Happy Reading 📖
"Lu pada denger kaga? ada anak baru disini" Ucap Rahul sambil membakar ujung rokoknya. Derrel mengangguk lalu meminta satu rokok pada Rahul.
"Katanya si tajir"
"Gibah mulu" Kata Abim yang baru datang bersama Calvin.
Mereka sedang ada di koridor paling atas dan menatap ke arah lapangan yang kebetulan disana sedang ada pelajaran olahraga kelas anak baru.
"Johan ya?" Kata Abim. Di angguki oleh Rahul.
"Keliatan nya si ga begitu cupu" Abim terkekeh lalu menabok lengan Rahul. Rahul menepis tangan Abim karena kebiasaannya itu.
"Ga usah nabok anjirr" Rahul mengelus lengan nya lalu menoleh ke arah Calvin.
"Mana River?" Calvin mengangkat kedua bahu nya sebagai jawaban. Derrel menujuk ke arah ujung koridor dimana River berada bersama Janetta.
"Lohh kelasan Janetta bukan nya ulangan ya?" Calvin menoleh menatap Abim.
"Ya kan?"
"Kok lu tau?" Kata Calvin. Abim menatap Calvin lalu tersenyum miring.
"Kok lu tau juga" Calvin berdeham lalu merapikan seragamnya. Abim terkekeh lalu berbisik pada Calvin.
"Gebetan lu di kelasan Janetta kan? sama gua juga" Bisik Abim.
Calvin menatap Abim datar, takut jika gebetan mereka satu orang yang sama dan itu akan membuat pertemanan mereka terpecah belah.
"Siapa?" Tanya Calvin datar.
"Siapa?" Tanya Abim balik.
Rahul menatap Derrel lalu mengajak nya untuk turun dan pergi ke kantin. Biarkan saja Calvin dan Abim dengan suasana panas.
Calvin mendumel tidak jelas lalu menatap Abim. "Ga bisa jawab? apa ga ada hubungan spesial?"
Calvin melemparkan bogeman pelan di lengan Abim. Lalu mereka menatap River yang sedang, jika di lihat River sedang marah pada Janetta.
***
"Ka, aku lagi ulangan bisa bicara pas pulang aja?" River menariknya ke ujung koridor bawah karena disana sepi dan juga tempat para murid nakal berkumpul.
"Kamu pas istirahat kemana?" Tanya River datar.
"Ke perpustakaan"
"Sama siapa?" Desak River pada Janetta dan meminta ponsel nya. River tidak sengaja melihat notifikasi instagram.
JohannesLm. Started following you
"Ini apa?" Janetta mengangkat kedua tangannya tidak mengerti dengan perkataan River.
"Kamu kontak kontakan sama Johan?" Janetta mengerutkan keningnya lalu ingin meminta ponsel nya tapi River menepis tangan Janetta.
"Apa si ka? ga ada apa apa kok"
"Jauhin dia sekarang" Tekan River lalu memasukkan ponselnya ke saku celananya.
"Balikin kak"
"Ambil sendiri" River menyenderkan bahu nya ke tembok lalu menatap Janetta yang terlihat sangat kesal.
River menuntun tangan Janetta ke saku celananya tapi Janetta langsung menarik tangan nya dan pergi meninggalkan River.
River mengikuti Janetta dari belakang dan berhenti melangkah ketika Janetta masuk kedalam kelas.
Dari arah lapangan Johan menatap River tajam lalu tersenyum miring dan mengeluarkan ponsel dari saku celana olahraga nya.
Lock screen dan wallpaper ponsel Johan menampakkan wajah Janetta yang tersenyum manis lalu mengecup layar ponselnya.
***
Johan dan Janetta berada di satu angkatan hanya berbeda kelas saja, Karena itu sekarang Johan bisa menemui Janetta.
"Kita bisa pulang bareng?" Tanya Johan. Janetta menoleh lalu menggeleng pelan. Johan memiringkan kepalanya agar bisa menatap wajah cantik Janetta.
"Kenapa?" Johan memegang lengan Janetta untuk bisa berhadap hadapan.
Janetta melepaskan tangan Johan di lengan nya lalu menggeleng pelan. Johan mengerucutkan bibirnya lalu kembali menatap mata Janetta.
"Gua tau rumah lu kok, gausah takut nyasar lu aman sama gua Tta"
"Panggil gua Jane"
"Netta, itu panggilan gua buat lu gimana?" Janetta menghela nafas panjang lalu menatap sekeliling yang sudah mulai sepi dan kemana perginya River.
"Gua ga suka di panggil itu"
"Yakin?"
"Kenapa River boleh manggil lu Netta sedangkan gua engga?"
-Possessive Boyfriend-
NajjaAuliaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVER : Possessive Boyfriend ✓
Подростковая литератураFollow terlebih dahulu ❤️ River meminjamkan jaket kepada Janetta saat hujan turun, itu salah satu bentuk yang tidak pernah di lakukannya pada siapapun. Dari kejadian itu River semakin ingin memiliki Janetta dan sekarang Janetta adalah candu nya. ...