🌑 1 🌑

535 107 17
                                    

Aku selalu penasaran akan dunia di luar panti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku selalu penasaran akan dunia di luar panti.

Kami hidup di sebuah panti. Tempat ini tidak begitu tua, tidak juga tampak baru dibangun. Hanya bangunan luas biasa dengan cat cokelat mendominasi serta lapangan kecil untuk kami bermain dan belajar.

Panti ini hanya terdiri dari tiga tingkat dan semuanya terbuat dari kayu. Meski demikian, penghuni tempat ini tidak lebih dari lima puluh anak saja. Itupun setiap tahun akan bertambah adik bagi kami.

Aku bukan anak tertua, melainkan baru berusia sepuluh tahun dan termasuk yang termuda di antara mereka.

Mama menamaiku Rama yang artinya "yang membahagiakan." Tapi, aku tidak yakin apakah aku benar-benar mencerminkan nama ini. Ada juga yang bilang jika namaku diulang dua kali, artinya akan menjadi "kupu-kupu" dan kebetulan juga aku suka serangga lucu itu.

Meski dianggap yang termuda, aku tentu ingin sekali mengikuti jejak para pendahuluku yang kini tampaknya memulai hidup baru di luar dengan bahagia. Kalau tidak salah, di usia delapan belas tahun barulah kami diizinkan meninggalkan panti ini. Tetapi, sebagian besar dari mereka tidak pernah berkunjung lagi.

"Rama, tidur!" tegur Mama malam itu.

Aku kepergok membaca buku hingga larut malam. Biasanya tidak ketahuan lantaran cahaya lilin cukup membantu. Namun, entah bagaimana malam ini Mama tiba-tiba mendobrak pintu kamar. Lantas aku melatah tepat ketika dia menyeru namaku.

"Mama!" latahku yang refleks menutup buku yang tengah kubaca.

Mama menghela napas, sengaja mengeraskan suara agar aku tahu kalau ini teguran. "Kamu bisa baca nanti pagi, sekarang tidurlah!"

Aku takut melawan, akhirnya mengalah dan berbaring.

Mama mendekat lalu memadamkan lilin. "Jangan begadang lagi, ya." Dia mengecup keningku.

"Iya, Ma." Aku tersenyum jahil, menertawakan kejadian barusan baru kemudian terlelap di alam mimpi.

Sebentar lagi, aku akan menginjak usia kesebelas dalam kurun waktu sepuluh bulan lagi.

Aku tidak sabar menengok dunia luar.

Aku tidak sabar menengok dunia luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mama, Apa Rahasiamu? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang