R-59

7.5K 781 451
                                    

"Raa." Panggil Leo saat dirinya sudah bertemu Aurora tepat diparkiran sekolah.

Kalian tahu sehancur apa Leo saat itu? Tangannya penuh luka karna terus menghajar samsak. Bahkan dirinya terus merasa pusing karna nekat lomba balap motor. Semua sahabat Rivalleo benar-benar angkat tangan pada Leo.

Bahkan ada sebagian anak inti seperti Reynaldo, Andra dan juga Arka yang menghabisi Leo karna dirinya sudah melukai Aurora lagi. Melukai gadis yang telah mencintai dirinya.

"Ra, gue luka,"

"Gue sakit,"

"Mau di peluk,"

"Raa, maaf."

Setelah menaruh helm nya diatas spion motor. Aurora meninggalkan Leo begitu saja yang masih meringis kesakitan padanya. Aurora juga ikut terluka disini, ditambah lagi mendengar suara lemah dari pahlawannya.

Hanya saja luka nya sudah begitu dalam.

"Penting nya hargai selagi ada." Gumam Andra merasa iba pada Bos nya itu.

"Sampe sekarang gue ga habis fikir, kenapa bisa-bisanya Leo nyewa cewe cuma buat manas-manasin Aurora?." Tanya Arka yang sedikit emosi mengingat kejadian kemarin.

"Yaa mau gimana lagi, udah terlanjur. Sekarang cukup jadi penonton aja." Celetuk Reynaldo.

"Kita biarin Leo berjuang buat Ara." Ikut Farrel disisi Reynaldo.

"Tapi gue kasian sama tu anak, dia masuk angin, terus ga mau makan lagi. Ditinggalin Aurora ngapa jadi gembel dah." Tanya Devan.

"Mana dia kurusan, kalau kita tauran terus dia lembek gimana?!." Heboh Andra membayangkan.

"Si anjing! Kita kan ga boleh tauran lagi!!." Kesal Aksa mendengarnya.

"Samperin ayo." Ajak Reynaldo.

Mereka yang tadinya hanya memperhatikan Leo dari jauh kini berjalan mendekati laki-laki yang penuh dengan tatapan kosong. Sangat malang sekali laki-laki ini. Tapi aneh nya dia masih tampan.

"Tetap menyerah dan jangan semangat!!." Ledek Arka yang ditimpali toyoran dari Andra.

"Jangan berhenti bro! Semangat!!." Ajak Andra menepuk pundak Leo dan merangkulnya.

"Anggap aja ini tuh perjuangan lo buat nebus semua sakit nya Ara." Lanjutnya lagi yang dibalas anggukan oleh yang lain.

"Setuju, siapa tau aja dari sini si Ara bisa ngerasain kalau cinta lo juga ga main-main." Ikut Gavino setuju.

Farrel menepuk pundak Leo. Membuat sang empu menoleh padanya. Kasian juga boss nya itu. Benar-benar seperti kehilangan separuh gravitasinya.

"Gue ga mungkin rebut Ara dari lo. Maafin gue karna kemarin gue ikut emosi liatnya,"

"Lo tenang aja,sejauh apapun Ara jauhin lo, gue yakin, dia bakal balik lagi ke lo."

Leo menganggukan kepala nya. Ia tahu mereka semua sangat kesal melihat tingkah nya kemarin yang seenak jidat mempermainkan perempuan lain. Namun Leo sangat beruntung karna saat ini mereka masih ada disisi nya.

"Nyok lah ke kelas." Ajak Andra.

________

RIVALLEO. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang