Hyunjin baru kembali dari warung diluar lapangan futsal bersama dengan Jisung dan Chaeyoung sewaktu dirinya kembali ia melihat Chris dengan Bobby bertengkar saling menyakiti. Teman-temannya juga memisahkan tapi wajah merah amarah Chris terlihat kalau dia tidak mau ada yang mengganggu. Meskipun begitu entah kenapa kaki Hyunjin melangkah untuk masuk kesana melewati jaring pembatas hanya demi menghentikan perkelahian tersebut. Tak peduli pada teriakan teman-temannya yang menyuruhnya untuk jangan masuk kesana.
"Stop!! Kalian bisa stop gak!!!"
Hening seketika, Hyunjin menatap marah bergantian ke arah keduanya yang bernafas ngos-ngosan saling membawa tatapan membunuh.
"Kenapasih Bob? Ini cuma pertandingan antar kelas. Main jujur bisa kan?!" Hyunjin melempar tatapan marahnya pada Bobby mengingat salah satu anggota timnya sengaja bermain curang tadi
"Maksud lo gue gak main jujur selama ini?" Bobby membela diri
"Lebih tepatnya tim lo, siasat lo terlalu menjijikkan!" teriak Hyunjin dengan berani menunjuk anggota yang berbuat curang itu
"Harga diri kelas kita dimana kalo kita main jujur hah?!" Bobby balik berteriak
"Kenapa lo baru ngaku kalo lo main curang!!" June menyahut dari samping Chris, sambil masih menahan lengan temannya agar tidak lepas.
"Ini bukan pertandingan untuk sekolah, ini cuma pertandingan antar kelas. Gak akan bikin malu Bob." Nada Hyunjin agak melembut tapi Bobby masih tidak mau menurunkan egonya
"Justru karna antar kelas, semua warga sekolah tau kelas mipa 5 selalu mengalah demi kemenangan mipa 1" kata Bobby ngaco
"Woi itu gak bener!!" Mingyu berteriak emosi juga
"Sekarang gue tanya, apa kemenangan akan selamanya bikin kita solid? Apa kemenangan akan selamanya bisa bikin kita terkenal? Dan apa kemenangan akan selamanya bikin kita punya harga diri dan kebanggaan? Engga gitu Bob"
"Kemenangan bersifat sementara, memuaskan karna dari hasil usaha kita sendiri bukan dari mengada-ngada dalam kata-kata lo tadi dan satu hal yang perlu lo tau tentang kemenangan, kemenangan akan diraih oleh orang yang jujur dan bersifat sportif. Dan kalo selama ini lo cuma menyukai kemenangan tanpa kejujuran, lo gak akan pernah tau rasanya, gimana pahitnya ketika lo diujung kekalahan"
Bobi menatap Hyunjin dengan tajam sebelum pergi mengambil tas dan diikuti teman yang lainnya.
"Wow..lo tadi marah?" tanya Jisung dengan mata berkedip lucu
"Hyunjin lo keren banget" Chaeyoung malah memuji dengan senyum lebar merasa bangga karna sahabatnya bisa marah juga pada biang kerok kelas.
"Gue kesel aja sama si Bobi, justru semakin dia kayak gitu bikin nama kelas kita di cap jelek"
"Lo udah lakuin yang bener Jin, balik aja gimana?" Soyeon bertanya diiyakan oleh yang lain
Hyunjin pun ikut mengangguk tapi baru selangkah. Chris menyegahnya membuat Hyunjin serta sisa orang-orang disana menatap kearahnya.
Chris mendekati Hyunjin "Apa tujuan lo ngelakuin hal tadi?" tanyanya to the point
"Kenapa gue ngebela yang bener" jawab Hyunjin simpel
"Dibayar berapa?"
Hyunjin mengerinyit mendengarnya "Maksud lo?"
"Lo dibayar berapa buat dukung tim gue?" tanya Chris masih dengan nada yang sama datar tapi menyelidik
Hyunjin kelihatan marah dan tentu saja ia tersinggung. "Asal lo tau gue ngelakuin ini semua karna gue mau ada keadilan, bukan semata-mata mendukung tim lo!"
Chris tersenyum miring mendengarnya "Eei denger ya, lo bukan dari kelas mipa 1, dari kita sama-sama tau antara ipa 1 dan 5 itu musuhan semenjak tim kelas lo bikin rusuh! Jadi jangan berusaha bikin nama lo tambah baik dengan sok membela tim futsal gue. Itu gak akan merubah apa yang udah terjadi."
