Chapter 25

38.1K 1.8K 97
                                    

Happy Reading 📖

FLASHBACK ON

River melangkah pelan menuju kelas Janetta, tapi langkah nya terhenti karena panggilan telepon dari seseorang.

River menghela nafas lalu berbalik dan menuju taman belakang. Lagi lagi langkah nya terhenti melihat Johan yang sedang bersama Janetta dapat di lihat dari lantai atas.

River melangkah menuruni anak tangga yang jarang di lewati banyak siswa dan sampai nya River di taman belakang, ada seseorang yang duduk membelakangi nya sambil menangis.

River duduk di samping perempuan itu lalu mengelus punggung nya. Perempuan itu melirik River lalu menutup wajah nya.

"Nangis aja gapapa"

"Kamu gapapa ada disini?"

Seragam mereka dapat di lihat sangat berbeda, dan di ketahui perempuan itu bukan siswa dari SMA Bhakti Investama.

"Kenapa bisa kesini?" River mengelus rambut perempuan itu.

"Mau ketemu kamu"  Perempuan itu mendekati River lalu memeluknya. River membalas pelukan perempuan itu.

"Semua nya udah berakhir, semua udah hancur" Tangisan perempuan itu sangat histeris. Sampai River takut ada yang mendengar suara nya.

"Engga, kamu masih ada aku, bilang kamu butuh apa?" River memegang rahang perempuan itu lalu mengelus nya.

Perempuan itu menjauhkan wajah nya lalu bersender di kepala kursi. River berlutut di depan perempuan itu sambil memegang tangan nya.

"Aku mau pinjam uang, buat aborsi" River menatap Perempuan itu dingin lalu melepaskan genggamannya.

"River, aku ga mau punya anak si brengsek itu!" Perempuan itu menahan River yang ingin pergi.

"Kenapa harus?!"

"Ya karena aku masih mau sekolah, dan ngejar impian aku"

"Kamu bisa lewatin ini tanpa aborsi" Perempuan itu meraih benda kecil dari dalam tas nya lalu memberinya ke River.

"Tolong pikiran baik baik, aku tunggu sampai bulan depan" River menerima benda kecil itu dan memang benar terdapat garis dua di sana.

"Disini aku cuma punya kamu, ga ada siapa siapa lagi, harapan aku cuma ada di kamu, tolong bantu aku"

"N-nanti uang nya aku kembalikan habis aku aborsi dan cari pekerjaan paruh waktu"

"Aku janji River"  Perempuan itu menggenggam tangan River.

"Arsy, aku bukan mau ngelarang kamu buat mencapai masa depan, tapi bayi itu ga salah"

"Kamu ga ngerti!" Arsy kembali menangis.

"Aku yang rasain ini River"

"Pikirkan baik Baik, Sy. Banyak yang berjuang memiliki anak tapi belum ada hasilnya"

"Pergii!" Arsy menutup wajah nya tangisan pilu dapat River dengar sampai koridor.

River naik ke lantai 2 dan melihat Janetta yang sedang bersama Johan. Setidaknya Johan menahan Janetta untuk mencari nya.

"Sayang maaf nunggu lama" River menatap Janetta lalu mengusap rambut nya.

"Kamu abis dari mana?"

"Dari belakang" 

"Belakang mana ih?" Janetta melirik River. River tersenyum lalu mengecup pelan pipi Janetta.

"Jonggol"  Janetta terkekeh pelan lalu menyenggol lengan River. Pipi nya terasa sangat panas pasti sudah berwarna merah.

"Salah tingkah hm?"

Janetta menutup kedua pipi nya yang memerah lalu menatap River.

"Ini masih di sekolah"

"Kalau di rumah boleh?" Janetta menggeleng cepat lalu berlari ke arah parkiran.

Dari pinggir lapangan Arsy dapat melihat River bersama Janetta. Arsy tersenyum ketika melihat River tersenyum.

"Udah lama kamu ga nunjukin senyum itu River"

"Kayanya aku harus berterima kasih sama pacar kamu" Arsy tersenyum senang lalu melangkah pelan keluar dari lingkungan SMA Bhakti Investama.


-Possessive Boyfriend-

NajjaAuliaaaa

RIVER : Possessive Boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang