Lama mengobrol di gazebo Hyunjin tidak menyangka jika Chris mau ikut belajar bersamanya, karna besok ada ulangan Biologi dari Bu Kris. Mau tidak mau harus belajar. Tapi lucu juga belajar dalam waktu sehari sebelum ulangannya berlangsung. Siapa lagi kalau bukan Chris.
Tapi sayangnya Hyunjin tidak bisa menemaninya belajar di sekolah lebih lama. Karna rumahnya sedang kosong, ia diharapkan pulang cepat karna kemungkinan ayahnya pulang malam karna ada undangan pernikahan.
Seketika Hyunjin punya ide.
"Gak apa-apa nih?" tanya Chris sembari menggenggam helmnya, ragu-ragu untuk ikut karna Chris juga tahu kalau ayah Hyunjin seorang kepala yayasan, dia pasti ingat Chris siapa.
"Udah tenang aja, bokap gue lagi ke acara nikahan. Pulangnya malem. Kak Jo lagi dirumah pacarnya" balas Hyunjin menaiki motornya sendiri tak lupa tersenyum manis
Chris setuju saja, sebetulnya dia tidak minat belajar. Dia cuma penasaran dengan Hyunjin, ya Chris mulai tertarik ingin tahu lebih banyak tentang pemuda itu. Tidak banyak ada cowok yang benar-benar rajin belajar seperti Hyunjin. Anak pinter memang beda.
"Lo bersaudara berapa?" tanya Chris ketika masuk kerumah Hyunjin, keadaan rumahnya benar-benar sepi disore hari.
"Sendirian, mama gue itu..." Hyunjin tersenyum simpul ketika menuang minuman ke gelas, Chris pasti penasaran dengan ucapannya "Mama udah gak bisa hamil lagi jadi ya, gue gak punya saudara. Dan Kak Jo, kakak sepupu gue, dia lagi magang makanya ikut tinggal disini deh"
Chris mulai duduk disofa karna diberi izin oleh Hyunjin tadi, "Lo gimana?" tanya Hyunjin membawakan minum
Chris ragu bercerita, Hyunjin bukan teman-temannya yang sudah lama kenal dengannya, Hyunjin termasuk teman baru. Tapi setidaknya impaslah untuk bercerita tentang keluarganya sedikit karna Hyunjin tidak merasa berat hati ketika ia bercerita tentang ibunya yang tidak mampu hamil lagi bukan?
"Gue? Mereka udah enggak ada, makanya om gue ngajak gue tinggal bareng" tutur Chris dengan senyum tipis, Hyunjin dibuat terkejut "Sorry, udah lama?" tanyanya dengan hati-hati
"Lumayan sekitar enam tahun yang lalu"
Astaga, ditinggalkan orangtua sejak masih sekolah dasar? Hyunjin jadi merasa bersalah karna tadi pagi ikut marah pada ayahnya dan selalu mengeluh tentang hidup padahal belum seberapa.
"Kalo gue jadi lo sih, gak kebayang rasanya kayak apa. Lo orang tersabar yang gue temuin." Hyunjin tersenyum kearah Chris yang tiba-tiba terpesona melihatnya. Ternyata kalau Hyunjin tersenyum, senyumnya manis sekali.
"Kalo gitu gue ganti baju bentar ya. Lo minum aja atau santai-santai dulu"
Chris mengangguk membiarkan waktu senggang untuk Hyunjin berganti pakian. Iseng melihat foto-foto yang terpajang ternyata ibu Hyunjin juga seorang guru yang mengajar di sekolah dasar, ayahnya juga kepala yayasan sekolah. Mereka sama-sama punya gelar dalam pendidikan mereka. Tidak heran kalau Hyunjin jadi anak pintar disekolah.
"Kenapa lo bengong gitu?" suara Hyunjin membuat Chris agak kaget, iapun menoleh ke arah Hyunjin yang entah kenapa tampilannya menjadi lebih polos daripada mengenakan seragam sekolah, dia tampil seperti anak yang benar-benar anak rumahan. Baju kaos putih, celana pendek berwarna nude dan rambut hitam yang berponi itu benar-benar nyaris menutupi dahinya.
Hyunjin berjalan untuk duduk disebelah Chris meski orang itu tidak mau menjawab pertanyaanya, sadar karna tatapan Chris tidak lepas darinya. Hyunjin berdehem "Jadi belajar gak sih?" tanyanya setengah malu-malu
Chris meraih buku majalah diatas meja "Ya jadilah masa enggak"
Hyunjin spontan tertawa "Lo ngapain belajar buku majalah? Buku lo mana?" tanya Hyunjin sembari memukul lengan Chris pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
I GOTCHA!
FanfictionKadang keambisiusan seseorang nyaris merubah segalanya, termasuk merubah kepercayaan diantara mereka. Ketika ada sebuah janji yang harus dibayar dengan hati, Chris memberikannya hanya sekedar agar janjinya terbayar. Tapi lama kelamaan Hyunjin membua...