan mukanya, Indah malu dengan keadaannya yang sekarang,kehidupannya berubah 180 derajat,kehidupan mewah nya ia tinggal demi Anton,sudah terlanjur memilih,dia tidak mungkin menarik kata2 nya lagi,meskipun sekarang ia hidup susah, tapi baginya harga dirilah nomor satu

Biarlah orang tuanya tidak perlu tahu kondisinya sekarang, meski rasa malu dan takut mengusik harta satu2 nya yang ia punya, yaitu Harga diri!

"kamu jadi ke tempat Indri? " suara anton mengagetkan lamunannya

"ekhem, jadi mas,aku siap2 dulu ya"

"Indah" tahan anton

"kenapa mas? "

"maaf aku ngga bisa antar kamu,soalnya ibu minta diantar ke tempat temannya hajatan" terang anton

"Ohh gitu, iya gpp, aku bisa naik ojek online nanti"

"naik angkot aja ndah, kan lumayan lebih irit" timpal anton

"pergilah antar ibu, keburu telat" indah mengalihkan topik

"aku pergi dulu yah, kamu hati2 " indah mengangguk sebagai jawaban

Ia menarik nafas berat, lalu menghembuskan dengan pelan,selama tiga tahun dia les kesabaran,akhirnya membuah kan hasil,menciptakan sosok indah yang sabar,mandiri,kuat,dan dewasa...

Indah yang manja sudah berubah menjadi indah yang bijaksana,lebih banyak diam dan bekerja ketimbang bawel dan suka bermain,

Indah sudah Dewasa!

*****

"Indah! "

"Indri"

Indri telihat cantik dengan kebaya peach dipadu rok batik coklat, sangat elegan, terlihat aura kaya nya,membuat indah sedikit iri, hanya sedikit,

"kamu cantik sekali indri"

"Makasih Ndah, ayok masuk"

Indah mengikuti langkah indri dari belakang, sembari memperhatikan sekitarnya,acara sederhana, tak banyak orang yang datang,mungkin hanya kerabat dekat saja, tapi tak meninggalkan kesan mewah,setiap sudut terdapat meja prasmanan,tidak terlihat seperti akikah melainkan sebuah pesta kecil disana.

"Athila mana? " indah ingin melihat gadis kecil itu, terakhir ia menggendong alitha ketika masih merah, saat indri baru melahirkan dirumah sakit.

"itu, sama Oma nya" indri menunjuk,sembari menuntun indah melangkah kesana

"Hallo athila.. " sapa indah, sembari mengelus pipi anak itu

"Hallo aunty" balas sang Oma " Indah kapan nih nyusul" gurau sang Oma

"Doain aja yah tante" balas indah tersenyum getir

"Boleh aku gendong tan? " pinta indah

"O boleh2,itung2 belajar kan,kebetulan saya kebelet pipis" sang Oma memberikan cucunya pada indah, yang disambut dengan bahagia

"Lucu nya kamu sayang... " indah bercengkarama

"Ndah, aku tinggal nyapa tamu dulu yah,titip Athila " pamit indri,indah mengangguk setuju

"Gw Ngga habis pikir, kenapa Indri ngundang lo kesini" sebuah suara mengagetkan indah, tentu indah sudah hapal dengan suara itu. Dia pasti Amanda, adiknya Ardi suami Indri.anak pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

Untuk diketahui,Amanda sangat membenci Indah,karena sebabnya apa indah sendiripun tidak tahu,tapi yang pasti ia harus extra sabar menghadapi Amanda yang bossy, meskipun jabatan indah lebih tinggi dikantor, mungkin karena dia anak yang punya perusahaan, jadi suka semena2,semua karyawan mengikuti apapun yg ia katakan,tapi tidak dengan indah, jika itu bertentangan dengan kepentingan perusahaan, maka indah tidak segan untuk menolak, tidak peduli Amanda siapa,

jangan lupakan indah pernah melawan orang tuanya karena menentang keputusannya, apaalagi ini hanya seorang Amanda.

Dan tentu saja indah tidak asal melawan, indah selalu menunjukan dengan tindakan, dengan prestasi dan ide2 cemerlang yang menguntungkan perusahaan, dan hal itu malah membuat Amanda semakin menjadi membencinya.

Indah menoleh kiri kanan,seolah mencari seseorang
"bicara sama gw? "
Tanya indah sembari menaikkan sebelah alisnya,

"sama tembok! Emang siapa lagi disini kecuali elo,ck"

"dengar yah Amanda,Gw g ada waktu ladenin lo,jadi jauh2 pliss"

"lo ngusir gw? "

"menurut lo? " indah balik nanya

"lo ngga usah songong ya,gw juga ngga level ladenin lo" Amanda berlalu meninggalkan indah yang bingung

Yang ngajak ribut siapa, yang sok jadi korban siapa?

TBC

RIDICULOUS (GXG) HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang