17- We never know

201 37 3
                                    

Karna sehabis jam mata pelajaran olahraga kelas MIPA 1 memang rusuh. Ada yang mandi, ada juga yang tidak mandi langsung memilih berganti pakian, pergi kekantin masih dengan pakian olahraga, atau mencar kemana saja asal bisa menunda-nunda jam mata pelajaran selanjutnya.

"Nyari siapa kamu, plangak plongok" tanya Bu kantin

"Mau tau aja buk" Chris menggusap leher belakang sembari melihat kesekitar

"Nih, tadi ada yang nitipin ibuk katanya disuruh ngasi ke kamu. Untung ibuk kenal kamu kalo enggak"

"Kalo enggak kenapa?" tanya Chris bingung

"Ya bisa jadi ibuk yang makan"

Chris menggeleng mendengarnya, memilih untuk mengambil kotak makan berwarna hitam semuanya itu. "Ngapain juga Hyunjin nulis-nulis nama gue segede kotaknya" gumam Chris dengan kekehan pelan

Chris tidak pernah tahu kalau Hyunjin seperhatian itu padanya, dia memberikannya bekal makanan. Padahal mereka sedang bertengkar. Tapi omong-omong kemana dia? Hyunjin tidak mau bertemu dengannya atau memang masih marah padanya? Chris padahal ingin meminta maaf soal kemarin-kemarin.

Sepulang sekolah Chris nekat untuk ke kelasnya Hyunjin yang ia pikir mereka semua sudah pulang tapi masih saja ada beberapa orang didalam kelas.

"Ngapain kesini sih preman sekolah" Dahyun menyahut menghampiri Chris yang bersandar di ambang pintu kelas

"Nyari eluuu lambe" balasnya sembari masuk kelas tanpa ijin, ia melihat Hyunjin yang membereskan buku

"Kurang ajar ngapain lo nyari gue?!"

Chris melirik Dahyun lalu mengusap wajahnya "Udah gak usah ngegas. Balik lo sana" kata Chris

"Ini mau!! sabar bisa kali anjer" Dahyun mengelap wajahnya kasar tangan cowok itu pasti penuh kuman ewhhh

Melihat suasana sudah aman, hanya tinggal Hyunjin yang ada didalam kelas. Ia menoleh melihat Chris yang duduk diatas meja menunggunya. "Udah selesai?" tanya Chris

"Ngapain pake masuk kelas sih?" Hyunjin balik bertanya sembari menoleh cemas kearah luar

"Abis lo lama"

"Kan udah bilang, jangan ke kelas kalo temen-temen tau gimana?" ucap Hyunjin dengan putus asa

"Ya sorry, gak maksud gitu"

Hyunjin melirik Chris sejenak sebelum mengambil tasnya "Emang bener kesini nyari Dahyun?"

Chris mengalihkan pandang dengan kekehan ringan
"Enggaa, ngapain. Gak penting kali"

"Terus?"

"Makananya enak tau. Itu yang masak siapa ya? Dibantuin atau buat sendiri"

"Itu buat sendiri anjir gak percayaan amat jadi orang"

Chris terkekeh pelan "Makasih ya"

Hyunjin tersenyum malu dengan anggukan ringan. "Mau pulang bareng?" Chris menawarkan namun Hyunjin lagi-lagi cuma menggeleng

"Enggak, gak perlu nanti dijemput" jawabnya

"Oke, suruh supirnya hati-hati ya biar gak lecet"

Hyunjin tertawa mendengarnya, "Balik duluan ya" kata Chris sembari berjalan mundur. Dia terlihat konyol dengan berjalan berlawanan arah dan masih tersenyum ke arah Hyunjin iapun tidak menyadari kalau kakinya tersandung batu membuatnya jatuh dengan terduduk. Hyunjin menghampiri tapi Chris tersenyum "Gak apa-apa aman." katanya bangkit sembari mengusap pantat

Hyunjin menahan tawa. Sebelum Lucas mengagetkannya. "Siapa tadi?"

"Biasa kakak kelas. Jadi main kerumah?" Hyunjin mengalihkan pembicaraan membuat Lucas tersenyum

I GOTCHA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang