R-60

8.2K 766 321
                                    

"Terima kasih telah mengajarkan ku bagaimana caranya menerima kehilangan dengan diam."

-Leo.

______

•••

Kini Aurora telah berada di parkiran sekolahnya. Kepalanya menoleh kepada tempat parkir khusus anak Rivalleo. Senyum tipis nya terbit saat motor Leo tidak ada disana. Sepertinya Leo tidak masuk sekolah hari ini.

Khawatir? Tentu. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah keputusannya, bertahan dengan Leo akan membuat kedua pihak saling terluka. Apa Aurora masih mencintai Leo ketika Leo sudah mengecewakan dirinya? Jawabannya adalah masih.

"Ra.." panggil seorang laki-laki yang berada dibelakang Aurora.

"Eh? Kenapa?." Tanya Aurora sedikit kaget saat menoleh kebelakang, Reynaldo ternyata.

"Boleh minta tolong?." Pinta Reynaldo.

"Kecuali Leo." Sahutnya cepat.

"Ga jadi Ra, ini menyangkut Leo."

Reynaldo pergi begitu saja meninggalkan Aurora yang terpaku karnanya. Tolong? Perihal Leo? Ada apa dengan laki-laki itu, apakah Leo sakit akibat hujan-hujanan semalam?.

"REY!!." Panggil Aurora cepat sembari menaruh helm nya dengan buru-buru.

Aurora mengejar Reynaldo yang sedikit menghilang dari pandangannya. Mau sesakit apapun Aurora, Aurora tahu bahwa Leo juga merasakan sakitnya. Ia tidak ingin egois.

Reynaldo menoleh kebelakang saat namanya di panggil oleh Aurora. Langkah nya berhenti hingga tibalah Aurora disisinya dengan nafas menggebu-gebu karna mengejar dirinya.

"Leo kenapa?." Tanya Aurora.

"Ikut ke BaseCamp aja ya Ra? Nanti gue yang izinin lo ke guru." Aurora menganggukan kepalanya dan ikut menuju BaseCamp bersama Reynaldo.

Didalam perjalanan. Jantung Aurora sangat tidak stabil, entahlah. Aurora tidak paham dengan perasaannya saat ini. Bagaimana jika ia menjadi kaku kepada Leo karna kejadian ini? Bagaimana jika Leo kenapa-kenapa?!.

"Le, makan dongg. Sumpah lo jangan nyusahin njing!!." Geram Arka yang terdengar oleh Aurora saat dirinya sedang disapa oleh teman Rivalleo lainnya.

"Ayo sayang makan yuk? Sini sama bunda, bunda nyanyiin deh biar kamu nafsu makan, atau mau dibeliin mainan dulu sama Om Devan?." Tanya Andra bertubi-tubi seperti seorang ibu yang sedang membujuk anaknya untuk segera makan.

"Yang ada dia tambah ga nafsu! Gegara lo nyanyiin." Sahut Dimas tertawa.

"Udah sayang, jangan dengerin Om Dimas ya? Sekarang kamu makan, biar cepet gede, terus sukses, terus kamu halalin dah tu si Aurora." Bujuk Andra yang belum dibalas apa-apa oleh Leo.

"Ndra! Gue tabok lo ya bujuk Leo kaya gitu lagi, jiji nyet!!." Kesal Aksa melihat Andra yang sok sibuk perihal menyuruh Leo untuk makan.

Pasalnya hingga saat ini Leo belum makan juga, apalagi saat ini keadaan badannya sungguh amat panas. Cerita sedikit, semalam mereka semua tidur di BaseCamp karna mau tidak mau mereka harus menemani Leo yang pingsan di BaseCamp.

Mereka semua terkejut saat kedatangan Farrel yang membopoh Leo kesusahan tepat tengah malam. Untung saja mereka semua masih ada di BaseCamp dan Caffe, jadinya Farrel tidak panik sendiri. Dan saat itu juga mereka meminta kepada Farrel untuk menceritakan apa yang terjadi.

"Allhamdulilah!! Penolong kita datang!!!." Pekik Gavino kesenangan saat Aurora masuk bersama Reynaldo. Mereka semua sudah amat lelah mengurus Ketua yang tiba-tiba menjadi bayi itu!!.

RIVALLEO. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang