45. DINNER

143 39 5
                                    

Dua Minggu berlalu.

Hari ini, Gaby di undang makan malam oleh Alex di sebuah restoran elit khas Itali.

Kakinya yang terkilir sudah lumayan membaik. Walau masih sedikit ngilu jika dipakai berjalan, tapi setidaknya Gaby sudah bisa kembali berjalan normal.

Saat perkenalan pertamanya dengan Alex, lelaki itu memang sempat meminta nomor ponsel Gaby dan tanpa berpikir dua kali Gaby memberikannya begitu saja hingga setelahnya Alex beberapa kali menghubunginya dan mereka mulai akrab satu sama lain.

Alex adalah lelaki yang asik diajak bicara, sopan, ramah dan yang pastinya dia mapan. Tampaknya Alex juga tidak bermasalah dengan status Gaby yang telah bersuami. Buktinya Alex tetap saja menghubungi Gaby setelah hari perkenalan pertama mereka.

Alex mengaku kalau dirinya pernah menikah namun pernikahannya kandas karena istrinya ketahuan berselingkuh. Gaby cukup terenyuh mendengar cerita Alex. Seolah berkaca pada diri sendiri. Meski apa yang terjadi antara hubungannya dengan Gibran tidak bisa di katakan sebuah perselingkuhan karena Gibran memang tidak berselingkuh.

Gibran bahkan selalu meminta izin pada Gaby terlebih dahulu jika dia hendak pergi bersama Mirella, seperti malam ini.

Sementara Gaby, tak memiliki alasan untuk melarangnya.

Gaby sadar, pernikahan dirinya dengan Gibran hanya sebatas status saja dan itu tertera dalam surat perjanjian pra nikah yang telah dibuat oleh Gaby sendiri.

Meski setelahnya, Gaby menyesali perbuatannya itu.

Sangat-sangat menyesal!

Tapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur dan mustahil Gaby bisa merubahnya kembali menjadi nasi utuh?

Kecuali satu, jika Gibran merubah keputusannya.

Gaby tersadar dari lamunannya. Angan-angan konyol macam apa itu? Jelas-jelas Gaby tahu betul Gibran itu lelaki yang berpendirian dan cenderung setia dengan satu perempuan. Jadi mana mungkin, Gibran bisa berubah haluan begitu cepat. Terlebih dengan hubungan Gibran dan Mirella yang sudah sampai ke tahap yang paling intim.

Mereka sudah tidur bersama.

Gaby menggeleng lemah. Dia tidak bisa seperti ini terus. Jika memang Gibran tak bisa dia raih, ada baiknya Gaby tidak terlalu larut dengan perasaannya sendiri. Dia pun harus memperhatikan dirinya sendiri.

Finally, Gaby pun bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Gibran.

Toh, di luar sana masih banyak lelaki yang naksir padanya.

Dia cantik, berpendidikan dan berasal dari keluarga baik-baik. Gaby tak kekurangan suatu apapun dalam hidupnya.

Jika Gibran bisa bersenang-senang bersama Mirella di luar sana, Gaby pun bisa bersenang-senang dengan Alex malam ini?

Fifty-fiftykan?

Hubungan Gaby dengan Alex sejauh ini memang hanya sebatas teman biasa, tapi ada kemungkinan hubungan itu akan berkembang menjadi lebih serius setelah Alex yang merupakan seorang designer merekrutnya untuk menjadi model fashion karya terbaru Alex dalam sebuah ajang Fashion show yang akan diadakan di Bandung.

Sebagai seorang designer kondang, Alex mengenal banyak rekan model terkenal di Indonesia, salah satunya adalah Luna, adik Gibran.

Hubungan Gaby dengan Luna memang cukup dekat karena mereka memiliki banyak kesamaan, mulai dari selera fashion, penampilan sampai masalah hobi hunting barang-barang bermerk. Gaya hidup Luna dan Gaby sama-sama Glamour dan bebas.

Rencananya, selain bertemu Alex, Gaby juga akan dipertemukan dengan Luna oleh Alex yang kebetulan merekrut Luna juga untuk menjadi modelnya.

Gaby memperhatikan penampilannya sekali lagi di depan cermin.

THE DEVIL WIFE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang