****
Sesuai janjinya,weekend ini indah akan berkunjung ke rumah Indri,ia ingin melihat athila,bayi mungil Indri yang menggemaskan.
Indah mengerjap,melirik jam dinding,sudah jam 9 pagi,ia sudah biasa bangun siang,jika libur begini,dengan hati hati indah mencoba beringsut,tanpa ingin mengusik wanita yang sedang memeluknya erat saat ini.
Siapa lagi kalau bukan Dewi,sejak kejadian malam itu,mereka jadi sering tidur bersama,dengan alasan akhir akhir ini Dewi sering mimpi buruk,tentu saja indah tidak keberatan,sudah menjadi kewajiban nya menemani sahabatnya
"Emhh...kamu udah bangun?" Dewi yang merasakan pergerakan indah,malah ikut terbangun,mendengar suara itu indah terlihat mengurungkan niatnya untuk beranjak.
"Baru aja bangun" jawab indah serak
Dewi menatap indah tak berkedip,sedangkan tangannya masih setia memeluk pinggang indah,"lima menit lagi please..." Pinta Dewi
Indah tersenyum mengangguk,"tidurlah" entah perasaan indah saja,tapi akhir-akhir ini ia merasa Dewi berbeda,memang benar mereka sudah dekat dari dulu,apa mungkin karena lama lost kontak membuat Dewi sedikit posesif,hubungan mereka naik satu level dibanding yang dulu,
hubungan mereka sekarang lebih intim,
"Kamu jadi pergi ?" Tanya Dewi tanpa melepas tatapannya
"Jadi,semalem Indri ngabarin,datangnya malem aja,sekalian ada acara kecil dirumah mereka" jawab indah
"Nanti aku ikut boleh ngga?" Tanya Dewi yang masih menatap indah
"Emang mau?kamu ngga ada acara?satnight mungkin?" Tanya indah balik,
Dewi menggeleng,"Aku free hari ini"
"Ya udah,gimana kalau sekarang kita bangun,bersih-bersih terus cari makan,aku laper ?" Ajak indah dengan wajah dibuat memelas
Dewi tersenyum gemas,"hayuk" mereka pun meninggalkan pembaringan,menuju kamar mandi masing-masing.
Malam pun datang...
"Nanti mampir dibakery depan yah wi,aku mau beli kue" indah menunjuk toko roti dipinggir jalan, yang tak jauh dari sana
Dewi mengangguk,membawa mobilnya menuju parkiran toko roti yang lumayan ramai.
"Sebentar ya" indah turun,meninggalkan Dewi di mobil.
10 menit berlalu indah tak kunjung keluar,dewi mencuri lirik kedalam toko yang sedang ramai pengunjung,"mungkin antri" gumamnya
karena bosan Dewi keluar mencari angin,namun baru saja kakinya menginjak tanah,sudut matanya menangkap dua sejoli yang sepertinya sedang bertengkar hebat.
Tak mau ambil pusing,Dewi mengacuhkan kedua orang itu,tapi detik berikutnya Dewi melotot,melihat si lelaki mendorong wanita itu hingga terjatuh,
Dewi yang tadinya acuh,mendekat ingin menolong,jiwa gentle Dewi sedang bergejolak.
"Jangan kasar bung!" Dewi menangkap tangan laki-laki yang berniat melanjutkan aksinya.lalu menghempaskan nya begitu saja
"Ngga usah ikut campur urusan orang" berang lelaki itu
"Sudah terlanjur jadi urusanku" jawab Dewi santai,ia membelakangi wanita itu,bermaksud melindunginya,
Dewi tidak takut sama sekali,karena ia memang jago karate,sabuk hitam melekat lama sejak ia SMA
Lelaki itu menatapnya sekilas,lalu mengalihkan pandangannya pada sosok dibelakang dewi, yang masih melantai disana,kemudian pergi meninggalkan keduanya tanpa sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDICULOUS (GXG) HOLD
FantasyIndah namanya tak seindah nasibnya,apalagi dengan status janda,namun siapa sangka status barunya membuatnya menemukan cinta yang tidak pernah ia duga sebelumnya...