"Chris lo tau gak sih apa yang lo omongin baru san?! Hyunjin itu beda sama Bobby yang cuma mentingin kemenangan" Jisung memundurkan tubuh Hyunjin agar ada dibelakangnya dan balik memarahi Chris
"Apa yang bisa bikin gue percaya sama omongan lo? Gak ada kan? Inget lo, jangan cari nama baik didepan gue justru itu lebih menjijikkan daripada permainannya Bobby"
"Tarik gak omongan lo?!" Hyunjin berteriak dengan setengah suara bergetar, dia bukannya menangis karna tidak dihargai tapi kata-katanya terlalu kasar. Tapi Chris tak peduli, ia menatap Hyunjin dengan malas.
"Gak usah cengeng" setelah mengatakan itu Chris pergi dari sana karna sempat melihat air mata Hyunjin menggenang di pelupuk mata. Harga diri Hyunjin dijatuhkan didepan teman-teman yang tersisa dan Chris sama sekali tidak merasa bersalah saat mengatakan demikian.
•••
"Apa tujuan lo ngelakuin hal tadi?"
"Kenapa gue membela yang bener"
"Dibayar berapa?"
"Maksud lo?"
"Lo dibayar berapa buat dukung tim gue?"
"Asal lo tau gue ngelakuin ini semua karna gue mau ada keadilan, bukan semata-mata mendukung tim lo"
Chris memangku kepalanya dengan sedikit pijatan sederhana, sembari memejamkan mata, kenapasih dia terus memikirkan kejadian di futsal tadi sore? Chris ingat betul kalau diakhir katanya cowok berkacamata itu nyaris menangis dan sempat saja Chris mengatakan cengeng padanya.
Chris tahu, Hyunjin (nama yang selalu diumumkan setiap kejuaraan itu tidak asing ditelinganya) dan dia membela keadilan tapi Chris tidak mau kalau yang lain mengira jika hal tersebut adalah sebaliknya. Chris tidak mau melibatkan orang lain berusaha mencari kebenaran yang ada pada pertandingannya dengan tim Bobby. Timnya sudah cukup tahu tentang permainan Bobby yang memang tidak sportif sejak enam bulan yang lalu. Chris juga tidak mau ada yang berprasangka jika Hyunjin membongkar permainan Bobby karna permintaan timnya. Nyatanya itu tidak benar sama sekali, makanya Chris mengeluarkan kata-kata sarkas dan kebencian pada Hyunjin agar tidak ada yang bertanggapan kalau Hyunjin sengaja menjatuhkan tim kelasnya hanya untuk membela tim futsal mipa 1 tapi reaksi cowok itu malah seakan-akan menangis.
Disisi lain, Hyunjin sebetulnya tidak menangisi hal tersebut. Sewaktu kata-kata kasar itu terlempar padanya, Hyunjin langsung mengendalikan air matanya yg menggenang. Ia hanya baru kali ini mendapat kata-kata kasar seperti itu. Jadi acara menangisnya tidak jadi. Urusan Chris yang marah padanya, biarkan saja yang penting Hyunjin berbuat benar. Berkat sempat beradu argumen dengan Chris, Hyunjin tahu seberapa benar ucapan Chaeyoung tentang rupanya. Hyunjin tidak mau menghelak disaat marah pun dia juga tampan.
Hyunjin meraih ponsel dan mengetik asal nama cowok itu di Instagram. Hell! ternyata pengikutnya banyak juga dan ternyata Jisung serta teman sekelasnya juga ada yang mengikuti akunnya. Jadi dia seterkenal itu tapi Hyunjin baru tahu namanya tadi? Sebut saja katrok. Tapi postingannya cuma dua, apa dia takut kuotanya habis kalau memposting banyak foto? Atau dia memang tidak suka memposting foto banyak? Mungkin saja.
Buktinya foto tentangnya saja ada satu dan itu terakhir tiga bulan yang lalu. Kecintaannya pada motor juga terlihat jelas makanya dia memposting foto motor pada feeds instagaramnya.
"Hyunjin udah tidur kamu?" tanya ayahnya setengah memanggil dari luar kamar
Hyunjin buru-buru mematikan ponselnya dan menarik selimut pura-pura tertidur. Ketika mendengar suara pintu kamarnya terbuka Hyunjin segera memejamkan mata lagi.
"Tidur tapi lampu kamar enggak dimatiin" ucap ayahnya sembari menggelengkan kepala heran dan mematikan lampu kamar Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I GOTCHA!
FanfictionKadang keambisiusan seseorang nyaris merubah segalanya, termasuk merubah kepercayaan diantara mereka. Ketika ada sebuah janji yang harus dibayar dengan hati, Chris memberikannya hanya sekedar agar janjinya terbayar. Tapi lama kelamaan Hyunjin membua...