R-12

27K 1K 33
                                    

Pasti kalian pernah di posisi apa yang Leo dan Aurora rasakan. Terlalu masuk kedalam semua dinamika hati yang kadang seolah-olah penting tapi bisa biasa saja ketika mulai terbiasa.

Aurora merasakannya, Dilema kini sedang menyapa nya. Jika boleh di kata, Mustahil jika Aurora tidak jatuh hati akan perilaku Leo. Tapi di sisi lain Aurora hanya takut akan menjadi sampah, dari sikap Leo yang ia takuti menyakiti hati nya.

Leo pun merasakan apa itu Dilema. Jatuh pada dua insan perempuan yang rasanya ia tak bisa pilih salah satu, Otak selalu berbicara bahwa dia masih ada dan akan tetap ada meski nyata nya tidak. Tetapi hati selalu memberontak untuk terus menyadari kehadiran Aurora, serta menjaga karna itu kelemahan dirinya.

"Ketemu sama lo itu malapetaka terbesar dalam hidup gue" Ucap Leo yang kini sedang berada di balkon sembari menatap bintang malam dengan tatapan tajamnya.

Apa yang Leo katanya memang benar apa adanya. Pertemuan antara Aurora dan dirinya membuat hidup Leo kadang selalu tak tenang. Malapetaka yang membuat hati Leo terus terombang-ambing?!.

Memilih Aurora yang kehadirannya memang ada? Atau terus bertahan untuk nya yang kini telah tiada?!.

***

Pagi telah ada. Matahari terus menyambut dengan hangat. Sejuk selalu menyapa di setiap pagi nya. Seperti Aurora dan teman-teman nya yang sedang duduk di pinggir lapangan.

Suasana sekolah sudah lumayan ramai. Lapangan sudah terisi oleh teman-teman Leo yang sedang latihan Basket untuk pertandingan minggu depan.

"Jadi gimana?" Tanya Aurrel kepada Aurora yang sedang merapihkan rambutnya.

"Gimana apa nya?" Tanya Kanaya kembali yang tidak mengerti.

"Gimana sama hati lo?" Jawab Aurrel.

"Sebenernya lo nanya sama siapa sih? Ko gue ga ngerti?" Tanya Aurora tidak mengerti dengan raut wajah kesalnya.

"Sama lo anjir!" Jawab Aurrel dengan kesal juga.

"Gue juga ga tau" Jawab lagi Aurora dengan pasrah ketika sudah menyadari apa yang Aurrel dan dirinya bicarakan.

Aurora memang tak tahu, perasaan nya pada Leo. Ketika dia bertahan pasti ada saja alasan ia takut untuk Menjadi Pelampiasan atau Leo hanya ingin dirinya dengan alasan menjaga karna tanggung jawab. Tapi ketika dia ingin berlari juga, rasanya ia tak bisa dan di tahan oleh kenyamanan.

"Gue nyaman sama Leo, salah ga?" Tanya Aurora sehabis melamun.

"Yahh engga lah!" Jawab Amanda dengan bicara yang tak bisa biasa.

"Selon atu neng!" Timpal Kirana.

"Kalau semisalnya gue doang yang nyaman sama Leo? Terus dia engga, Nasib perasaan gue gimana?" Tanya Aurora lagi dengan wajah bingung nya.

"Dengerin gue deh ya, nyaman atau engga nya lo ke Leo, itu urusan hati lo. Bukan kita, kalau pun suatu hari nanti Leo ga nyaman sama lo, dan dia pergi ninggalin lo, lo jangan takut untuk melepas sesuatu, karna tangan lo ada dua, yang berfungsi untuk melambaikan dan ada juga untuk menerima" Jawab Aurrel panjang lebar yang di saksikan oleh Aurora serta teman-teman nya itu.

"Tuhan selalu kasih lo yang terbaik, lo tenang aja karena semua yang pergi bakal kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda" Lanjut nya dengan manatap Aurora.

RIVALLEO. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang