R-61

8K 810 402
                                    

Kini jejeran bunga yang indah nan wangi itu sudah berada di kamar Aurora. Ia dibantu oleh bibi/ Asisten Rumah Tangganya untuk membawa semua bunga yang ada di POS Satpam tadi, tidak lupa dibantu oleh Pak Satpamnya juga.

Meskipun hatinya merasa sakit karna merasa telah gagal menjadi perempuan yang baik mata Leo, dengan pelan Aurora membuka satu persatu kertas yang ada di setiap bunga.

Bunga 1 :

"Maaf ya, jangan lupa senyum."

Bunga 2 :

"Berat ya? Gapapa, gue paham."

Bunga 3 :

"Ra, setengah nafas gue ada di lo."

Bunga 4 :

"Aurora, pulang ke gue ya?."

Bunga 5 :

"Jangan bergadang, gue ga suka."

Bunga 6 :

"Ra, tidur yang nyenyak, karna cuma tidur yang bisa bikin lo ngerasa tenang."

Bunga 7 :

"Selamat siang, gue... kgn."

Bunga 8 :

"Ra, tadi Abang bunga nya marah-marah sama gue, dia bilang 'aduh dek, langganan ya? Ga bosen beli bunga terus? Gih sana beliin pacarnya coklat aja' padahal tanpa dia tau coklat aja udah bosen dateng kerumah lo."

Hati Aurora berdesir setiap membaca kata perkata yang ada disurat itu. Aurora tersenyum tipis menanggapinya, bukan hanya sekedar mengingat. Dibelakang kertas itu ada penjelasan perihal bunga itu apa, dan hal tersebut membuat Aurora merasa sedikit terharu. Sebab banyak sekali bunga yang memberi arti kesabaran dan cinta.

"Kenapa gue deg deg kan banget ya baca yang ini?." Gumamnya merasa takut.

Aurora mengambil bunga yang berwarna putih. Jenis bunga yang amat indah nan langka baginya, dan harumnya membuat Aurora menitikan air matanya. Sebab, harum yang ada di bunga itu berpaduan parfum Leo dan Aurora. Entahlah, Leo memang jagonya membuat ia merasa seperti Ratu.

Bunga 9 :

"Ra? Kalau udah buka jangan lupa lo baca ya? Baru kali ini gue nulis panjang. Dan itu karna lo, Ra."

"Ra? Makasih banyak ya? Makasih karna lo udah mau ngelakuin semuanya buat gue. Makasih karna lo udah dateng ke hidup gue dulu, ngasih cinta terbaik buat gue, dan bersabar dari sebuah masalah yang nimpa kita gitu aja."

"Ra, baru kali ini gue ngerasain jatuh cinta yang bener-bener cinta. Dan gue rasa seluruh dunia tahu akan hal itu. Mereka ikut seneng waktu kita masih bisa bareng dan ketawa."

"Ra, gue janji. Janji ga akan pernah ninggalin lo dan pergi dari lo. Gue janji bakal tunggu lo sampai kapan itu."

"Tapi maaf ya Ra? Gue ga tau umur gue sampe kapan, gue ga tau kaki gue mampunya sampai mana, gue ga tau Ra. Gue cuma janji ga akan pernah tinggalin lo, tapi engga dengan berhenti."

"Sekali lagi makasih ya Ra? Makasih atas semua rasa cinta dan kasih sayang yang lo kasih ke gue. Bener kata mereka, seberuntung itu gue bisa dicintai sama lo."

"Sekarang, gue izinin lo milih pilihan lo, Ra."

"Gue lepas lo demi kebahagiaan lo."

"Kata bunda, kalau kita jodoh, pasti kita balik lagi, sejauh apapun lo pergi."

"Gue ikhlasin lo Ra."

RIVALLEO. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang