05- Mangrove

311 59 0
                                    

Chris menganga tak mengerti, kenapa bisa dirinya yang dipilih untuk ikut observasi ke hutan mangrove di hari Minggu? Setahunya jelas-jelas itu cuma menuntut perwakilan anak ipa yang pintar-pintar saja kan? Parahnya Somi tidak tahu alasan apa yang saat Chris minta padanya. Dasar wanita.

Chris harus menemui Bu Kris selaku guru Biologi.

"Permisi, Bu Kris ada?"

"Ngapain kamu nyari Bu Kris? Nunggak tugas lagi?" celetuk Pak Kim yang hobinya memang asbun makanya Chris harus bersabar.

"Enggak pak, saya nyari Bu Kris karna ada yang penting" jawab Chris dengan suara lembut tak lupa tersenyum tampan

"Ada tuh didalem, inget pas masuk bilang permisi dulu jangan asal nyelonong"

"Oh Chris, tumben. Ayo masuk" Bu Kristal guru Biologi itu muncul tiba-tiba dari dalam ruang guru jadi bersyukur Chris merasa teralihkan dari ucapan tak enak pak Kim.

Chris menghela nafas tak percaya "Gak bisa dicoret bu? Kan ibu tau saya gak bisa observasi atau apalah itu" ucap Chris dengan nada pasrah

"Jangan bilang gak bisa, ibu udah setuju kalo kamu yang daftar. Sekalian perbaiki nilai kamu yang jelek-jelek. Kamu bolos pelajaran saya dikelas sepuluh kan?" tanya Bu Kris sembari menatap Chris yang berpura-pura lupa akan kejadian tersebut. "Jangan pura-pura amnesia kamu, itu baru setahun yang lalu" tambah Bu Kris lagi melirik Chris dengan sebal

"Aduuuh saya gak ngerti bu, masa nanti saingan saya anak pinter semua. Kan saya bodo buk" kata Chris lagi dengan frustasi mengusak asal rambutnya sejenak

"Siapa bilang kamu bodoh? Gak usah banyak protes. Kamu tanya sama Somi atau anak kelas sebelah hari Minggu bawa apa aja biar enggak sampai sana kamu gak tau mau ngapain"

"Iya-iya bu. Bawel terus nanti cantiknya ilang loh"

Bu Kris cuma menghela nafas pelan merasa lelah kok ada modelan murid seperti ini dikelas MIPA pula.

•••

"Coba nanti kalian perhatikan tanaman mangrovenya, pilih yang sedang atau yang kecil juga boleh, setelah itu jelaskan didepan teman-teman kalian. Dia termasuk jenis tumbuhan apa, akarnya bagaimana, batangnya bagaimana, daunnya dan ingat apa fungsi-fungsinya juga termasuk fungsi dari tanaman mangrovenya. Jangan lupa ambil dokumentasi sewaktu kalian mengamati. Jangan jauh-jauh Ibu tidak mau kalian kenapa-napa. Nanti akan ditemani oleh petugas dan Ibu sendiri, terus ada guru lain juga" tutur Bu Kris panjang lebar menjelaskan pada kumpulan murid MIPAnya.

"Ngerti lo?" tanya Somi melirik Chris yang mupeng mendengarkan Bu Kris. "Enggak" jawab Chris dengan enteng

"Ih" Somi mendengus meninggalkan Chris yang kebingungan

Chris cuma membawa buku dan satu alat tulis serta hp. Tas cuma pajangan. Dalam artian begini, sewaktu Chris bertanya pada Somi apa yang perlu dibawa cukup membawa buku yang diperlukan. Yasudah Chris membawa satu buku, puplen cuma bonus dan tas cuma pajangan.

"Chris..kamu bantuin Somi mikir, jangan cuma mandangin kepiting" celetuk Bu Kris bersidekap dada melihat kelakuan muridnya satu ini yang mulai membungkuk untuk mencari kepiting disekitar.

"Iyaa bu ini mau"

Chris berjalan kearah Somi dipesisir yang mencoba mencari sinyal internet di daerah sini tapi tipis sekali. Kadang-kadang mau kadang-kadang tidak seperti memberi anak kecil makan susah sekali.

"Chris, lo coba deh nanti turun. Kan nanti disuruh turun tuh bareng anak ipa lain" putus Somi sembari menulis sesuatu

"Kok gue?" tanya Chris dengan bodohnya, karna memang merasa dirinya tak mampu. Padahal Somi pintar dikelas kenapa bukan dia yang turun ke bawah nanti?

"Ya karna lo cowoook"

"Oke"

Somi mendesah gusar, untung Chris mau menuruti permintaanya. Karna membantunya berpikir pun dia pasti juga tidak tahu, kan dia jarang masuk mapel Bu Kris. Makanya Bu Kris memintanya membayar hutang ketidakhadiran dan kekosongan nilainya itu di observasi hutan bakau ini.

Lumpur yang dapat menenggelamkan kaki dan kelihatan becek itu terinjak oleh kaki-kaki siswa dan guru pengawas serta petugas yang turut serta turun kebawah karna beruntungnya air sedang surut.

"Chris lo tadi gue suruh ngapain?" tanya Somi pada punggung Chris yang sibuk membungkuk didepan tanaman bakau besar didepannya. Somi hanya dari pesisir tidak ikut turun.

Chris tersenyum miring tangannya mengapit kepiting untuk mengerjai Somi. Harusnya sesama anggota kelompok dia ikut turun untuk bekerjasama, tapi alasannya tidak masuk akal untuk tidak ikut turun. Katanya nanti kakinya gatal kalau ikut turun. Dasarnya saja anak manja, pikir Chris.

Chris langsung menyodorkan kepiting itu kearah Somi yang sempat lain-lain, cewek cantik itu baru sadar kalau yang dibawa Chris itu adalah kepiting yang joroknya minta ampun menurut Somi.

"Jauhin gak tu binatang!! Kurang ajar lo ya! Gue takut anjir! Bukk Kriss, Chris gak waras bukk!!" Somi lari tunggang langgang menjauh dari pesisir

Chris tertawa melihat Somi berlari ketakutan, dasar cewek manja. Sama kepiting doang takut. Chris menyudahi acara menyodorkan kepiting pada teman-teman ipa lain yang juga sama tak beraninya. Mental mereka agak cemen soal kepiting rawa. Jadilah Chris melempar kepiting itu sembarang arah dan nyangkut di kepala Hyunjin membuat Hyunjin terkejut.

"Sa, ada apaan dikepala gue?" tanya Hyunjin pada Lisa yang sibuk memfoto

Wajah Lisa langsung kelihatan mengkhawatirkan di mata Hyunjin, antara jijik, tidak berani dan entahlah alias Lisa pasti tidak mau menolongnya.

"Apa Lis??" tanya Hyunjin ikut panik

"K-kepiting Jin, gue gak mau ngambil ah nanti gue kena capit" ucapnya mengendikkan bahu beberapa kali merasa geli

"Gimana dong"

Hyunjin mencoba mengambilnya tapi malah jari seseorang yang ia sentuh, rupanya kepiting itu sudah diambil duluan oleh seseorang. "Sorry gak sengaja"

Suara itu terulang lagi, dan disaat Hyunjin mencoba melihat rupa itu dia tersenyum tipis ke arah Hyunjin dengan tangan sedikit kotor. Wajar saja mereka memang sedang ada dirawa hutan mangrove.

Hyunjin tak balas tersenyum, ia hanya mengangguk pelan sembari membenarkan rambut yang agak acak-acakan. "Lo gak marah Jin?" tanya Lisa keheranan, kalau Lisa jadi Hyunjin. Chris sudah habis dimakan oleh semua sumpah serapahnya.

"Enggak Lis, cuma kepiting doang nyangkut dikepala gue lagian kepala gue belum dicapit" ucap Hyunjin santai

"Yaudah kalo gitu lanjut gak nih biar cepet kelar supaya kita bisa lebih dulu daripada anak ipa lain"

"Iya oke"

Presentasi singkat tadi cukup asik karna tidak banyak ada persiapan membuat hal lucu tiba-tiba ada, sekarang kelas MIPA lain sedang bergilir untuk presentasi didepan semuanya. Soal Chris, dia cowok gentle yang pernah Hyunjin temui. Hyunjin tahu kalau sebelumnya Chris mengerjai para teman-teman MIPA lain dengan kepiting rawa itu dan ketidaksengajaanya itu malah datang pada Hyunjin.

Didepan sana, disaat dia prensetasi. Dia tersenyum yang indah bagaikan candu.

Bahkan sekarang saat dia sedang mencoba mengatakan apa yang dilihatnya dalam pengamatan tadi, wajah konyolnya terlihat lucu didepan sana. Ditertawai semua teman-teman dan Bu Kris juga ikut tertawa akan hal itu. Hyunjin harap kesan pertamanya tentang Chris tidaklah benar. Karna hari ini dia bukan cowok berandal seperti waktu itu.

I GOTCHA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang