part 19

1.1K 111 2
                                    


"JENNIE?? " panggil eommanya.jennie menunduk tak berani melihat eommanya,rose yang melihat jennie ketakutan ia segera menggenggam tangan jennie.

Eommanya berjalan dengan tergesa ke arah jennie dan rose.

Plakk

Pipi rose berpaling ke samping ketika eommanya jennie menamparnya dengan keras, rose meringis menahan perih di pipinya akibat tamparan eommanya jennie.

Jennie hanya melihat rose yang menahan sakitnya.
"kamu mau memperkosa anak saya lagi? Hah? " bentak eommanya pada rose,namun rose hanya diam ia tak akan melawan.

"tante apaan sih?? Kenapa tante selalu menyalahkan chaeyoung?apa tante tidak pernah merasa jika anak tante lah yang selalu menggoda chaeyoung??" kata lisa emosi dari depan pintu kamar rose,ia tidak tega terus terusan melihat rose terus di pukul, terus di salahkan, ia tau bagaimana rose.

Eommanya melihat ke arah lisa yang berada di samping jisoo.
"jadi kamu mau menuduh jika anak saya yang menghoda anak haram ini?" tunjuk eommanya jennie pada rose.
"anak saya tidak mungkin menggoda seseorang dengan sembarangan apalagi dengan anak haram sepertinya" lanjut eommanya jennie

"cukup tante, tante tidak berhak untuk menghina chaeyoung" bentak lisa

"lisa ya,,, sudahlah" kata rose menghentikan lisa, ia tidak mau jika lisa ikut di benci oleh eommanya jennie gara gara dirinya.

"tapi chaeng,, mereka sudah keterlaluan" rose menggeleng lemah melihat lisa agar lisa diam.

"ayo jen,, kamu ngapain sih berada di kamar anak haram sepertinya,, " kata eommanya menarik tangan jennie agar pergi dari kamar rose.

Jennie melepaskan genggaman tangan rose dari tangannya lalu ia pergi dengan eommanya.

"J?? " panggil rose namun jennie tidak melihatnya ia malah pergi keluar dari kamar rose mengikuti eommanya.

.
.

"minum lah dulu" kata eommanya ketika pelayan cafe meletakkan minuman di meja mereka.
Jennie mengambil minumnya, dan meminumnya,pikirannya lagi kacau, ia sedang memikirkan rose.

"kamu sudah menggugurkan kandunganmu??" tanya eommanya sambil menyeruput minumannya. Jennie melihat eommanya sekilas lalu ia melihat ke arah lain. Ia tidak tau harus menjawab apa.

"Jennie??" panggil eommanya lagi, karna jennie tidak menjawabnya.
Jennie melihat eommanya,lalu ia melihat ke arah eommanya lagi, jennie menarik napasnya perlahan lalu menghembuskannya perlahan.
Eommanya melihat jennie yang tampak gelisah.

"ada apa? Jangan bilang jika kamu,,, " jennie menggangguk sebelum eommanya melanjutkan omongannya.

"maafkan jennie eomma,,, tapi jennie tidak akan menggugurkan kandungan ini" kata jennie menunduk, lalu eommanya menggebrak meja cukup keras,nembuat jennie terkejut.

"apa yang ada di pikiran mu Jennie,kenapa kamu jadi bodoh?"

"maaf kan jennie eomma"

"eomma tidak mau tau pokoknya gugurkan kandunganmu itu,"

"jennie gak mau eomma,, tolong biarkan jennie merawatnya, setidaknya sampai jennie melahirkan" eommanya menghembuskan napasnya kasar melihat jennie.

"baiklah,, tapi jika kamu sudah melahirkan, segera berikan pada anak haram itu, lalu ikut sama eomma ke paris" jennie menggangguk mendengar perkataan eommanya.

.
.

"kamu gak papa kan chaeng?? " tanya lisa ketika mereka sudah duduk di sofa ruang tamu,setelah kepergian jennie dan eommanya tadi.

"aku gak papa kok lis"jawab rose.

Jisoo menghembuskan napasnya sejenak melihat rose,lagi lagi ia merasa sedih hanya dengan melihat rose.
"hah,,, sudahlah jangan terlalu di pikirin" kata jisoo pada rose.

.
.

"Jen kamu gak kenapa kenapa kan? " tanya rose pada jennie yang baru datang ke dorm pada malam harinya,setelah tadi siang ia pergi dengan eommanya.

Jennie melihat rose sekilas, lalu ia tersenyum tipis dan melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kamarnya.

"Jen?? " panggil rose sambil berlari mengejar jennie yang sudah menaiki tangga. Tapi jennie tidak mengubris panggilan rose ia malah melanjutkan langkahnya.

Pas jennie masuk ke kamarnya,rose juga ikut masuk,membuat jennie bingung melihat rose.
"kenapa? Mau tidur denganku? " tanya jennie melihat rose yang masih menetralkan detak jantungnya dan napasnya yang ngos ngosan karna tadi ia berlari mengejar jennie,namun jennie tidak mau berhenti dan malah melanjutkan langkahnya, hingga mereka berakhir divkamarnya jennie.
"kenapa diam rosie? Kamu mau tidur disini? Jika tidak maka cepatlah keluar dari kanarku" kata jennie lagi karna rose hanya diam.

Jennie melihat rose yang masih diam, lalu jennie menaik turunkan alisnya pada rose. Lalu ia berjalan ke arah rose yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Yasudah jika kamu tidak mau menjawabku, diammu aku anggap sebagai jawaban iya" kata jennie sambil mengunci pintu kamarnya.

Lalu ia menarik tangannya rose agar duduk di ranjangnya. "kamu tidurlah dulu, besok kita ada latihan" kata jennie setelah ia mendudukkan rose di ranjangnya.

Jennie hendak pergi ke kamar mandinya, tapi rangannya di tahan sama rose hingga jennie berhenti dan berbalik untuk melihat rose. Jennie tersenyum melihat rose yang masih diam, jennie mengelus wajah rose lalu mengecup bibirnya sekilas.

"apa yang tadi pagi masih kurang hubby??" bisik jennie dengan sensual di telinga rose, membuat rose menggeleng dengan cepat.

"tidak bukan itu J, aku hanya mau memastikan jika kamu baik baik saja" kata rose, lalu jennie tersenyum pada rose,lalu ia duduk di pangkuan rose,memeluk leher rose.

"see??  Aku baik baik saja hubby, jadi tidak perlu mengkhawatirkanku, lebih baik sekarang kamu tidur"

"tapi kamu?? "

"aku juga akan tidur, tapi mau mandi dulu, badanku lengket,apa kamu tidak ingat jika tadi aku belum mandi??"
Rose mengangguk mendengar jennie

"so,,, kamu tidurlah, aku tidak akan lama"

Setelah mengatakan itu jennie mencium bibir rose, dan sedikit melumatnya,setelahnya ia pergi ke kamar mandinya.

.
.

Sekarang lisa lagi berada di kamar jisoo, tadi ia merengek pada jisoo agar di perbolehkan untuk tidur dengannya, dan alhasil dengan rayuan maut lisa dan sejuta aegyonya jisoo akhirnya luluh dan memperbolehkan lisa untuk tidur dengannya.

"unni??"  panggil lisa, ia sedang berbaring terlentang di kasur jisoo sambil memandang langit langit kamar jisoo, sedangkan jisoo lagi sibuk main game di samping lisa,sambil rebahan juga.

Merasa tidak ada jawaban lisa memanggil jisoo lagi.

"jisoo unni? "

"kenapa? " jawab jisoo tanpa menoleh ke arah lisa, ia terlalu sibuk dengan gamenya.

"lisa kenapa ih?? " kesal jisoo, karna tadi lisa yang memanggilnya, eh tapi setelah ia jawab malah lisa juga yang diam, kan kesal.

"lISA" panggil jisoo agak keras, membuat lisa tersadar dari lamunannya.

"eh,,,kenapa unni?? " tanya lisa, jisoo menghembuskan napasnya kesal melihat tingkah lisa.

"harusnya unni yang bertanya padamu,bukannya kamu yang bertanya padaku"

"emang apa yang ingin aku tanyakan?" gobloknya lisa lagi mode on.

"Gak ada ya lalisa manobal?? Trus tadi kenapa manggil manggil kalo gak ada yang mau di tanyain? " kesal jisoo, namun lisa hanya nyengir kayak orang bodoh gitu.

Tbc.....

Baik gk author 😂

My secret sister  (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang