R-44

8.7K 769 505
                                    

HAIII GAISSS

HAPPY NEW YEAR BUAT KALIAN SEMUA SAHABAT ONLINE GUE

"ADA HADIAH DIBAWAH BUAT LO SEMUAA, BONUS DIMALAM AKHIR TAHUN 2020!!."
*semoga suka yaa 🥰

*klu ada typo maklumin,
gue kejar waktu
biar lo pada ga NGAMOK😙

---

"AH ANJINGG! KENAPA JADI GINI SI?!?!." Tanya Andra tidak habis fikir dengan keadaan yang tidak terduga seperti sekarang ini.

"Gue yakin si, si Farrel bukan anak mami yang kalau ada masalah lari gue aja, gue yakin sekarang bisa jadi si Farrel lagi nyiapin sesuatu buat masalah dia kedepannya." Ngikut Gavino yakin.

"Gue setuju si sama apa yang si Gavino bilang, tapi kalau ada sangkut paut nya sama Rivalleo ngapa dia kudu keluar? Kenapa dia kaga ngadepin rame-rame sama kita?." Setuju Arka yang bertanya-tanya.

"EYYY LAPER JASAA JHA AING TEHH." Teriak Andra frustasi yang membuat mereka semua menghela nafas kesal.

Mereka semua mengangkat bahu nya tidak tahu. Memang pasalnya mereka semua tidak tahu. Reynaldo yang tahu pun tidak diizinkan untuk memberi tahu oleh Farrel.

"Kumpulin semua anak-anak." Perintah Leo, mereka semua sontak menoleh.

"Lo mau cari pengganti posisi Farrel?." Tanya Andra refleks.

"Kumpulin aja." Tidak menjawab pertanyaan Andra, Leo menitah mereka lagi.

Dengan sigap mereka semua saling mengabari satu sama lain lewat ponsel mereka. Menghubungi Rivalleo lewat sebuah grup yang memang berisikan Grup Rivalleo. Teman-teman Leo hanya berharap semoga posisi Farrel tidak tergantikan oleh siapapun. Itu pinta mereka semua.

Tidak butuh waktu lama, Anak Motor Rivalleo kini sudah benar-benar kumpul semua. Teman-teman Leo dan Leo langsung keluar dari ruangan dan menuju ruang 1 di BaseCamp Rivalleo. Leo maju ke arah depan, memimpin pertemuan Rivalleo ini.

Dengan wajah datar dan rahang yang tegas. Leo menatap mereka satu persatu sebagai tanda untuk memastikan apakah semuanya sudah kumpul atau belum, dirasa sudah kumpul. Leo menganggukan kepala nya dan berdekhem sebentar.

"Gue ga akan lama-lama."

"Farrel ngundurin diri secara tidak terhormat dari Rivalleo. Tapi gue pastiin ke kalian semua, keluarnya Farrel cuma sementara."

Setelah berbicara, anak Rivalleo sontak ramai meminta penjelasan kepada Leo. Mengapa Farrel bisa keluar secara tiba-tiba? dan terlebih Leo tidak memberi penjelasan juga kepada mereka semua.

"Kalian semua bisa bubar."

Tidak ada lagi percakapan dari mulut Leo. Dengan tiba-tiba Leo mengambil jaket nya dan meninggalkan mereka semua. Perilaku Leo sontak membuat mereka semua bingung dan mengerutkan kening nya.

Leo berjalan meninggalkan BaseCamp kebangganya itu dengan perasaan campur aduk. Tanpa kata perkata ia segera naik kemotornya dan menuju kerumah nya. Hari ini otak nya benar-benar dibuat lelah oleh keadaan yang benar-benar memaksa dirinya untuk jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Tidak butuh waktu yang lama, Leo sudah memarkirkan motornya secara asal di perkarangan rumah mewah milik Ayahnya itu. Dengan wajah gusar dan tidak karuan, Leo masuk dan membawa helm nya menuju kamar atasnya. Leo langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya dengan mata tertutup.

"Gue bisa gila lama-lama karna lo, Aurora." Gumam Leo sembari mengacak-acak rambutnya sembari bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk.

Tiba-tiba saja pintu Leo ada yang mengetuk. Leo berdekhem sebagai tanda mengizinkan orang itu masuk kedalam kamarnya. Terlihat seorang laki-laki yang setengah tua namun masih gagah dimata Leo. Ayahnya, Ilham. Ia mendekati Leo dan menepuk pundak Leo. Lalu berdiri di dekat Leo dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya.

RIVALLEO. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang