spill the tea

8 2 0
                                    

Harleen berhenti didepan gerbang rumahnya melihat Sori dan ibunya berdiam disana. Ia menghampiri mereka, harleen sudah tak peduli lagi jika ia basah kuyup.

"Apa yang kalian lakukan disini? Kalian bisa kebasahan, ayo masuk" ajak Harleen.

"Kenapa kau sendiri tak masuk ke istanamu. Sana masuk! kami sudah tak Sudi lagi masuk ke sana!" Ucap ibu sori dengan nada ketus.

"Kalian ini kenapa, sih!" Harleen masih tersenyum.

"Kau yang kenapa, bodoh?! Sana masuk!" Sori membentak nya cukup keras, namun matanya terus menatapnya dari ujung sepatu hingga kepala.

Harleen tak mengerti, mengapa semua orang terus membentaknya hari ini. Padahal ia tak melakukan kesalahan apapun.

Kepalanya sudah cukup pusing setelah dibentak semua orang, ditambah dengan bajunya yang basah.

"Harleen, cepat ganti baju! Kau ini main hujan-hujanan pakai baju putih seragam yang bahannya sangat tipis. kau bodoh ya?" Bentak seorang laki-laki berambut pirang.

Mata Harleen membesar, ia berteriak seperti orang kesetanan lalu memeluk nya bagai tak ada hari esok.

"Jangan peluk aku dengan pakaian basah mu!" Teriaknya

"Archie aku merindukanmu... Kapan kau sampai?" Ucap Harleen dengan nada manja.

"Baiklah.. lepaskan pelukanmu terlebih dahulu, ganti bajumu, lalu kita akan mengobrol semalaman. Aku jijik melihat pakaian dalam hitam itu"

Archie menunjuk kearah bajunya yang menerawang karena basah. Harleen dengan wajah merah padam berlari kearah kamarnya dan menutup pintunya dengan kencang.

Archie tertawa cekikikan setelah mempermalukan sepupunya itu dan kembali menenggak minuman ber-alkoholnya.

(Keep reading wahai readers yang terhormat)

Dewi malam mulai menampakan wujudnya. Archie dan Harleen berbaring di atas kasur, yang mulai berbau alkohol.

"Kau kabur karena bosan dimarahi.. jika aku jadi orang tuamu sepertinya kau sudah tewas terbunuh" ucap Harleen setengah sadar.

"Kau minum cukup banyak, Harleen. Kau gila?" Archie memukul pundak Harleen, berusaha menyadarkan nya.

"Kau kabur sejauh 7 ribu mil dari rumah, Archie. Kau gila?" Balas Harleen.

"Jadi, apa yang ingin kau ceritakan?" Tanya Archie untuk mengalihkan pembicaraan.

"Semua orang bersikap tidak baik padaku hari ini. Pacarku.. memutuskan hubungannya denganku"

"Ia membentak ku karena aku peduli dengannya. Dan parahnya lagi, kami belum berpacaran" jelas Harleen yang ngawur.

"Itu namanya bukan pacarmu bodoh! Siapa namanya?" Bentak Archie sambil memukul kepala Harleen.

"Tapi aku sangat sedih. Namanya sangat indah; Arsya Rhakai" rengek Harleen sambil berguling-guling di atas kasur karena mabuk.

Archie kembali memukul pundaknya. Harleen terdiam sejenak sebelum ia mendekat ke arah Archie.

"Archie, cium aku.." rengek Harleen yang langsung dibalas dengan tamparan pelan kearah mulutnya

"Kau benar-benar tak waras, Harleen. Aku takut padamu. Lebih baik kau tidur sekarang dan aku akan tidur di kamar tamu saja" ucap Archie sambil berlari keluar kamar.

Sret...
Jendela kamar Harleen terbuka, seorang laki-laki mengendap masuk kedalam kamar dan langsung mencekik Harleen yang setengah sadar.

Hai readers, terus baca kelanjutan kisah Harleen ya. Sekali lagi aku minta maaf karena break dua hari kemarin. I made this only for u.
Luv from me
(Author)

THE PHOENIX: A.R.A.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang