Happy Reading 📖
Beberapa hari setelah persalinan Janetta selesai, River membawa Janetta kerumah nya yang lama, di Jakarta.
Janetta menatap bayi perempuan di gendongan nya dan melirik River yang sedang mencubit dan menekan pipi bayi laki laki di ranjang.
"Jangan di cubit Ka" River mendongak menatap Janetta kemudian terkekeh pelan.
Bayi laki-laki itu sedang tertidur pulas sehabis meminum susu asi. Dan sekarang gantian bayi perempuan yang sedang meminum asi.
Janetta duduk membelakangi River ketika sedang menyusui kedua bayi nya. Sehingga River tidak melihat apapun dari tubuh Janetta.
River tersenyum kecil lalu mengangkat bayi laki laki dan mulai duduk di samping Janetta.
Janetta melirik River lalu menaikan satu alisnya. "Kenapa Ka?" Janetta menatap bayi laki laki yang sudah membuka matanya.
"Kayanya masih haus"
"Iya sebentar belum selesai" Janetta mengelus pipi bayi perempuan yang terlihat sangat haus.
"Pelan pelan cantik" Gumam Janetta lalu tersenyum kecil.
"Namanya siapa Ka?" Tanya Janetta.
"Ga tau" Kata River sambil menggelengkan kepalanya.
"Kamu ada saran nama?" Tanya River.
"Engga"
BRAAKK
"CENNA, CENNO OM JOHAN DATANG" Teriak Johan sambil membuka pintu dengan kaki nya. Karena kedua tangannya sudah penuh oleh kado kado.
Di belakang ada Arsy yang sedang menggendong bayi laki laki nya. Johan mempersilakan Arsy masuk.
River berdiri menutupi Janetta yang masih menyusui bayi perempuannya. River menatap Johan tajam lalu melirik Kila yang sedang memakai masker wajah.
"Supaya Kila keliatan cantik ketemu ponakan" Kata Kila.
"Ulululu Cenno" Kata Johan sambil mengambil alih bayi laki laki dari gendongan River.
"Cenna, Cenno?" Johan melirik Janetta yang sudah selesai menyusui bayi perempuannya dan sedang mengancingkan baju.
"Nama buat debai ini" Johan mengecup pipi Cenno gemas sampai Cenno terkikik geli.
Janetta berdiri di samping River lalu River merangkul bahu Janetta. "Cenna dan Cenno"
"Suka?" Janetta mengangguk mantap lalu menatap River.
***
"TIDAK!"
River mengendorkan dasi yang mencekik lehernya lalu menatap Bunda Janetta dingin.
"Bunda, River udah berusaha kurang apa lagi si?" Kata Janetta.
"Bunda belum siap pisah sama kamu" Lirih Bunda. Bunda memegang kedua lengan Janetta lalu memeluknya.
"Bagaimana kita tunggu satu tahun lagi?" Bunda menatap River lalu memegang tangan nya.
"Ya nak River, Bagaimana satu tahun lagi setelah itu kalian boleh menikah" Kata Bunda.
"Sekarang sudah waktunya Janetta untuk tinggal di Aussie" Kata Bunda sambil mengelus rambut Janetta.
"Bunda Cenna sama Cenno gimana?" Lirih Janetta.
Mysha dan Kila sedang memakai make up hasil dari tutorial yang di berikan Kila. Mysha mengerucutkan bibirnya ketika realita tidak sesuai ekspektasi.
"Kila, ini kaya ondel ondel tau"
"Engga, Sha. Ini cantik kaya Kyle Jenner"
"Halah ini si kaya badut pinggir jalan" Mysha segera turun kebawah dengan masih memakai makeup badut pinggir jalan.
Janetta menatap River khawatir karena sedari tadi River hanya diam dan tidak mau menatap Janetta.
"Ka, aku juga ga tau kalau Bunda ga siap kita nikah" Kata Janetta sambil memegang tangan River.
River melirik Janetta datar lalu menatap Mysha yang baru turun dari anak tangga. River menatap Mysha kaget lalu menatap Janetta.
"Make up aku!" Gumam Janetta.
***
Johan membawa satu koper dan satu tas tenteng karena mereka akan kembali ke Jepang.
Arsy melirik Janetta yang meneteskan air matanya untuk kesekian kalinya. Janetta menatap Cenno lalu memeluknya erat.
Bunda membawa Janetta ke jalur penerbangan ke Aussie, dan River masih berdiri menunggu Janetta, Bunda dan Mysha naik ke atas pesawat.
Mereka menaiki pesawat berbeda. Janetta ke Aussie dan River ke Jepang.
Sedangkan River tidak mau menatap Janetta, tapi hanya menatap Cenna yang sedang bermain dengan mainannya di dalam troli.
Arsy menatap River lalu menepuk pundak nya. "Ga mau liat"
Johan menatap Janetta dengan sedih pasalnya, tangisan Janetta mulai menderas kerika River melangkah pergi menjauh dari pandangan Janetta.
River mendorong troli nya dan pergi untuk mencari minuman segar, jika tetap di sana air mata River akan jatuh dan dapat di lihat oleh Arsy, Johan atau Kila. River tidak mau ada yang melihat nya menangis.
Bunda mengambil alih Cenno lalu menatap Janetta. "Maaf, Jane. Tapi ini yang terbaik, Bunda sudah tau River berhasil memajukan perusahaan"
"Tapi Bunda terlalu takut buat ngelepas kamu" Janetta menangis sejadi jadinya sambil berlutut melihat River berjalan menjauh.
"Bunda emang egois, tapi Bunda sangat sayang sama kamu"
Janetta menutup wajah nya lalu menatap Johan dan Arsy yang masih menatap Janetta dengan tatapan sendu.
Arsy juga mulai meneteskan air matanya tidak sanggup melihat Janetta yang sebegitu sedih nya.
Janetta sesekali berteriak memanggil nama River, tidak yakin jika River akan mendengar nya.
Johan membawa Arsy untuk pergi dari hadapan Janetta. Sebelum itu Arsy melambaikan tangannya untuk isyarat salam perpisahan.
Inilah kejadian tidak terduga yang di alami oleh River dan Janetta. Mereka di pisahkan oleh keegoisan orang tua.
Sampai Jumpa Satu Tahun Kemudian
-ENDING-
Terimakasih semua yang sudah membaca cerita River sampai tamat, makasih untuk yang selalu komen, yang selalu vote.
Menurut kalian endingnya bagaimana?
NajjaAuliaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVER : Possessive Boyfriend ✓
TeenfikceFollow terlebih dahulu ❤️ River meminjamkan jaket kepada Janetta saat hujan turun, itu salah satu bentuk yang tidak pernah di lakukannya pada siapapun. Dari kejadian itu River semakin ingin memiliki Janetta dan sekarang Janetta adalah candu nya. ...