21- Macem-macem sih

107 20 3
                                    

Hyunjin pagi-pagi tidak melihat ayahnya. Bahkan sejak kemarin malam. Makanya ia sedikit tenang ketika pulang kerumah karena tidak ada yang bertanya tentangnya. Kini, cuma ada ibunya dan kakak sepupunya Jongin di meja makan. "Kamu berangkat sama siapa?" tanya ibunya tiba-tiba

"Sendiri aja ma"

"Yaudah hati-hati ya nanti. Mama mau duluan pergi"

Hyunjin tersenyum "Hati-hati ma"

"Kak, papa kemana? Kok gak keliatan dari kemarin?" giliran Hyunjin yang melempar pertanyaan pada kakak sepupunya

"Gatau." jawab Jongin acuh, ia melirik Hyunjin yang tampak fokus pada makanannya. "Kemarin, gue liat lo dianter pulang sama si tukang cari masalah itu kan?"

Hyunjin seketika tidak selera makan, nafasnya tercekat karna Jongin tahu ia pulang dengan Chris. Apa kemarin dia membuntutinya lagi?

"Bukan. Salah liat kali" helak Hyunjin mencoba mengorek-ngorek nasi dipiring yang entah kenapa tidak lagi enak untuk dimasukkan kedalam mulut

"Gak usah bohong. Gue liat kemarin. Dia nyium-nyium lo. Kurang ajar memang. Kalian pasti pacaran iya?" Jongin bertanya dengan wajah sarkas membuat Hyunjin panik dan juga risih. "Gue aduin tau rasa lo. Putus gak?"

Panik dan khawatir adalah hal yang kini dapat Hyunjin rasakan. Tapi ia hanya bisa diam saja, itu membuat Jongin menahan marah.

"Lo bisa ya, bohong sama orang rumah cuma demi dia. Apa untungnya lo pacaran sama dia? yang ada lo dibikin bego dikelas. Putusin. Gue minta lo putusin dia" Jongin berucap tegas

"Enggak bisa." balas Hyunjin kesal, meskipun begitu ada kilat kesedihan di mata Hyunjin.

"Wah, udah gila lo ya. Jangan-jangan lo udah di guna-guna sama dia. Sampe lo jadi kayak gini, pulang malem, bohong sama bokap lo, cuma demi nongkrong sama dia, parahnya lagi lo dicium sama dia, lo pikir gue gak tau? Bener-bener pergaulan lo udah rusak. Gue aduin lo sekarang." Jongin hendak meraih ponselnya diatas meja namun Hyunjin lebih dulu menahannya

"Mau lo apa sih hah? Tempat tinggal udah dikasi, makan juga gak bayar, sekarang lo mau sok ngurusin hidup gue juga? Urus aja acara nikah lo yang ketunda-tunda itu sama kak Seulgi."

Jongin tentu saja tersinggung, ia bangkit berdiri menghampiri Hyunjin yang masih duduk.

"Eh, Lo ngapain bawa-bawa Seulgi, pernikahan gue? Tau apa lo hah? Denger ya, Lo sama pacar lo yang pergaulannya gak bener, tukang cari masalah, gak ada sopan santunnya itu masih bocah. Jadi gak usah pacaran, makan cinta lo hah? Basi"

"Bisa gak, stop ngerendahin orang. Nama dia Chris bukan si tukang cari masalah dan asal lo tau! Walupun dia kayak gitu, dia gak sama kayak lo yang bisanya cuma numpang, gatau diri, enak-enakan dan gak pernah sekalipun gue, liat lo punya niat buat balas budi sama bokap gue. Gue kasian sama kak Seulgi pacaran sama orang pengangguran kayak lo, dia itu pantes dapetin cowok yang lebih baik daripada lo! Paham!"

"Awas lo bocil, gue bakal bilang sama bokap dan nyokap lo! Biar pacar lo dikeluarin dari sekolah dan lo dipindahin"

"Silahkan gue gak takut sama anceman lo. Anjing!"

•••

Chris menunggu Hyunjin di basement parkir sekolah, sembari membenarkan rambut bercermin pada sepion motornya. Entah kenapa akhir-akhir ini ia jadi mementingkan penampilannya. Tak lama kemudian ia melihat Hyunjin datang dan mermarkir motor seperti biasa. Kenapa wajahnya tampak kusut dan murung? Apa dia punya masalah? Chris hendak menghampiri tapi Lucas lebih dulu menghampiri Hyunjin. Langkah Chris langsung terhenti, mengingat kalau disekolah mereka berdua juga harus sedikit menjaga jarak.

I GOTCHA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang