24. PENGAKUAN MIRELLA

352 63 16
                                    

Satu minggu berlalu, perlahan tapi pasti hubungan Gaby dan Gibran pun membaik.

Dan hari ini, mereka berniat melancarkan rencana yang telah mereka sepakati sebelumnya dengan langkah awal menyewa apartemen persis di sebelah apartemen yang dihuni oleh Mirella.

Malam itu, Gaby masih bebenah di apartemen baru yang akan dia tempati bersama Gibran setelah sebelumnya dia meminta bantuan dua orang bodyguard yang berjaga di depan apartemen sebelah.

Yaitu Jimmy dan Alan.

Gaby yang sengaja meminta pertolongan dua orang lelaki bertubuh kekar itu demi membantu Gibran memuluskan rencana yang telah mereka susun sebelumnya agar Gibran bisa menemui Mirella dengan leluasa di dalam apartemen wanita itu tanpa harus terganggu oleh dua orang bodyguard berkepala pelontos itu.

Jimmy dan Alan yang memang sudah tahu mengenai siapa Gaby sebenarnya, jelas tak bisa menolak permintaan Gaby saat itu.

Seperti seorang kerbau yang di cucuk hidungnya, mereka menuruti segala perintah Gaby di dalam apartemen sehingga melupakan tugas utama mereka untuk menjaga kediaman Mirella.

Gaby masih pura-pura sibuk menata barang-barang ketika sebuah pesan masuk dia terima di ponselnya.

Pesan dari Gibran.

Gue udah masuk ke dalam apartemen Mirella, Gab. Thank, atas bantuannya.

Gaby menelan salivanya yang mendadak pahit.

Dalam hati bertanya, apakah yang dia lakukan saat ini benar?

*****

Mirella masih diam merasakan hawa sejuk air hangat yang merendam tubuhnya, hingga tak menyadari bahwa ada seorang laki-laki bertubuh tegap berseragam engineering yang kini tengah berdiri di ambang pintu kamar mandi yang dibiarkan terbuka.

Laki-laki itu terus menatap Mirella bahkan tanpa berkedip.

Tubuh bugil Mirella yang membayang di dalam riak air membuat laki-laki itu tak ingin mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Pemandangan itu sangat indah dan sangat sayang untuk dilewatkan.

Wajah Mirella begitu cantik dengan rambutnya yang tergerai dan setengah basah. Bulir-bulir air di wajahnya membuatnya terlihat semakin seksi. Belum lagi bentuk payudaranya yang sangat menggiurkan. Membuat laki-laki itu kian dibakar gairahnya sendiri.

Meski perasaan itu tak lebih besar dibanding dengan perasaan lain di dalam hatinya saat ini. Perasaan yang entah sejak kapan mulai tumbuh dan bersarang kuat di dada. Hingga perasaan itulah yang mampu meruntuhkan kewarasannya. Mematahkan logika dan akal sehatnya. Serta menarik raganya untuk terus melanjutkan penyelidikan tentang siapa sebenarnya wanita bernama Mirella Hanami itu.

Lelaki dengan wajah yang tertutup masker itu masih di sana, di ambang pintu kamar mandi di dalam apartemen Mirella.

Hingga Mirella selesai dengan kegiatannya.

Wanita itu tampak terkejut hingga dia menyilangkan ke dua tangannya menutupi belahan dadanya yang terekspos jelas, terpampang sempurna.

Niatnya untuk bangkit dari bath tub pun urung dia lakukan. Mirella kembali merendam tubuhnya ke dalam air.

"Eh, Mas engineering ya? Sebentar Mas, aku handukan dulu. Bisa tolong ambilkan handukku?" ucap Mirella dengan santainya.

THE DEVIL WIFE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang