Chapter 20

40.1K 2.5K 17
                                    

Happy Reading 📖

River memberikan test pack pada Janetta ketika mereka sudah sampai di rumah River.

Janetta menggeleng cepat lalu mendorong test pack itu karena belum siap dengan jawabannya.

"Aku cuma maag" Janetta menatap River datar lalu merebahkan tubuhnya. River menarik tangan Janetta untuk kembali duduk.

"Coba dulu sayang" Janetta menggeleng lalu menutup wajah nya. River menyingkirkan tangan Janetta lalu mengecup dan melumat bibir Janetta sampai terbaring di ranjang.

River menatap Janetta lalu tersenyum tipis. "Aku akan terus sama kamu, ini juga salah satu keinginan aku, kamu hamil"

"Aku masih sekolah"

"Gapapa kita pindah ke jepang" River berpindah ke samping dan Janetta kembali duduk.

"Ayo" River kembali memberikan test pack tapi lagi lagi Janetta menolaknya. River membawa Janetta kepelukan nya.

"Gapapa, aku yang bilang sama orang tua kamu" Janetta membalas pelukan River lalu meneteskan air matanya.

"Aku takut"

"Aku ga bisa"

River menggendong Janetta lalu membawa nya kedalam kamar mandi karena River sudah sangat penasaran apakah Janetta benar hamil atau tidak.

"Aku temenin" Janetta menggeleng lalu turun dari gendongan River. Janetta meraih test pack nya lalu menatap River.

"Aku coba" Janetta menghapus air matanya lalu mendorong River untuk segera keluar dari kamar mandi.

Janetta menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya kemudian segera memakai test pack.

River menunggu Janetta di ranjang sambil terus menggenggam erat tangan nya. Saat Janetta keluar River segera menghampiri nya.

Janetta memberikan test pack itu pada River lalu melangkah ke ranjang dan menelungkupkan badannya.

Garis dua.

River tersenyum senang lalu memasukkan test pack nya kedalam kantong celana lalu menghampiri Janetta yang sedang menangis.

"Sayang" River membalikkan badan Janetta lalu memeluk nya kemudian mengecup seluruh wajah Janetta.

"Jangan nangis" River menghapus sisa air mata Janetta lalu tersenyum. Janetta ikut tersenyum lalu terkekeh geli.

"Besok ga usah sekolah dulu ya, kita ke rumah sakit"

Sekarang mimpinya untuk menjadi psikolog akan terundur karena pasti Janetta akan berhenti sekolah.

"Jaga bayi nya untukku"

***

River masuk kedalam rumah Fendy, disana sudah di tunggu oleh Johan dan Kila. Sehabis mengantarkan Janetta, River bergegas menuju rumah Fendy.

"Bang River lama banget si, Kila mau ketemu Bunda, udah kangen ini Kila" Johan mengelus rambut Kila lalu menunjuk River yang baru masuk ke dalam rumah.

"Lama lu!" River menghampiri Fendy yang sedang duduk di kursi roda lalu berjabat tangan. Fendy mengelus rambut River lalu mengangguk pelan.

"Ayolah, kita belum beli bunga juga"

Johan dan Kila berjalan keluar sedangkan River menatap Fendy. "Ini cuma kebetulan makam Bunda deket sama makam Mama"

"River ga bener bener mau ke makam Mama, River punya tujuan lain selain nganterin mereka"

"Seenggaknya, beri ucapan ulangtahun pada Mama kamu" River menghela nafas lalu menatap Fendy sinis.

"Kalau River inget"

-Possessive Boyfriend-

NajjaAuliaaaa

RIVER : Possessive Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang