3~ Wedding's Day

8.6K 349 4
                                    

Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai....
Untuk kamu yang baca jangan lupa ajak teman-teman kamu sekalian buat baca cerita aku. Aku up hari ini karena aku belum selesai nulis cerita Luna, jadi aku gabut iya up nih cerita.

Jangan lupa follow, vote dan coment gengss 🔥...

Happy reading 🤗

__________

Aku terbangun dari mimpi indah, menatap malas ke arah baju kebaya yang tergantung rapi di tembok.

Pernikahan Calya dan pengusaha muda itu di adakan di salah satu hotel mewah di ibu kota, Mami dan Papi akan mengajakku kesana dan akan menginap sekalian. Sebelum mandi ku kemasi beberapa barang yang aku perlu kan.

"Bik, bawa setrikaan ya, ini takut nanti baju nya gak rapi lagi," perintah ku pada Bi Asih.

Aku turun ke bawah menemui Mami dan Papi yang sudah menungguku, sama hal nya denganku, Mami membawa barang-barang yang di perlukan beda nya mami seperti ingin pindah membawa koper.

Tiba di sana aku melihat raut wajah murung Calya, tidak ada semburat senyuman yang di ukir di wajah cantik nya, aku lalu menghampiri nya dan menanyakan dia ada masalah apa.

"Lya, lo kenapa murung gitu?"

"E-eh, Ayas gue gak pa-pa, rasanya gue gak enak badan. Gue pamit ke kamar dulu ya."

Aku hanya mengangguk merasa ada yang tidak beres, seperti Calya membunyikan sesuatu.

Aku berkeliling melihat suasana hotel, sekalian menyegarkan pikiran. Ini tempat pasti mahal banget bayaran nya kalau mau nginep di sini. Calya memang beruntung.

Aku tersenyum tipis.

Aku menatap layar ponsel, membuka galeri menghapus foto-foto bersama Andrian, sayang sekali hubungan kami tidak sampe ke jenjang pernikahan. Aku menikmati beberapa hidangan yang disajikan, hotel ini sudah di booking untuk tiga hari, jadi semua fasilitas seperti makan,minum kita tinggal memesan saja sesuka hati.

Pagi ini aku bangun dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan ada rasa gelisah tapi aku tidak tahu yang jelas seperti apa, aku menuju kamar mandi berendam sejenak menenangkan isi pikiran dan hati ku. Aku menyala kan lilin aromaterapi, kebiasaan ini adalah pelangkap acara mandi ku.

Hanya butuh lima belas menit saja aku sudah menyelesaikan mandiku, segera menuju lemari pakaian yang di sediakan di hotel tempat kami menginap.

Terdengar pintu kamar ku di ketuk sesekali memainkan handle pintu seperti orang yang tidak sabaran, aku berjalan gontai menuju pintu untuk membuka kan mami yang sudah meneriaki nama ku berulang kali.

"Apa sih mi?" tanya ku malas.

"Ini mami cuma mau nganterin sarapan sekalian."

Aku mengambil nampan yang berisi nasi dan segelas air putih, memang aku tidak suka sarapan pakai roti dan lainnya cukup dengan nasi dan telur kecap cukup buat kenyang sampai siang nanti. Aku suka makan makanan ringan, hampir setiap hari papi mengomeli ku ketika kedapatan sedang memakan beberapa bungkus Snack makaknya badan ku gitu-gitu aja kurus tidak seperti Calya.

Pemeran PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang