20

4K 426 19
                                    

******

Dewi pulang larut malam,karena hari pertama pindahan,banyak hal yang harus ia urus,saat membuka pintu apartment,ia menemukan Indah tertidur di sofa,sedang televisi masih menyala.

Apa indah menunggunya?

Bagaimana cara ia menjelaskan kejadian pagi tadi pada indah,kembali Dewi berkutat dengan pikirannya sendiri.

Semua kalimat yang sudah ia susun dari siang ke malam ini,menguap begitu saja,ketika ia menatap wajah indah yang lembut.

Dewi mengambil selimut kekamar indah,menyelimuti indah yang terlelap,karena untuk menggendong indah kekamar,jujur saja Dewi tidak sanggup.apalagi seharian bekerja,tenaganya sudah terkuras habis.

Dewi kembali duduk menatap indah, tangannya terulur merapikan anak rambut indah yang menutupi wajah ayu nya

Tinggal selangkah lagi,ia akan tau kelanjutan hubungan mereka,ia akan tau perasaan indah yang sebenarnya,tapi kenapa sekarang ada  keraguan dalam hatinya?

Anehnya Keraguan itu selalu muncul bersamaan dengan keberaniannya,dan sayangnya rasa ragu itu,kadarnya malah lebih besar dari pada beraninya.

Dewi takut indah akan membencinya,tidak menerima perasaannya,ia takut indah akan pergi,tidak mau tinggal bersamanya lagi.

"Dewi..?kamu baru pulang?" Indah mengerjap menyadari kehadiran Dewi,ia mencoba untuk bangun,mengambil posisi duduk disebelah Dewi

"Ndah,kenapa tidur disini?" Tanya Dewi tanpa menjawab pertanyaan indah

"Aku nunggu kamu pulang" jawab indah lemah

Dewi menunduk menatap lantai,kedua tangannya bertaut diatas pahanya,"yang tadi pagi Maafin aku ndah"

Indah ikut menunduk,mendengar itu,ia tau arah pembicaraan Dewi kemana,apa obrolan mereka perlu diteruskan,bagaimanapun indah tetap butuh penjelasan.

Indah menoleh pada Dewi yang masih menunduk,"Minta maaf kenapa?Dewi,aku tau kita..."

"Iya ndah" potong Dewi cepat,dewi mengangkat wajahnya menatap indah,"aku tau kok,ngga usah dilanjutkan" pelan dewi

"Kamu tau apa?" Tanya indah penasaran,karena ia belum menyelesaikan kalimatnya

"Euhh,aku tau,kalau kita sahabat baik,ngga sepantesnya begi-tu " Terdengar keraguan disana,tapi tetap Dewi ucapkan,yang membuat indah mengambil kesimpulan yang logis dari sana.

"Oke,kita lupain aja ya,gih bersih-bersih sana" indah bangun terburu,ingin pindah kekamarnya,"jangan mandi wi,udah malem" ucap indah,sebelum ia benar-benar masuk kekamarnya

Dewi menurut masuk kekamarnya,kenapa susah sekali untuknya mengungkapkan perasaannya,ayolah wi,butuh waktu berapa lama lagi?

Dewi mengutuk dirinya sendiri.

Pagi ini,Dewi berangkat agak siangan,setelah sarapan dengan indah,mereka masih melanjutkan sisa obrolan yang semalam

Dewi masih ingin membicarakan hal itu,tapi indah sudah enggan.indah tidak banyak berkomentar,ia hanya menatap Dewi penuh arti,membuat Dewi semakin salah tingkah

Hingga memutuskan untuk menutup bahasan mereka,tanpa ada kejelasan.

Sesampai nya dikantor,Dewi dikagetkan dengan kerumunan dipintu pantry,namun Dewi mengabaikan nya karena mengira para stafnya sedang sarapan.

Staff Dewi tidak terlalu banyak,hanya berkisar 15 orang,itupun sudah termasuk OB,dan kebanyakan karyawannya kaum pria,hanya beberapa saja karyawati.

"Mba ingri rumahnya dimana?"

"Mba ingri cantik banget mirip artis"

"Mba ingri turunan bule ya?"

RIDICULOUS (GXG) HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang