Eunwoo melihat Mingyu kerumahnya sendirian. Tentu saja ia bingung, harusnya cowok ganteng itu bersama dengan Chris. "Si Jagung mana?" begitu tanya Eunwoo pada Mingyu yang melepas sepatu di teras dengan wajah kusut.
"Lagi pacaran"
"Udah baikan emangnya?"
"Gatau gua pusing." jawab Mingyu seadanya, emang beneran pusing. Pusing, kenapa dirinya masih jomblo padahal udah mau tahun baru.
"Yaudah masuk, didalem udah ada yang lain"
Datang lagi si June yang keluar mencegah Mingyu
"Chris mana nyet? Lo tinggal?" tanyanya
"Dia lagi nyelesain urusan sama ayang beb Hyunjinnya. Udahlah kayak gak tau rasanya pacaran aja lo"
"Bukannya dia lagi sama mantannya?" ujar Deka keceplosan
"Anjrit"
"Mantan siapa? siapa woi? Kok gua gak dikasi tau? Wah tega, sungguh tega lo pada. Gua jadiin crepes juga lo" Mingyu langsung memasang wajah bersiap ngambek
"Tenang-tenang bro. Gyu, lo makanya kalo ada apa-apa itu jangan kayak berang-berang dong. Belum dikasi tau udah nyemplung aja. Makanya diem dulu." Changbin datang mengusap pundak Mingyu
"Hyunjin itu mantannya Lucas waktu SMP" jawab June
"Serius lu pada? Hm, pantesan aja mereka kayak akrab-akrab aja. Jadi ini alesannya? Tambah pusing gue" Mingyu lagi-lagi memijat kepalanya
••••
"Masih kurang juga sama tai keker kemarin?" tanya Chris berdiri di lapangan, melihat Lucas yang kemudian berbalik dengan senyum miring
"Dateng juga lo kesini, mana temen-temen tengil lo itu?" tanya Lucas melirik sekitar
"Jangan banyak bacot lo mau apa"
"Kalo lo emang suka sama Hyunjin, lawan gue buat dapetin dia"
Chris spontan saja tertawa membuat wajah Lucas yang tadinya menantang angkuh seketika menatapnya tak suka. "Apa yang lucu?" Lucas bertanya sarkas
"Ngapain gue buang-buang energi bersaing sama sambel terasi kayak lo. Gak ada untungnya lah nyet" jawab Chris terkekeh dengan gelengan ringan
"Kenapa lo takut?"
"Takut sih gua, takut lo gak nerima kekalahan"
"Waduh, jangan sombong dulu dah. Buktiin. Kalo lo gak nerima persaingan ini, gue bakal bikin sesuatu sama Hyunjin"
"Bah" Chris tertawa menyepelekan "Kayak paling jago aja lo tempe penyet"
"Eh Kalkun, asal lo tau ya. Hyunjin itu mantan gue. Jadi besar kemungkinan gue bisa dapetin dia lagi, apalagi saingannya cuma modelan kayak lo doang"
"Ohh mantan.. ya ya ya. Terserah"
Lucas mendekat dengan tampang serius berharap Chris akan percaya pada ancamannya.
"Gue gak main-main. Kalo lo emang merasa dia gak penting di hidup lo. Yaudahlah man, dia buat gue aja. Itupun kalo lo gak mau dia kenapa-kenapa"
"Gak usah berharap kalo rencana lo bakalan berhasil!" Chris mendorong Lucas menjauh
"Wiss akhirnya si kalkun kepancing juga. Sebenernya, simple aja , lo harus lawan gue buat siapa cepet menangin hatinya Hyunjin. Tenang aja lo boleh kok minta bantuan sama temen-temen lo kan kalian setia kawan. Setelah itu gue bakal meluruskan apa yang seharusnya perlu diluruskan. Bila perlu otak lo yang kurang dari segiga itu juga bisa sih dilurusin" kata Lucas dengan senyum angkuh
Chris tak menjawab apapun hanya menatap Lucas dengan alis menukik. Ia tidak mau termakan omongan Lucas yang seperti memanipulasinya untuk jatuh kedalam rencana Lucas yang bahkan Chris juga tidak bisa membaca motif pemuda sok ganteng ini. Apa yang dia inginkan sebetulnya, kenapa harus melibatkan banyak orang?
•••
Saat pulang kerumah, Jongin menghampirinya. Jujur saja Hyunjin malas diganggu, ia sedang tidak ingin diganggu. Tapi Jongin justru duduk disebelahnya seraya mengaduk secangkir kopi.
"Udah sampe mana pendekatan lo sama Lucas?"
"Gue lagi gak mau bahas itu" jawab Hyunjin tak menatap lawan bicaranya
"Lo gak lupa kan sama perjanjian kemaren-kemaren? Rasanya itu belum lama. Apa perlu ada kontrak hitam diatas putih? Biar lo inget?"
Hyunjin menoleh sebal mendengarnya "Gue pasti lakuin itu, tapi gak sekarang."
"Ya santai dong gak usah ngegas. Inget ya, semuanya gak gratis."
Seandainya saja Hyunjin bisa mengatakan hal ini pada ayahnya. Ia yakin Jongin tidak akan lagi tinggal disini. Tapi mengingat ayahnya yang bersikap dingin padanya dan tapi dekat dengan Jongin, dia pasti jauh lebih percaya pada Jongin daripada dirinya. Bukan cuma itu, ada resiko jika ia mengatakan hal ini pada sang ayah. Bukan cuma Jongin yang jadi ancaman tapi Chris juga.
Omong-omong soal Chris, Hyunjin sedikit menyesal karna mengabaikannya tadi. Bagaimana kalau Chris menjauh darinya lebih dari yang ia kira? Meskipun kelakuannya diluar nalar, jahil pada Lucas seperti itu. Tapi Hyunjin tidak tega berdiam dan bersikap cuek padanya. Kalau saja waktu itu Hyunjin tidak menerima tamu, Chris tidak akan berpikir yang bukan-bukan antara dirinya dan juga Lucas.
Hyunjin beralih untuk menelpon sang pacar. Tapi selalu saja begitu. Berujung hanya operator yang berbicara. Telpon darinya tidak dijawab, tidak aktif bahkan "pulsa anda tidak cukup".
"Gimana?" tanya Eunwoo khawatir
"Gak dijawab juga" Changbin menjawab saat mencoba menelpon Chris
"Anying, itu orang kemana sih? Lo yang bener aja dong dia beneran ketemu Hyunjin kaga?" Changbin mengoper pertanyaan pada Mingyu yang nyuci piring
"Iyaaa Changbinot. Dia bilang sama gue, kalo ada urusan bentar ya udah pasti sama pacarnya si Hyunjin" Mingyu ngegas dikit soalnya lagi badmood
"Terus ini gimana? Siapa yang ngurusin woi!" tanya Deka dengan nada sedikit tinggi
"Sabar dulu ngapa dah" Eunwoo ikutan khawatir
"Ya gimana mau sabar, mata gua juga panas kena asep bakar-bakar, orang-orang pada sibuk mikirin si jagung. Bantuin kek" kata Deka sebal
June tersulut emosi tiba-tiba. "Lo kenapasih? Ada masalah hah? Temen kita ilang dari siang tadi. Bahkan sampe mau tutup ini angkringan dia belum balik juga"
"Udah-udah kenapa pada ribut sih. Itu bakaran gak usah dikerjain kalo gak kuat. Udah jam 10 juga siapa yang mau beli lagi?" tanya Eunwoo membuat keheningan diantara mereka semua
"Sabar ges sabar" Juki yang hanya duduk saja tidak terkena marah cuma bisa menyimak
"Sorry Dek, gue juga lagi pms kayak Mingyu, sorry kalo ngajak berantem" June menepuk pundak Deka beberapa kali
"Anying lo June"
Tak lama kemudian suara motor yang mereka kenal datang. "Ini dia nih baru dateng" Eunwoo menghampiri
"Syaland dateng pas udah mau closing" ucap June
"Eh ges, sorry gue baru dateng tadi ada problem dikit. Gue bantuin closing ya"
"Lo ada masalah sama si Presto kan?"
"Bahasnya besok aja Woo, kita tutup dulu"
Eunwoo tak menolak, membiarkan Chris turut membantu mereka yang lain menutup angkringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I GOTCHA!
FanfictionKadang keambisiusan seseorang nyaris merubah segalanya, termasuk merubah kepercayaan diantara mereka. Ketika ada sebuah janji yang harus dibayar dengan hati, Chris memberikannya hanya sekedar agar janjinya terbayar. Tapi lama kelamaan Hyunjin membua...